Sekarang ada kesempatan tenaga kerja asing bisa jadi jadi supir taxi Jepang ternyata!
Kredit Gambar: /Unsplash
Postingan
berita dari Nikkei.com seputar tenaga kerja asing bisa
jadi supir taxi Jepang menjadi ramai di X.com. Alasannya, dari dulu tidak ada
sejarahnya supir taxi di Jepang menggunakan tenaga kerja asing. Perusahaan taxi
di Jepang sangat takut pakai tenaga kerja asing akibat perbedaan budaya.
Video Viral Sopir Asing di Jepang
Pada
postingan akun Nikkei di X.com, banyak orang Jepang yang berdiskusi soal konten
videonya. Berikut adalah postingan yang banyak dapat perhatian netizen Jepang
tersebut:
タクシードライバーは外国人 福岡で活躍、月収60万円もhttps://t.co/qN25bkOTVl
— 日本経済新聞 電子版(日経電子版) (@nikkei) November 18, 2024
東栄タクシーは外国人を積極採用し、運転手の高齢化に対応します。出身はギニアやペルーなど様々。運転手46人のうち4分の1が外国人です。
【ローカルビジネスサテライト】 @LBS_localnews pic.twitter.com/9J4DKGEll0
Pada video terlihat
banyak pekerja asing yang siap berkendara taxi Jepang. Tampilan mereka lebih
casual dari taxi Jepang pada umumnya, tapi mereka tetap tampil bersinar. Bisa
dibilang, ada aura bahagia bisa kerja jadi supir taxi Jepang.
Postingan tersebut
menghasilkan diskusi bahwa orang asing tidak masalah jika jadi supir di Jepang.
Masalahnya, orang Jepang sendiri jarang ada yang mau kerja jadi supir taxi.
Jika pekerja asing bisa isi tenaga kerja yang tidak diinginkan orang Jepang,
tentu masyarakatlah yang diuntungkan.
Netizen Jepang yang
komentar hanya berharap layanan taxi dari pekerja asing ini sama standarnya
seperti layanan orang Jepang. Hal inilah yang perlu penggalian lebih dari
perusahaan yang pekerjakan sopir tenaga asing terebut.
Mengapa Perusahaan Taxi Jepang Takut Ambil Pekerja Asing?
Taxi di
Jepang sangat berbeda dengan layanan taxi di negara lain. Kerja jadi supir taxi di Jepang setara dengan supir profesional
yang mengawal para orang kaya. Jadi, jangan disamakan seperti sopir biasa.
Standar
perilaku supir taxi Jepang lebih dari standar jadi supir biasa. Orang Jepang
yang mau jadi supir taxi harus lulus tes dan bahkan diukur dari nilai
komunikasi serta perilaku-nya! Di negara lain jarang sekali ada standar tes
tinggi seperti ini hanya untuk jadi supir taxi.
Jika
disamakan, standar supir taxi Jepang mirip dengan supir mobil Limousine yang hanya
digunakan orang elit. Kulitas supir yang tinggi ini biasanya lebih mudah
didapat dengan melatih orang Jepang. Maka dari itu, tidaklah aneh jika
perusahaan taxi awalnya tidak mau menerima pekerja asing jadi sopir.
Mereka
kawatir kualita layanan perusahaan taxi mereka turun akibat menggunakan supir
pekerja asing. Standar supir negara lain sudah terkenal tidak seperti supir
taxi Jepang, jadinya kekawatiran mereka tidaklah aneh.
Namun,
kondisi krisis tenaga kerja di Jepang mendorong para perusahaan ini untuk
adaptasi. Jika mereka tidak mengambil pekerja asing, jalannya perusahaan bisa
terhenti akibat kekurangan supir.
Masalah krisis tenaga
kerja Jepang yang terjadi sekarang tidak boleh diremehkan. Anak muda di Jepang
makin menyusut dan diantara mereka tidak mau jadi supir taxi. Lah, bagaimana
nantinya perusahaan yang butuh sopir? Jadi, mau tidak mau, para perusahaan
harus adaptasi ambil pekerja asing.
Semoga
dengan kesempatan tenaga kerja asing bisa jadi supir taxi Jepang, pekerja dari
Indonesia makin mudah ke Jepang. Kesempatan kerja di Jepang makin terbuka, bagi
yang masih nganggur di Indonesia, coba cari jalan kerja di Jepang. Baik lewat
program Sending Organizer, LPK Magang Jepang sampai program kerja sama
perusahaan, kamu bisa manfaatkan untuk bekerja lebih baik di Jepang!