![]() |
Masalah panic buying di Jepang sebabkan kelangkaan. Kredit Gambar: Isaiah Villar/Unsplash |
Pengumuman soal gempa megatrust di Jepang menjadi berita menakutkan memang. Namun, bukan berarti orang-orang boleh panic buying sebagai responnya! Masalah panic buying di Jepang memang bikin pusing, padahal sudah diingatkan pemerintah agar tidak panik stock barang berlebihan!
Dari banyak
pemberitaan, banyak toko di area pesisir Jepang mulai kehabisan stock air minum
dan makanan tahan lama. Makanan tersebut contohnya mie instan dan makanan kaleng.
Sedangkan air minum, kebanyakan beli air putih botolan.
Peralatan
toilet juga menjadi target panic buying menurut data website marketplace besar
seperti Rakuten. Produk toilet portable, bahan desinfectan dan tisu toilet banyak
dipesan sampai habis stock di Jepang sekarang!
Kegiatan Panic Buying Merugikan Diri Sendiri dan Orang
Lain
Banyak
orang tidak sadar bahwa kegiatan panic buying bisa merugikan diri sendiri dan
orang lain. Kerugian untuk diri sendiri berbentuk pemborosan. Jika pada
akhirnya barang-barang yang kamu borong sampai habis tidak terpakai, kamu
sendiri yang rugi sudah keluar uang.
Selain itu,
panic buying merugikan orang lain yang sedang persiapan gempa megatrust. Bayangkan kamu borong botol air minum di satu
toko, orang lain yang butuh malah tidak bisa beli. Padahal orang lain tersebu
hanya butuh 3 sampai 4 botol saja. Kamu yang borong itu karena panic tentu
salah!
Jepang sendiri sudah
alami masalah karena banyak orang borong minuman dan makanan sebagai
persediaan. Pada beberapa tempat di pesisir, kelangkaan barang di Jepang mulai muncul.
Padahal jika dijatah, barang yang tersedia cukup untuk persediaan banyak orang
untuk hadapi bencana!
Lebih Fokus Persediaan Kebutuhan Normal Agar Tidak Belanja
Berlebih
Sebenarnya,
kebutuhan orang belanja normal tidak perlu sampai panic buying. Kamu bisa coba
pikirkan belanja bulanan, apakah itu akan habis tiba-tiba? Kalau hanya
dikonsumsi keluarga sendiri, kemungkinan habis cepat pasti kecil!
Jika sebulan
saja belum habis, buat apa belanja lebih banyak coba? Malah hanya boroskan uang
sendiri. Padahal untuk hadapi bencana, uang lebih baik disimpan untuk kondisi
darurat saja!
Bagi kamu
yang sekarang ada di sana, jangan ikut-ikutan buat masalah panic buying di
Jepang. Fokus kebutuhan sendiri saja dan atur konsumsinya agar tidak boros.
Keperluan makanan yang bisa disimpan dan air kemasan bisa kamu buat sendiri.
Coba
praktek food prep dan stock sendiri air. Kamu bisa sterilisasi air rumah untuk
disimpan pada container aman. Jangan handalkan belanja-belanja saja!
Tips Hadapi Panic Buying Bagi yang Sedang Magang di
Jepang!
Kamu yang sedang
magang di Jepang lebih baik jangan tiru orang-orang yang panic buying. Kamu
harus fokus soal keamanan diri dibanding sekedar persediaan saja.
Minimal
kamu sudah siap kebutuhan obat darurat, wadah khusus barang bawaan saat kondisi
darurat dan juga mengamankan banyak dokumen penting. Selain itu, kebutuhan bisa
dibuat biasa saja.
Bagi yang
memiliki kesulitan belanja karena orang-orang panic buying, di sini ada tips
yang dapat membantu kamu. Berikut tips simpel yang bisa kamu coba:
·
Belanja
di tempat yang jauh. Kebanyakan punic buying terjadi di area pesisir. Jika kamu
belanja di area yang lebih tinggi, kemungkinkan tidak akan bertemu kelangkaan.
·
Belanja
online bisa jadi solusi. Walaupun harus bayar biaya delivery, beli lewat
internet biasanya lebih mudah dibanding mengandalkan logistik toko swalayan
terdekat.
·
Memastikan
lebih hemat agar tidak perlu beli banyak barang selama panic buying terjadi di
Jepang.
Selama gunakan tips
hadapi panic buying di atas, kamu tetap bisa penuhi kebutuhan belanja kamu
tanpa harus terganggu barang langka. Mudah-mudahan info tips ini membantu.
Kedepannya, masalah panic buying di Jepang ini
akan mereda. Namun, pemerintah tetap harus ambil sikap untuk hentikan
kepanikan. Filter sosial media agar para pelaku yang sebarkan kepanikan
berhenti. Selama tidak lakukan hal-hal tersebut, banyak orang Jepang akan masih
panic buying.