Senin, 30 Desember 2024

Kebanjiran Wisatawan Internasional Membuat Wisatawan Lokal Jepang Stress, Adakah Solusi Dilema Industri Pariwisata Jepang Ini?

Tampilan Tokyo yang kebanjiran wisatawan asing, inilah dilema industri pariwisata Jepang saat ini.
Kredit Gambar: Joshua Griffiths/Unsplash.

Banyak negara sebenarnya iri dengan industri pariwisata Jepang. Namun, ada situasi dilemma industri pariwisata Jepang yang sampai sekarang belum terselesaikan. Walaupun kebanjiran wisatawan internasional, situasi wisatawan lokal Jepang jadi tersiksa sekarang.

Masalah utama yang menyiksa wisatawan lokal Jepang adalah harga. Banyak hotel dan tempat wisata di Jepang menaikan harga untuk keruk keuntungan lebih dari wisatawan asing yang datang. Nah, harga untuk wisatawan internasional jelas terlalu mahal untuk wisatawan lokal.

Hasilnya, orang Jepang yang mau wisata harus menabung lebih banyak hanya untuk jalan-jalan di dalam negeri. Wisata lokal akhirnya menyusut seiring dengan wisata internasional Jepang menjadi raksasa.

Efek wisatawan asing yang banjir ke Jepang juga membuat masalah kenikmatan wisata berkurang. Bayangkan ingin wisata ke tempat terkenal di Jepang, tapi orang lokal tersebut harus bersaing dengan wisatawan asing untuk tiket dan kesempatan menikmati wisata itu.

Wisatawan asing yang banyak, juga ganggu kapasitas tempat wisata. Berikut adalah contoh laporan kondisi wisata Kyoto saat ini yang penuh sesak dengan wisatawan asing.

Bayangkan kamu warga Jepang yang ingin menikmati Kyoto, apakah kamu nyaman dengan situasi di atas? Walaupun tempat wisata di Kyoto Indah, kondisi ramai seperti itu sangat mengganggu kenikmatan berwisata. Bayar mahal untuk wisata tapi harus berdesakan dengan banyak orang, bagaimana bisa mau menikmati?

Masalah hotel dan tempat makan juga sama. Ingin kulineran tempat terkenal tapi harus antri panjang karena banyak wisatawan lain juga ikut makan di situ. Hanya punya waktu makan siang 1 jam tapi harus antri masuk resto 2 jam kan tekor!

Walaupun pemasukan industri wisata Jepang besar sekarang, aspek buruk ini harus mulai diperhatikan pemerintah. Masa warga Jepang yang harusnya diuntungkan dengan industri pariwisata ini tidak bisa menikmati sendiri?

Pemerintah harus mulai memasak birokrasi yang mengurangi efek overtourism alias wisata berlebihan. Sebenarnya efek wisata berlebihan ini hanya ditemukan di spot-spot Jepang tertentu. Area Tokyo, Osaka dan Kyoto adalah yang paling bermasalah soal overtourism.

Jika bisa pindah wisatawan berlebih dari spot populer itu ke spot Jepang yang jarang didatangi wisatawan, masalah overtourism tidak akan terlalu terasa. Jika lebih merata, efek pendapatan dari industri wisata Jepang akhirnya lebih dirasakan masyarakat dengan merata juga!

Bayangkan area seperti Prefektur Gunma, Kagoshima dan Aomori, pasti sangat diuntungkan jika dapat wisatawan banyak juga. Tiga tempat ini memiliki tempat wisata menarik tapi tidak sepopuler Tokyo. Mereka butuh bantuan lebih dari pemerintah agar lebih menjual wisata-nya ke audience internasional dan kurangi keramaian di spot wisata populer Jepang.

Semoga dilema industri pariwisata Jepang bisa terselesaikan kedepannya. Warga Jepang tentunya ingin nikmati wisata juga di negara sendiri. Jangan sampai perhatian pemerintah hanya untuk wisatawan asing yang masuk ke Jepang!

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...