Senin, 23 Desember 2024

Hasil Survey Pemerintah Menemukan Banyak Orang Jepang Merasa Cemas Sambut 2025, Lho Kenapa?

Masalah sosial ekonomi membuat banyak orang Jepang merasa mas sambut 2025.
Kredit Gambar: Tim Foster/Unsplash

Sejak tahun 1981, pemerintah Jepang selalu melakukan survey tahunan untuk ukur sentimen masyarakat tentang kondisi negara Jepang. Pada tahun ini, ditemukan 79,2% responden merasa cemas dan kawatir soal kondisi Jepang.

Selain itu, tercatat ada 28,1% responden merasa diri mereka ada di kalangan menengah kebawah secara ekonomi. Angka tersebut adalah persen tertinggi seja 35 tahun belakangan. Ini artinya kebanyakan orang di Jepang merasa miskin dan kurang mampu di tahun 2024.

Berdasarkan hasil survey pemerintah Jepang tentang keadaan masyarakat tersebut, kebanyakan orang ragu untuk sambut 2025. Kondisi yang tidak pasti ini disebabkan oleh kondisi ekonomi dan sosial Jepang yang banyak bermasalah di 2024.

Masalah cemas muncul juga pada 3 topik utama yang ditanyakan pada survey. Topik tersebut adalah soal kesehatan, rencana setelah pensiun dan kondisi kekayaan di masa depan.

Cemas topik kesehatan disebut oleh 63,8% responden. Kebanyakan merasa takut akan kondisi kesehatan diri dan juga akses kesehatan di masa mendatang. Banyak masyarakat Jepang yang hidup tidak teratur karena kesibukan, merasa kawatir tidak bisa berkondisi sehat di hari tua.

Untuk topik cemas soal rencana pensiun, hal ini disebut oleh 62,8% responden. Kondisi Jepang yang makin banyak lansia dibanding anak muda, membuat rencana pensiun menjadi menakutkan.

Kebanyakan orang di Jepang tidak berkeluarga dan tidak punya anak, golongan orang ini akan kesepian saat sudah pensiun kerja. Banyak orang yang masih sendiri dan sudah pensiun akhirnya cari pekerjaan lagi karena tidak ada yang support secara ekonomi di hari tua.

Kecemasan terakhir seputar kondisi kekayaan di masa depan muncul dari 58% responden. Mereka merasa aset, investasi dan kekayaan diri akan makin tidak jelas di masa mendatang. Kondisi mata uang di Jepang menjadi sumber masalah juga. Walaupun sumber kekayaan dan aset banyak, percuma jika mata uang Yen terus melemah tentunya!

Posisi ekonomi Jepang sedang alami inflasi dan besarnya ada di 2,9% pada November 2024 lalu. Angka inflasi ini ada di luar target 2% yang sebelumnya ingin diraih. Pada kondisi ekonomi Jepang sedang inflasi, banyak harga di sana mahal. Sedangkan daya beli di Jepang belum bertambah banyak karena pemberlakuan upah minimal belum sepenuhnya rata.

Akibat berbagai kecemasan tersebut, tidak heran banyak masyarkat tidak terlalu antusias menyambut tahun 2025. Kondisi Jepang sekarang masih labil dan punya aspek yang wajib diperbaiki. Berbagai perubahan dan kebijakan sudah dilakukan, tetapi hasil positifnya belum terasa.

Usaha Jepang untuk memperbaiki diri tentu saja berlanjut terus. Masalahnya, perubahan tersebut tergolong baru dilakukan. Hasil kebijakan dan perubahan aturan hanya akan terasa di tahun mendatang. Apakah situasi Jepang akan membaik di tahun 2025? Tentu tidak ada yang tahu!

Walaupun banyak orang Jepang merasa cemas sambut 2025, Jepang sebenarnya berjalan ke arah yang lebih baik. Dari banyak aturan dan birokrasi baru yang diberlakukan, semuanya terlihat baik di Jepang.

Masalahnya, adaptasi dan perubahan yang terjadi setelah penerapan aturan tersebut membuat Jepang jadi labil di tahun 2024. Semoga setelah kondisi tidak stabil di 2024 berlalu, kemajuan Jepang yang lebih nyatan muncul di tahun 2025.

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...