Rabu, 19 Agustus 2020

DOYO USHI NO HI, BUDAYA MEMAKAN BELUT DI MUSIM PANAS JEPANG

 DOYO USHI NO HI, BUDAYA MEMAKAN BELUT DI MUSIM PANAS JEPANG


Doyo Ushi no Hi adalah hari dimana orang-orang Jepang memakan Unagi (belut) di musim panas, biasanya diantara tanggal 19 July – 7 Agustus. Sebenarnya Doyo adalah sebutan periode 18-19 hari sebelum awal musim. Sedangkan Ushi no Hi adalah hari sapi, berdasarkan kalender Lunar. Hal ini menjadikan tanggal pelaksanaan Doyo Ushi no Hi berbeda-beda tiap tahunnya. Periode doyo ini tidak hanya jatuh di musim panas saja, tetapi juga di musim semi (立春 “Risshun”) sekitar tanggal 4 Februari, di musim panas (立夏 “Rikka”) sekitar tanggal 5 Mei, di musim gugur (立秋 “Risshu”) sekitar tanggal 7 Agustus), dan di musim dingin (立冬 “Ritto”) sekitar tanggal 7 November. Tidak jarang juga Doyo Ushi ini diadakan 2x dalam setahun.

Ada teori bahwa tradisi memakan Unagi saat Doyo Ushi no Hi ini diprakarsai oleh Hiraga Gennai yang dikenal sebagai cendekiawan Jepang pada zaman Edo (1603-1867). Sebenarnya musim Unagi adalah musim dingin, tetapi pada musim panas Hiraga Gennai membawa sebuah ide dengan memasang tanda yang mengatakan, “Hari ini adalah Doyo no Ushi no Hi, Hari Unagi” untuk membantu temannya yang memiliki restoran Unagi karena penjualan yang menurut akibat musim panas. Hal tersebut membuat restoran tersebut menjadi sukses dan berkembang pesat.

Perbedaan Regional dalam Cara Memasak Unagi :


Ada teori yang mengatakan bahwa karena banyaknya samurai di Edo (Tokyo), Unagi dipotong dari belakang sehingga tidak mengingatkan mereka pada adat Seppuku (Ritual bunuh diri para samurai). Ada juga yang mengatakan bahwa orang Edo cenderung tidak sabaran, maka mereka memanggang Unagi kemudian dikukusnya dalam kotak, kemudian ketika pelanggan datang dapat dengan cepat dipanggang lagi. Gaya memanggang Kanto juga dibedakan dengan tusuk bambu yang digunakan dan kepala Unagi yang dipotong terlebih dahulu sebelum dipanggang.


Berbeda dengan budaya samurai Edo, wilayah Kansai dikenal dengan budaya bisnis / pedagangnya. Dikatakan bahwa gaya memanggang unagi di wilayah Kansai, “terbuka lebar di depan”. Hal tersebut mirip dengan ekspresi yang digunakan oleh para pedagang yaitu “berbicara dengan perut yang terbuka”. Dengan kata lain gaya memanggang Kansai adalah memotong unagi dari perutnya. Kemudian unagi tidak dikukus melainkan langsung dipanggang menggunakan tusuk stainless-steel utuh dengan kepalanya (tetapi tetap dipotong saat disajikan).

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...