"Sebentar lagi tahun baru. Andai saja kita punya kue nasi untuk merayakan malam tahun baru," kata bapak tua pada istrinya. Sayangnya, tidak satu pun topi jerami dagangannya terjual.
Di tengah perjalanan pulang, ia melihat enam patung batu Jizo tertutup oleh salju. Jizo adalah dewa pelindung anak-anak.
"Kasihan sekali," katanya dalam hati. Lalu, ia memakaikan semua topi jerami dagangannya ke kepala patung Jizo. Namun, topinya hanya ada lima, tidak cukup untuk enam patung Jizo. Bapak tua pun melepas topi yang ia pakai dan memakaikannya ke patung yang keenam. Setelah itu, ia bergegas pulang.
Saat bapak tua tiba di rumah, istrinya melihat bapak tua tidak memakai topi. la pun bertanya, "Apa yang kau lakukan dengan topimu?"
Bapak tua menceritakan pada istrinya tentang patung Jizo.
"Jangan gundah suamiku, perbuatan baikmu melebihi ratusan kue nasi," kata sang istri.
Malam semakin larut, bapak tua dan istrinya pergi tidur. Saat mereka tertidur, terdengar nyanyian di kejauhan, "Seorang bapak tua yang baik berjalan patung Jizo. Jadi, kami akan memberinya hadiah malam ini."
Bapak tua dan istrinya kaget mendengar suara itu. Mereka segera bangun dan berlari ke pintu depan. Lalu, mata mereka terbelalak melihat kue nasi yang besar tersaji di depan pintu. "Ini kue nasi terbesar yang pernah aku lihat," kata bapak tua.
"Siapa yang berbaik hati memberi kue nasi.” katanya kembali sambil melihat ke jalan.
Di jalan, hanya ada jejak yang panjang. Itu adalah jejak enam patung batu Jizo.
"Kau berbuat baik pada patung Jizo. Kini, mereka memberikan kue nasi ini sebagai tanda terima kasih," kata istrinya. Akhirnya, bapak tua dan istrinya bisa merayakan malam tahun baru dengan melahap kue nasi yang besar dan lezat.
Pesan moral dari Contoh Cerita Pendek Dongeng Anak Jepang adalah Sayangi dan berbuat baiklah terhadap semua makhluk Tuhan. Orang yang berbuat baik pasti suatu saat menuai kebaikan pula.
