Kejadian ledakan bom di bandara Jepang pada 3 Oktober 2024 lalu membuat pemerintahan lebih siaga. Diketahui bahwa banyak area Jepang pernah di bomb oleh Amerika dan berpotensi meninggalkan bom tua.
Untuk memastikan
kejadian ledakan dari bom asal perang dunia kedua tidak terjadi lagi, perintah akan
lakukan penyisiran. Kali ini yang ditarget adalah berbagai bandara Jepang yang
dulu menjadi base militer.
Menurut laporan, area
Okinawa dan Miyazaki adalah yang paling rawan karena di era perang dulu selalu
menjadi target bom Amerika. Proses pembersihan di area ini sebenarnya sudah
dilakukan, tetapi tetap masih banyak bom tersisa.
Berdasarkan militer
Jepang, Okinawa sendiri sudah berhasil dibersihkan sebanyak 441 bom sampai
tahun 2024 ini. Jika ditotal dari keseluruhan Jepang, pembersihan bom yang
dilakukan sudah capai angka 2.348 alat peledak.
Dari sebanyak itu yang
dibersihkan, jumlah bomnya masih banyak ternyata. Masalahnya, pembersihan ini
tidak secepat pembangunan di Jepang.
Area Tokyo bisa
menjadi contoh kasus ini. Dari peta penyebaran bomb tua bekas perang di Jepang,
Ibu Kota Jepang ini sebenarnya penuh dengan bom tua. Namun, banyak bom tersebut
sudah terpendam jauh di bawah tanah. Dalamnya bom menyusahkan pengambilan,
apalagi mengingat kepadatan Tokyo.
Bom tua yang ada
menyebar di area pemukiman, perkantoran dan bahkan di bawah jalur kereta subway
juga ada. Bom yang terkubur ini juga tidak jelas statusnya. Jika memang mati
dan tidak aktif tentu aman, tetapi jika sampai ada yang rawan seperti kejadian
di Bandara Miyazaki dulu, pasti berbahaya.
Belajar dari kejadian
di Bandara Miyazaki, penegakan pembersihan bomb perang dunia kedua akan lebih
dirutinkan. Semoga setelah programnya berjalan baik, kondisi Jepang akan makin
aman.
Tidak ada informasi
jelas berapa bom tua di Jepang, tetapi dari besaran frekuensi tindakan militer
Amerika waktu Perang Dunia Kedua, angkanya mencapai ratusan ribu bom yang jatuh
di sini.
Mudah-mudahan kejadian
bomb di bandara Jepang itu adalah yang terakhir terjadi. Sangat disayakan jika
transportasi udara Jepang mati hanya karena kurang mampu bersihkan bom tua
bekas Perang Dunia 2.