Selasa, 20 Agustus 2024

Pendapatan Wisata Jepang Turun Akibat Berita Gempa Megatrust Menyebar, Trus yang Kerja Pariwisata Gimana?

Gunung Sakurajima di Kyushu yang dijauhi wisatawan karena kabar gempa megatrust.
Kredit Gambar: Geoff Oliver/Unsplash

Pendapatan wisata Jepang turun drastis satu minggu ini akibat naiknya rasa takut akan gempa besar. Setelah alami gempa 7,1 magnitudo minggu lalu, berita seputar gempa megatrust makin memanas.

Banyak akun sosial media menyebar kepanikan akan potensi gempa di lipatan Nankai. Kabar inilah yang sampai ke telinga wisatawan asing. Hasilnya, banyak wisatawan batalkan berlibur ke Jepang.

Wisatawan Sebenarnya Tidak Perlu Terlalu Takut

Banyak wisatawan takut datang ke Jepang karena isu gempa megatrust. Namun, masalah ini tidak melanda seluruh Jepang. Hanya lokasi yang ada di sekitar lipatan Nankai saja yang dalam kondisi waspada.

Untuk area Jepang lain, kondisinya tidak perlu dikhawatirkan. Ada benarnya area Jepang lain bisa terkena gempa, tetapi efeknya hanya kecil. Jepang sudah langganan gempa, jadi tidak masalah kena goyangan sedikit bukan?

Wisatawan masih bisa nikmati Jepang dengan aman selama memilih lokasi yang tepat. Pastikan lebih fokus berwisata di dataran tinggi atau area utara Jepang saja. Hindari berkunjung area pesisir selatan area Kyushu untuk sementara ini karena dekat sumber gempa megatrust.

Efek Penurunan Pendapatan Wisata dan Pengaruhnya ke Tenaga Kerja Pariwisata

Penyebaran berita masalah gempa megatrust yang berpengaruh ke wisatawan asing tentu berpengaruh ke sektor wisata Jepang. Banyak reservasi hotel dan tempat makan dibatalkan.

Tempat yang ramai wisatawan menjadi sepi beberapa waktu terakhir. Artinya di area tersebut pendapatan makin menurun. Untuk pengusaha Jepang yang sudah menambah karyawan untuk penuhi kebutuhan pelayanan wisatawan, mereka jelas rugi.

Bayar gaji untuk karyawan yang sekarang tidak kerja karena kurang wisatawan. Kemungkinan, para karyawan baru yang diperkerjakan akan dilepaskan untuk jaga keuntungan usaha.

Hal ini untungnya tidak 100% terjadi di semua tempat wisata Jepang. Hanya area pesisir daerah pusat gempa saja yang sekarang surut drastis wisatawannya. Area dataran tinggi Jepang sekarang masih dikunjungi.

Wisatawan yang datang sebenarnya sudah tahu soal bahaya gempa megatrust. Namun, banyak yang merasa ketakutan yang berlebihan tidak baik. Selain itu, bahaya gempa lebih besar di area dekan lipatan Nankai, di luar itu pasti lebih aman.

Apakah Masih Aman di Jepang untuk Pemagang dari Indoensia?

Bagi yang kerja magang pada sektor pariwisata Jepang, kamu sekarang dalam posisi janggung pastinya. Harus kerja, tapi angka wisatawan turun. Selain itu, harus menghawatirkan potensi terjadinya gempa megatrust.

Kondisi seperti ini membuat pengalaman kerja turun mood-nya, tetapi kamu jangan terlalu sedih! Penurunan wisatawan hanya sementara, mengingat daya tarik Jepang yang kuat, pasti keadaan akan menjadi normal dalam waktu cepat.

Bagi yang masih ingin daftar kerja ke Jepang, potensi kerja di sektor wisata Jepang masih besar juga. Kebutuhan pramusaji dan staff FnB di Jepang terus meningkat tiap tahun-nya. Banyak hotel dan Ryokan di luar kota besar Jepang selalu butuh staff tambahan, jadi kamu bisa magang di situ!

Untuk faktor gempa, hal ini hanya akan pengaruhi area pesisir Jepang. Selain itu, sistem peringatan Jepang sudah canggih. Pemerintah juga siapkan banyak pengaman saat keadaan darurat tiba. Jadinya, kamu tidak perlu terlalu takut untuk kerja di Jepang.

Mudah-mudahan situasi pendapatan wisata Jepang turun segera membaik. Semakin kondisi membaik soal pariwisata, perputaran ekonomi di Jepang menjadi lebih sehat. Jika ekonomi sehat, kamu yang kerja di Jepang bisa lebih sejahtera!

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...