![]() |
Ilustrasi tampilan Gunung Fuji di jalan kota Fujikawaguchiko yang dipasangi layar penghalang. Kredit Gambar: /Unsplash |
Dilaporkan pada 22 Agustus 2024 oleh EuroNews bahwa protes warga Jepang ke wisatawan akhirnya mereda. Protes ini dilakukan dengan memasang layar penghalang Gunung Fuji di spot terkenal di kota Fujikawaguchiko, perfektur Yamanashi.
Mengapa Warga Sampai Buat Acara Protes Sih? Ini
Penjelasannya!
Pada
tanggal 24 Mei 2024 lalu, masyarakat di kota kecil Fujikawaguchiko memasang
layar penghalang pemandangan Gunung Fuji. Layar ini diletakan pada perbatasan
jalan besar yang bersebrangan dengan spot iconic di kota tersebut.
Spot ini
dekat dengan Lawson dan selalu ramai dengan wisatawan. Saat Jepang dibanjiri
wisatawan asing, banyak masalah terjadi pada spot, terutama seputar kepatuhan
lalu lintas.
Area ini
tidak boleh digunakan untuk menyeberang. Namun, karena wisatawan melihat jalan
sepi, mereka dengan PD lalu lalang dan bahkan melewati pagar pembatas jalan.
Semua ini dilakukan hanya untuk dapat foto group dan selfie.
Kejadian
ini membuat resah warga yang melihat banyak wisatawan tidak hormati aturan Jepang.
Maka dari itu pada tanggal 24 Mei 2024 lalu, warga dan pemerintahan lokal melakukan pemasangan layar penghalang
pemandangan Gunung Fuji.
Hal ini
dilakukan agar wisatawan yang ingin foto-foto tidak menyeberang sembarangan.
Wisatawan harus cari jalan memutar untuk sampai di seberang Jalan dan barulah
bisa foto-foto.
Apakah
tindakan ini efektif? Ternyata berefek baik untuk atur wisatawan yang berbuat
liar. Para wisatawan yang lihat protes warga ini menjadi segan. Wisatawan juga
akhirnya hanya berani ambil foto setelah putar haluan.
Alasan Layar Penghalang Pemandangan Dibongkar
Nah, setelah beberapa
bulan berlalu, layar penghalang ini akhirnya dibongkar. Alasan mengapa hal ini
dilakukan ada dua. Pertama adalah untuk menghindari masalah infrastruktur
karena mendekatnya gerakan awan badai ke Jepang.
Saat layar penghalang
terhempas angin, kerusakan yang dapat dihasilkan pasti lebih tinggi. Apalagi
posisi layar tersebut ada di tengah jalan. Maka dari itu, pemerintahan lokal
memutuskan menurunkan layar tersebut.
Alasan kedua adalah
mereda-nya masalah wisatawan di Jepang. Akibat naiknya nilai Yen, arus
wisatawan yang berangkat ke Jepang mulai berkurang. Apalagi ditambah berita
tentang gempa megathrust yang menyebar beberapa waktu lalu.
Kombinasi dua aspek
tersebut, membuat wisatawan yang tertarik datang ke Jepang akhirnya tidak jadi.
Saat jumlah wisatawan tidak banyak, pelanggaran yang aturan jalan yang
dilakukan akhirnya mengecil.
Sekarang kondisi jalan
di Fujikawaguchiko
kembali sepi. Walaupun spot Lawson dengan pemandangan indah Gunung Fuji masih
sering ramai, keramaian tersebut masih dapat ditolelir warga.
Kondisi
yang sudah mulai kondusif, mendorong warga dan pemerintahan lokal membongkar
layar penghalang tersebut. Namun, besar kemungkinan layar ini akan kembali lagi
jika kondisi wisatawan menjadi parah kembali.
Bisa Jadi Pembelajaran Bagi Kamu yang Mau Magang ke Jepang
Kejadian
ini bisa jadi pembelajaran bagi kamu. Walaupun tujuan kamu bekerja di sana,
kamu memiliki status warga asing. Jadi, pastikan jaga sikap agar lebih diterima
warga lokal Jepang.
Saat kamu
kerja maupun pergi wisata Gunung
Fuji, pastikan research dulu aturan dan batasan perilaku yang tidak boleh
dilakukan. Jadinya, kamu bisa nyaman kerja magang dan berpergian hiburan jika
sudah tahu aturan-aturannya.
Lebih hati-hati jaga
perilaku kamu di sana. Jangan sampai buat masalah hingga jadi seperti kasus
protes warga Jepang ke wisatawan di Fujikawaguchiko ini!