![]() |
Gunung Sakurajima di Kyushu yang dijauhi wisatawan karena kabar gempa megatrust. Kredit Gambar: /Unsplash |
Pendapatan wisata Jepang turun drastis satu minggu ini akibat naiknya rasa takut akan gempa besar. Setelah alami gempa 7,1 magnitudo minggu lalu, berita seputar gempa megatrust makin memanas.
Banyak akun
sosial media menyebar kepanikan akan potensi gempa di lipatan Nankai. Kabar
inilah yang sampai ke telinga wisatawan asing. Hasilnya, banyak wisatawan
batalkan berlibur ke Jepang.
Wisatawan Sebenarnya Tidak Perlu Terlalu Takut
Banyak wisatawan takut datang ke Jepang karena isu
gempa megatrust. Namun, masalah ini tidak melanda seluruh Jepang. Hanya lokasi
yang ada di sekitar lipatan Nankai saja yang dalam kondisi waspada.
Untuk area Jepang
lain, kondisinya tidak perlu dikhawatirkan. Ada benarnya area Jepang lain bisa
terkena gempa, tetapi efeknya hanya kecil. Jepang sudah langganan gempa, jadi
tidak masalah kena goyangan sedikit bukan?
Wisatawan masih bisa
nikmati Jepang dengan aman selama memilih lokasi yang tepat. Pastikan lebih
fokus berwisata di dataran tinggi atau area utara Jepang saja. Hindari
berkunjung area pesisir selatan area Kyushu untuk sementara ini karena dekat
sumber gempa megatrust.
Efek Penurunan Pendapatan Wisata dan Pengaruhnya ke Tenaga
Kerja Pariwisata
Penyebaran
berita masalah gempa megatrust
yang berpengaruh ke wisatawan asing tentu berpengaruh ke sektor wisata Jepang.
Banyak reservasi hotel dan tempat makan dibatalkan.
Tempat yang ramai
wisatawan menjadi sepi beberapa waktu terakhir. Artinya di area tersebut
pendapatan makin menurun. Untuk pengusaha Jepang yang sudah menambah karyawan
untuk penuhi kebutuhan pelayanan wisatawan, mereka jelas rugi.
Bayar gaji untuk
karyawan yang sekarang tidak kerja karena kurang wisatawan. Kemungkinan, para
karyawan baru yang diperkerjakan akan dilepaskan untuk jaga keuntungan usaha.
Hal ini untungnya tidak
100% terjadi di semua tempat wisata Jepang. Hanya area pesisir daerah pusat
gempa saja yang sekarang surut drastis wisatawannya. Area dataran tinggi Jepang
sekarang masih dikunjungi.
Wisatawan yang datang
sebenarnya sudah tahu soal bahaya gempa megatrust. Namun, banyak yang merasa
ketakutan yang berlebihan tidak baik. Selain itu, bahaya gempa lebih besar di
area dekan lipatan Nankai, di luar itu pasti lebih aman.
Apakah Masih Aman di Jepang untuk Pemagang dari Indoensia?
Bagi yang
kerja magang pada sektor pariwisata Jepang, kamu sekarang dalam posisi janggung
pastinya. Harus kerja, tapi angka wisatawan turun. Selain itu, harus
menghawatirkan potensi terjadinya gempa megatrust.
Kondisi
seperti ini membuat pengalaman kerja turun mood-nya, tetapi kamu jangan terlalu
sedih! Penurunan wisatawan hanya sementara, mengingat daya tarik Jepang yang
kuat, pasti keadaan akan menjadi normal dalam waktu cepat.
Bagi yang
masih ingin daftar kerja ke Jepang, potensi
kerja di sektor wisata Jepang masih besar juga. Kebutuhan pramusaji dan staff
FnB di Jepang terus meningkat tiap tahun-nya. Banyak hotel dan Ryokan di luar
kota besar Jepang selalu butuh staff tambahan, jadi kamu bisa magang di situ!
Untuk faktor gempa,
hal ini hanya akan pengaruhi area pesisir Jepang. Selain itu, sistem peringatan
Jepang sudah canggih. Pemerintah juga siapkan banyak pengaman saat keadaan
darurat tiba. Jadinya, kamu tidak perlu terlalu takut untuk kerja di Jepang.
Mudah-mudahan situasi
pendapatan wisata Jepang turun segera membaik. Semakin kondisi membaik soal
pariwisata, perputaran ekonomi di Jepang menjadi lebih sehat. Jika ekonomi
sehat, kamu yang kerja di Jepang bisa lebih sejahtera!