Senin, 11 November 2024

Akibat Kekurangan Kurir, Jepang Ajukan Konsep Ban Berjalan Sepanjang Osaka Tokyo Demi Permudah Kirim Barang!

Tampilan konsep ban berjalan sepanjang Osaka Tokyo untuk distribusi barang di Jepang.
Kredit Gambar: @mlitchannel/YouTube.com

Penggunaan jasa delivery barang di Jepang makin tinggi. Sayangnya, krisis tenaga kerja membuat industri delivery ini kekurangan kurir. Solusinya, pihak Jepang mengajukan konsep ban berjalan sepanjang Osaka Tokyo.

Proyek futuristis ini dianggap dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja kurir dan membantu distribusi barang antara dua kota paling ramai di Jepang ini. Jika Osaka dan Tokyo berhasil menggunakan teknologi ban berjalan ini, kedepannya banyak kota lain akan memanfaatkan teknologi yang sama.

Penjelasan Teknologi Ban Berjalan Sepanjang Osaka Tokyo yang Akan Dibangun

Konsep yang digunakan pada teknologi ini adalah membuat jalur khusus di jalan raya antara Osaka dan Tokyo. Jalur khusus ini akan dibuat tertutup dan hanya dipergunakan untuk ban berjalan dan barang saja.

Kamu bisa cek bagaimana presentasi konsep teknologi ban berjalan ini dari video official pihak Jepang secara langsung berikut ini:


Dari konsep itu, kamu bisa bayangkan kondisi yang tertutup memastikan barang aman bergerak walaupun cuaca hujan dan panas menyerang. Mesin ban berjalan bisa difungsikan 24 jam secara otomatis tanpa perlu banyak petugas untuk mengawasi-nya.

Jika dibayangkan, konsepnya mirip dengan ban berjalan di bandara yang otomatis mengantar koper dan bawaan penumpang pesawat. Bedanya, jalur khusus ini juga menggunakan teknologi sorting otomatis dan deteksi lacak barang masing-masing.

Semua ini memastikan barang aman sampai tujuan dan bisa berjalan otomatis tanpa perlu libatkan banyak pekerja. Dari perspektif solusi kekurangan kurir akibat krisis tenaga kerja di Jepang, teknologi ini dipandang sangat membantu oleh pemerintah.

Detail Proyek dan Target Pengerjaan Ban Berjalan Sepanjang Osaka Tokyo

Detail proyek ini juga sudah dibuat. dari laporan pihak perhubungan Jepang, jalur ban berjalan akan membentang sepanjang 515 kilometer dari Osaka ke Tokyo.

Proyek akan masuk dalam tahap uji coba pada tahun 2027 atau awal 2028. Jika didapatkan lampu hijau dari uji coba tersebut, proyek akan langsung berjalan selama 10 tahun kedepannya. Jadi kemungkinan selesai bangun konsep ban berjalan sepanjang Osaka Tokyo ini di tahun 2038.

Diharapkan setelah berhasil membuat jalur ini, implementasi akan menyebar ke seluruh Jepang. Dari estimasi data simulasi yang digunakan, teknologi ban berjalan ini dapat mengangkut setara 25.000 truck kargo per harinya.

Kapasitas tersebut tentunya dapat meringankan 90% kebutuhan kurir di Jepang saat ini. Banyak harapan bergantung pada konsep teknologi mengurangi pekerja manusia ini untuk menyelesaikan masalah kurir di Jepang.

Komentar Netizen dan Pengamat Teknologi Delivery

Pengumuman tentang teknologi ini sudah disampaikan oleh Yuri Endo, selaku staff senior pada Kementrian Transportasi di Jepang. Beliau menjelaskan pada para wartawan bahwa proyek ini akan menjadi trobosan positif bagi kebutuhan pengangkutan barang di Jepang.

Walaupun ditujukan sebagai teknologi yang positif, banyak orang skeptis tentang hal ini. Masalahnya, konsep pengangkutan seperti ini mirip kargo yang menggunakan kereta api. Sama-sama membutuhkan jalur khusus dan bisa membawa otomatis barang dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak jauh.

Dari segi keuntungan penurunan emisi CO2 dan polusi, kereta juga bersih kok. Apalagi kereta listrik dengan kecepatan tinggi. Kereta bisa berjalan lebih cepat antarkan barang dengan efisiensi angkut barang yang lebih baik dibanding menggunakan ban berjalan.

Aspek yang membedakan teknologi ban berjalan ini dengan kereta api hanya bentuknya saja menurut para Netizen. Sampai di tempat tujuan pasti butuh orang juga untuk sortir. Jika bisa sortir otomatis, teknologi tersebut lebih baik dipergunakan pada kargo kereta saja.

Membuat jalur baru di tengah jalan raya dinilai bagus hanya dari konsep. Tetapi dalam prakteknya, banyak masalah akan muncul. Hal ini sama saja seperti mempergunakan robot delivery dan drone pengiriman di Amerika.

Memang kebutuhan kurir di Jepang tinggi, tetapi solusinya yang tepat bukan implementasi teknologi mirip kereta kirim barang seperti ini. Konsep ban berjalan mungkin menarik, tetapi dari efisiensi pasti lebih rendah dibandingkan kereta.

Hal yang lebih tepat sebagai solusi masalah kurir di Jepang adalah memperkerjakan pihak asing untuk isi lapangan kerja. Pemenuhan staff kurir ini hanya untuk sementara sambil pihak pemerintah menyelesaikan masalah penyusutan penduduk di Jepang.

Jika Jepang bisa memiliki demografi penduduk yang sehat lagi, krisis tenaga kerja kurir pasti terselesaikan juga. Tidak perlu lagi buang uang untuk mengembangkan proyek teknologi yang boros seperti konsep ban berjalan sepanjang Osaka Tokyo ini!

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...