Selasa, 27 Agustus 2024

Layar Penghalang Gunung Fuji Bentuk Protes Warga Jepang ke Wisatawan Dibongkar, Apa Sih Masalahnya?

Ilustrasi tampilan Gunung Fuji di jalan kota Fujikawaguchiko yang dipasangi layar penghalang.
Kredit Gambar: 
Rui Hao Lim/Unsplash

Dilaporkan pada 22 Agustus 2024 oleh EuroNews bahwa protes warga Jepang ke wisatawan akhirnya mereda. Protes ini dilakukan dengan memasang layar penghalang Gunung Fuji di spot terkenal di kota Fujikawaguchiko, perfektur Yamanashi.

Mengapa Warga Sampai Buat Acara Protes Sih? Ini Penjelasannya!

Pada tanggal 24 Mei 2024 lalu, masyarakat di kota kecil Fujikawaguchiko memasang layar penghalang pemandangan Gunung Fuji. Layar ini diletakan pada perbatasan jalan besar yang bersebrangan dengan spot iconic di kota tersebut.

Spot ini dekat dengan Lawson dan selalu ramai dengan wisatawan. Saat Jepang dibanjiri wisatawan asing, banyak masalah terjadi pada spot, terutama seputar kepatuhan lalu lintas.

Area ini tidak boleh digunakan untuk menyeberang. Namun, karena wisatawan melihat jalan sepi, mereka dengan PD lalu lalang dan bahkan melewati pagar pembatas jalan. Semua ini dilakukan hanya untuk dapat foto group dan selfie.

Kejadian ini membuat resah warga yang melihat banyak wisatawan tidak hormati aturan Jepang. Maka dari itu pada tanggal 24 Mei 2024 lalu, warga dan pemerintahan lokal  melakukan pemasangan layar penghalang pemandangan Gunung Fuji.

Hal ini dilakukan agar wisatawan yang ingin foto-foto tidak menyeberang sembarangan. Wisatawan harus cari jalan memutar untuk sampai di seberang Jalan dan barulah bisa foto-foto.

Apakah tindakan ini efektif? Ternyata berefek baik untuk atur wisatawan yang berbuat liar. Para wisatawan yang lihat protes warga ini menjadi segan. Wisatawan juga akhirnya hanya berani ambil foto setelah putar haluan.

Alasan Layar Penghalang Pemandangan Dibongkar

Nah, setelah beberapa bulan berlalu, layar penghalang ini akhirnya dibongkar. Alasan mengapa hal ini dilakukan ada dua. Pertama adalah untuk menghindari masalah infrastruktur karena mendekatnya gerakan awan badai ke Jepang.

Saat layar penghalang terhempas angin, kerusakan yang dapat dihasilkan pasti lebih tinggi. Apalagi posisi layar tersebut ada di tengah jalan. Maka dari itu, pemerintahan lokal memutuskan menurunkan layar tersebut.

Alasan kedua adalah mereda-nya masalah wisatawan di Jepang. Akibat naiknya nilai Yen, arus wisatawan yang berangkat ke Jepang mulai berkurang. Apalagi ditambah berita tentang gempa megathrust yang menyebar beberapa waktu lalu.

Kombinasi dua aspek tersebut, membuat wisatawan yang tertarik datang ke Jepang akhirnya tidak jadi. Saat jumlah wisatawan tidak banyak, pelanggaran yang aturan jalan yang dilakukan akhirnya mengecil.

Sekarang kondisi jalan di Fujikawaguchiko kembali sepi. Walaupun spot Lawson dengan pemandangan indah Gunung Fuji masih sering ramai, keramaian tersebut masih dapat ditolelir warga.

Kondisi yang sudah mulai kondusif, mendorong warga dan pemerintahan lokal membongkar layar penghalang tersebut. Namun, besar kemungkinan layar ini akan kembali lagi jika kondisi wisatawan menjadi parah kembali.

Bisa Jadi Pembelajaran Bagi Kamu yang Mau Magang ke Jepang

Kejadian ini bisa jadi pembelajaran bagi kamu. Walaupun tujuan kamu bekerja di sana, kamu memiliki status warga asing. Jadi, pastikan jaga sikap agar lebih diterima warga lokal Jepang.

Saat kamu kerja maupun pergi wisata Gunung Fuji, pastikan research dulu aturan dan batasan perilaku yang tidak boleh dilakukan. Jadinya, kamu bisa nyaman kerja magang dan berpergian hiburan jika sudah tahu aturan-aturannya.

Lebih hati-hati jaga perilaku kamu di sana. Jangan sampai buat masalah hingga jadi seperti kasus protes warga Jepang ke wisatawan di Fujikawaguchiko ini!

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...