Jumat, 09 Agustus 2024

Fakta Dibalik Pengusaha Jepang Pasang Harga Khusus Wisatawan Asing, Ternyata Hanya Salah Paham!

Ilustrasi tampilan wisatawan asing makan di Jepang. Kredit Gambar: Louis Hansel/Unsplash

Pemberitaan bahwa pengusaha Jepang markup harga untuk wisatawan asing menjadi viral. Memang ada benarnya pihak Jepang pasang harga khusus wisatawan asing, tetapi ada konteks mengapa hal ini dilakukan.

Agar tidak membuat panas hati, mari bahas fakta seputar pemeritaan yang hasilkan salah paham ini. Berikut adalah bahasannya!

Markup Harga Tidak Membenani Wisatawan Asing Sama Sekali

Memang benar adanya banyak pengusaha Jepang menentukan harga berbeda untuk wisatawan asing. Namun, beban naik harga ini tidak sebanyak yang orang bayangkan.

Kenaikan harga hanya sebatas tambahan seperti bayar PPN. Kamu pasti tidak komplain juga bukan dengan tambahan harga sebesar PPN? Harga markup tidak akan capai dua kali harga normal!

Harga wisata ke Jepang tergolong murah juga berkat melemahnya nilai Yen. Jadi, kenaikan harga khusus wisatawan tidak akan terlalu terasa bagi yang bayar. Para wisatawan dijamin tetap untung belanja di Jepang dibandingkan harga-harga di negara asalnya.

Tentu saja yang rugi adalah warga asing yang nilai tukarnya masih di bawah nilai Yen. Orang Indonesia contohnya pasti merasakan kenaikan harga ini. Namun, hanya orang Indonesia yang kaya saja mampu pergi ke Jepang. Masa sudah kaya pergi ke Jepang masih cari harga murah juga!

Oh, satu masalah lagi. Jika menemukan pengusaha Jepang yang naikan harga sampai dua kali lipat atu lebih, tempat makan tersebut hanya jebakan wisatawan. Dari dulu tempat seperti ini sudah ada dan memang sengaja memeras uang wisatawan.

Kasus kenaikan harga yang sekarang di bahas adalah pengusaha Jepang yang naikan harga secara normal. Alias masih masuk akal harga jual mereka. Wajib bedakan dua kasus markup yang berbeda ini.

Harga Lebih Tinggi Karena Tingkat Kesulitan Pelayanan Lebih Tinggi

Menaikan harga untuk wisatawan asing juga ada alasan teknisnya. Alasan pertama adalah tantangan pelayanan yang lebih sulit. Para pengusaha Jepang memiliki kesulitan berkomunikasi dengan wisatawan Jepang. Saat kesulitan, mereka luangkan waktu dan usaha lebih banyak dalam pelayanannya.

Beberapa tempat bahkan harus bayar tenaga kerja yang bisa banyak bahasa asing. Bayar gaji staff yang memiliki keahlian ini pasti juga mahal. Tidak aneh jika akhirnya, tambahan biaya gaji karyawan dibebankan ke konsumen yang kebetulan wisatawan asing.

Dari dua alasan di atas, tentu sudah mudah dimengerti mengapa kenaikan harga ke warga asing dilakukan. Namun, tetap saja ada yang protes mengapa kenaikan harga tidak disama ratakan ke warga Jepang lokal.

Alasan warga lokal tidak kena markup adalah kondisi ekonomi. Saat harga-harga dianikan rata, banyak warga Jepang yang jadinya tidak mampu bayar. Kamu harus tahu kondisi ekonomi di Jepang sedang sulit karena inflasi.

Pengusaha tentu tidak mau kehilangan pelanggan tetap warga lokal Jepang. Jadi pengusaha Jepang pasang harga khusus wisatawan asing yang masih kuat bayar. Ingat, warga asing yang main ke Jepang umumnya punya uang lebih dan posisinya lebih mapan berkat nilai tukar Yen yang melemah.

Sudah Jelas Salah Pahamnya?

Bagaimana? Kamu sekarang paham bukan mengapa banyak pengusaha Jepang naikan harga khusus untuk wisatawan asing? Hal ini bukan karena benci, tetapi karena tantangan kerja yang lebih berat.

Selain itu, beban yang diberikan ke wisatawan asing tidak terlalu tinggi. Jika dilihat dari nilai tukar, Yen makin lemah dan beban bayar mata uang lain masih untung dibelanjakan di Jepang. Jadi, tidak masalah soal kenaikan harga ini.

Anggap saja tindakan Jepang pasang harga khusus wisatawan asing adalah demi membantu kondisi ekonomi negara tersebut. Jangan anggap markup harga punya tujuan negatif memeras para wisatawan, ini hanya salah paham saja!

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...