Kasus beruang masuk supermarket buat Gubernur Prefektur Akita Jepang ancam kirim beruang ke rumah netizen. Kredit Gambar: @nihonbunka/Unsplash
Kok bisa
ada kejadian Gubernur Prefektur
Akita Jepang ancam kirim beruang ke rumah netizen? Ternyata ini tidak tiba-tiba
terjadi, kamu harus pahami dulu runtutan ceritanya yang akibatkan perkataan
kasar pihak pemerintah ini!
Diawali dengan Kejadian Beruang Menyerang Supermarket di
Akita
Kejadian
bermula kasus beruang yang masuk
supermarket di Prefektur Akita pada 30 November 2024 lalu. Berita ini sudah jadi viral dan mendapatkan
perhatian global. Viralnya berita ini karena penanganan beruang di supermarket
memakan waktu sampai 3 hari.
Pada hari
pertama, beruang menyerang petugas supermarket yang berumur 47 tahun saat
menerobos masuk. Pria tersebut untungnya berhasil menghindari serangan fatal
dan bisa selamat hanya dengan cedera ringan. Pengunjung dan staff lainnya bisa
diungsikan dari lokasi dan garis keamanan dibentuk polisi.
Walaupun sudah
diamankan lokasinya, proses menyelesaikan masalah dari pihak Jepang sangatlah
lamban. Mulai dari polisi, pihak ranger pengamanan satwa dan staff keamanan
hotel tidak bisa bekerja efisien. Hari pertama ini hanya dihabiskan untuk
mengepung area supermarket dan memasang barikade.
Di hari
kedua, proses penyisiran baru dilakukan serius. Walaupun begitu, prosesnya
tetap lambat dan beruang malah sudah makan banyak daging di bagian butchery.
Walaupun sudah melakukan kejar-kejaran di hari kedua, masalah beruang ini tidak
terselesaikan.
Nah, pada
hari ketiga pihak staff supermarket langsung ambil aksi menggiring beruang ke
jebakan dengan makanan. Saat sudah tersudut, beruang akhirnya dimasukan box
perangkap dan diamankan.
Setelah
berhasil menangkap, pihak pemerintah Akita memutuskan eksekusi beruang
tersebut. Keputusan inilah yang menjadi pemantik panasnya netizen.
Pemerintahan Akita Dapat Komplain dari Netizen Jepang dan
Luar Negeri
Banyak
pihak memandang keputusan pemerintahan Akita sebagai hal yang terlalu berlebihan.
Beruang yang sudah tertangkap mengapa tidak di rehabilitasi? Mengapa tidak di
lepas alam liar lagi? Mengapa harus dibunuh?
Kontroversi penembakan
beruang di Akita Jepang muncul di mana-mana. Mulai dari netizen luar Jepang
sampai orang lokal di sana membuat viral kasus ini. Setelah viral, gerakan
protes akhirnya dilakukan netizen.
Protes ini
langsung disampaikan netizen ke pemerintahan dengan komentar langsung pada
pemberitaan di sosial media. Selain itu, pihak netizen Jepang langsung beraksi
dan kirim surat komplain pada pemerintahan Akita.
Selain
protes bentuk tertulis, pihak netizen banyak yang telpon langsung ke kantor
administrasi Prefektur Akita. Hal ini terus berlangsung sehari-an untuk
menunjukan tekanan dari masyarakat yang tidak setuju
Respon Gubernur Prefektur Akita yang Cukup Mengagetkan
Melihat
kejadian tersebut, pihak pemerintah Akita berusaha menenangkan warga. Namun,
saat mereka gagal membuat komplain mereda, pihak gubernur area tersebut
melayangkan perkataan yang cukup keras.
Gubernur Prefektur
Akita Jepang ancam kirim beruang ke rumah netizen. Pernyataan ini diutarakan
untuk memberi gambaran kondisi ancaman beruang di Akita. Banyak pihak tentu
kaget dengan pernyataan ini, tapi warga Akita sendiri sepertinya paham.
Dari segi peran Gubernur
Akita, perkataan ini tentu tidak layak dilancarkan ke warga yang komplain.
Namun dari sisi perwakilan masyarakat di Akita, pernyataan tersebut memang
menggambarkan amarah warga sana terhadap beruang.
Netizen Harus Pahami Masalah Beruang di Akita Bukanlah Hal
yang Simpel
Para
netizen tidak sadar bahwa warga Akita sangat benci dengan beruang. Masalahnya
beruang di sana terkenal menyerang orang dan bahkan sempat menyembabkan korban
jiwa. Beruang di Akita sudah
tercatat menyusup ke area hidup penduduk lokal sebanyak 70 kali di tahun 2022.
Sedangkan di tahun 2024 sampai November lalu, sudah terjadi 11 serangan beruang
di prefektur ini.
Dari semua kejadian
tersebut, tidak aneh jika pihak Akita membenci beruang. Perkembangan jumlah
beruang liar di area ini sangat tinggi dan sering menyusahkan warga lokal. Jika
netizen memang ingin menyelamatkan beruang, lebih baik fokus ke daerah lain
saja. Di Akita, keputusan membunuh beruang memang sudah tepat.
Kedepannya, pasti akan
ada kasus viral soal interaksi beruang di area ramai Akita lagi. Selama banyak
beruang berkembang dan mencari makan di area penduduk, interaksi membahayakan
ini terus akan terjadi.
Bagaimana menurut kamu
soal keputusan Gubernur Prefektur Akita Jepang ancam kirim beruang ke rumah
netizen? Banyak orang sebenarnya tidak suka hal ini, tapi jika melihat kondisi
warga Akita, banyak orang yang ternyata setuju juga!