Senin, 26 November 2018
Seperti Apa Cara Berpikir Orang Jepang?
Orang-orang Jepang terkenal akan sifat mereka yang disiplin dan tegas. Namun, mereka juga terkenal akan budayanya yang berwarna dan sangat menonjol di dunia. Inilah sebabnya, mereka memiliki beberapa ciri khas dan cara berpikir yang tentunya bisa kita tiru.
Selain merupakan ekspresi penyemangat, ganbatte juga berarti “melakukan yang terbaik”. Orang Jepang sangat menghormati orang-orang yang berusaha seterbaik mungkin. Filosofi ini dapat dilihat dari etos kerja orang Jepang di masa kini. Secara budaya tradisional, kita bisa melihatnya saat mereka mengangkat mikoshi yang sangat berat di acara festival.
Seperti apa cara berpikir orang Jepang yang sangat umum di kalangan masyarakatnya? Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
2. Shoganai
Memiliki arti “berada di luar kendali”, filosofi ini mengajarkan kita bahwa pasti ada sesuatu yang berada di luar kendali kita dan tidak bisa diubah. Hal yang bisa kita lakukan adalah fokus pada apa yang bisa kita ubah. Karena filosofi inilah orang Jepang tidak mudah mengeluh saat menghadapi rintangan. Mereka selalu bisa bangkit dari kesulitan. Prinsip shoganai juga bisa digunakan di kehidupan sosial sehari-hari, seperti saat kita menemukan orang yang cara berpikirnya berbeda dengan kita.
3. Giri & Ninjo
Secara lepas, Giri dan Ninjo berarti Kewajiban dan Emosi. Giri adalah kewajiban kita di pekerjaan, keluarga, dan hubungan pribadi. Misalnya, saat bekerja, kita harus bersikap profesional dan menjalani kewajiban sebaik-baiknya. Akan tetapi, memprioritaskan kewajiban di atas emosi selalu menjadi permasalahan yang cukup umum bagi masyarakat Jepang.
4. Mottainai
Mottainai adalah ekspresi penyesalan karena sudah menghabiskan sesuatu secara percuma. Masyarakat Jepang hidup dengan sumber alam yang terbatas, sehingga mereka sangat benci menghabiskan sumber daya dengan sia-sia. Biasanya, kita dapat melihat cermin mottainai pada lansia Jepang yang cenderung merawat barang-barang milik mereka dengan telaten.
5. Otsukaresama Deshita
Inilah kata-kata yang selalu diucapkan orang Jepang selepas pulang kerja atau usai menyelesaikan suatu proyek atau pekerjaan. Otsukaresama deshita dapat diartikan sebagai “Anda lelah, ya”. Bagi orang Jepang, menyebut orang lain lelah adalah bentuk pujian karena sudah bekerja keras.
Itulah beberapa prinsip dan cara berpikir orang Jepang yang pantas kita tiru. Meski begitu, orang Jepang tetaplah memiliki individu dan karakter yang berbeda-beda, sehingga mereka mengekspresikan filosofi umum di atas dengan caranya masing-masing.
LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!
Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...
-
Pengin Kerja di Jepang? Nih, Rincian Biaya yang Harus Dikeluarkan “Aku pengen magang kerja di Jepang biar dapat duit, kok malah disuruh baya...
-
*Persyaratan Mengikuti Program Magang ke Jepang ( IM JAPAN )* *Syarat umum laki laki*: 1. Maksimal umur 26 th (Bagi Lulusan SMK TEHNIK ...
-
1. PENGALAMAN KERJA STANDART INTERNASIONAL Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari budaya kerja dan gaya hidup selama tinggal di J...