![]() |
Proses pembuatan sake Jepang diakui UNESCO sebagai budaya yang harus dilindungi. Kredit Gambar: /Unsplash |
Tahukah kamu bahwa akhir November 2024 lalu proses pembuatan sake Jepang diakui UNESCO sebagai World Intangible Heritage? Bagi yang tidak tahu World Intangible Heritage bisa diartikan sebagai warisan budaya tak benda dalam bahasa Indonesia. Kategori UNESCO ini merupakan list berbagai budaya lisan, ritual, praktek sosial dan tentunya tata cara membuat sesuatu.
Nah, dalam
list World Intangible Heritage proses pembuatan sake Jepang akhirnya terdaftar.
Pengakuan ini menjadikan item nomor 23 dari Jepang yang diakui pihak UNESCO.
Mengapa proses pembuatan sake Jepang jadi budaya yang perlu dilindungi dan
masuk UNESCO?
Alasan Proses Pembuatan Sake Jepang Menjadi Budaya yang Perlu
Dilindungi
Jepang
mengajukan budaya-nya agar masuk ke UNESCO memang agar bisa dipromosikan.
Budaya yang masuk perlindungan UNESCO memiliki prestige tersendiri dan mendapat
sorotan dunia nantinya.
Saat dunia
global mengangkat proses pembuatan sake, tentu saja promosi dan ekspansi-nya
menjadi lebih mudah. Namun, alasan tersebut hanya sebagian dari alasan Jepang
mendorong proses pembuatan sake untuk diakui UNESCO.
Alasan
kedua-nya adalah budaya ini dalam resiko menghilang beberapa puluh tahun
mendatang. Jepang sekarang ini sedang krisis demografi. Penyusutan angka anak
muda di Jepang dibanding lansia bisa berimbas pada persevasi budaya pembuatan
sake.
Jika tidak
ada anak muda yang mau belajar cara tradisional membuat sake, pasti budaya ini
akan mati. Padahal sake sebagai
simbol budaya Jepang adalah hal yang harus dipertahankan. Memang bisa dicarikan
jalur produksi sake yang lebih modern dan otomatis, tetapi hal tersebut tidak
merefleksikan budaya tradisional Jepang.
Usaha persevasi budaya
tradisional pembuatan sake Jepang akan lebih mudah dengan pengakuan dari
UNESCO. Dukungan global dan program pemerintahan akan lebih mudah diajukan
dengan pamor nama UNESCO ini di Jepang. Jadi, bisa dibilang proses pembuatan
sake Jepang diakui UNESCO adalah solusi persevasi yang paling dicari oleh pihak
sana!
Produksi Sake Akan Ekspansi dengan Dukungan UNESCO
Berkat
sudah diakui oleh UNESCO, pihak pemerintah dan swasta Jepang yang berhubungan
dengan industri sake akan melakukan ekspansi. Memiliki embel-embel budaya yang terlindung
UNESCO bisa jadi alat promosi yang kuat.
Proses
ekspansi seputar sake ini tidak sekedar untuk keperluan sake minuman, tetapi
juga berbagai jenis sake di Jepang
lainnya. Contoh saja mirin untuk masak, shochu dan awamori. Semua produk
tersebut dibuat dengan proses tradisional sake juga, pastinya akan ikut dalam
program promosi tersebut.
Ekspansi akan
mengangkat berbagai sejarah sake juga. Contohnya sake jenis awamori yang
berpusat di Prefektur Okinawa sudah berdiri sejak 600 tahun lalu. Proses pembuatan
yang digunakan pada lokasi tersebut sudah turun temurun diajarkan sejak Ryukyu
Kingdom dimasukan ke kerajaan Jepang pada 1879.
Budaya yang bersejarah
dan sekarang bisa tergerus dengan perkembangan era memang harus dilindungi.
Apalagi mengingat pembuatan sake sangat tergantung pergantian generasi di
Jepang. Jika anak muda di Jepang terus menyusut jumlahnya, siapa yang akan
teruskan tradisi ini?
Maka dari itu
kesempatan proses pembuatan sake Jepang diakui UNESCO ini menjadi hal yang
special. Kedepannya Jepang juga mengusahakan berbagai budaya lain untuk
didaftarkan ke UNESCO. Budaya lain itu seperti Noh, Kabuki serta “washoku”
kuliner tradisional.