Senin, 16 Desember 2024

Selamat Atas Proses Pembuatan Sake Jepang Diakui UNESCO! Apasih yang Buat Proses Produksi Sake Butuh Dilindungi?

Proses pembuatan sake Jepang diakui UNESCO sebagai budaya yang harus dilindungi.
Kredit Gambar: Xtra, Inc./Unsplash

Tahukah kamu bahwa akhir November 2024 lalu proses pembuatan sake Jepang diakui UNESCO sebagai World Intangible Heritage? Bagi yang tidak tahu World Intangible Heritage bisa diartikan sebagai warisan budaya tak benda dalam bahasa Indonesia. Kategori UNESCO ini merupakan list berbagai budaya lisan, ritual, praktek sosial dan tentunya tata cara membuat sesuatu.

Nah, dalam list World Intangible Heritage proses pembuatan sake Jepang akhirnya terdaftar. Pengakuan ini menjadikan item nomor 23 dari Jepang yang diakui pihak UNESCO. Mengapa proses pembuatan sake Jepang jadi budaya yang perlu dilindungi dan masuk UNESCO?

Alasan Proses Pembuatan Sake Jepang Menjadi Budaya yang Perlu Dilindungi

Jepang mengajukan budaya-nya agar masuk ke UNESCO memang agar bisa dipromosikan. Budaya yang masuk perlindungan UNESCO memiliki prestige tersendiri dan mendapat sorotan dunia nantinya.

Saat dunia global mengangkat proses pembuatan sake, tentu saja promosi dan ekspansi-nya menjadi lebih mudah. Namun, alasan tersebut hanya sebagian dari alasan Jepang mendorong proses pembuatan sake untuk diakui UNESCO.

Alasan kedua-nya adalah budaya ini dalam resiko menghilang beberapa puluh tahun mendatang. Jepang sekarang ini sedang krisis demografi. Penyusutan angka anak muda di Jepang dibanding lansia bisa berimbas pada persevasi budaya pembuatan sake.

Jika tidak ada anak muda yang mau belajar cara tradisional membuat sake, pasti budaya ini akan mati. Padahal sake sebagai simbol budaya Jepang adalah hal yang harus dipertahankan. Memang bisa dicarikan jalur produksi sake yang lebih modern dan otomatis, tetapi hal tersebut tidak merefleksikan budaya tradisional Jepang.

Usaha persevasi budaya tradisional pembuatan sake Jepang akan lebih mudah dengan pengakuan dari UNESCO. Dukungan global dan program pemerintahan akan lebih mudah diajukan dengan pamor nama UNESCO ini di Jepang. Jadi, bisa dibilang proses pembuatan sake Jepang diakui UNESCO adalah solusi persevasi yang paling dicari oleh pihak sana!

Produksi Sake Akan Ekspansi dengan Dukungan UNESCO

Berkat sudah diakui oleh UNESCO, pihak pemerintah dan swasta Jepang yang berhubungan dengan industri sake akan melakukan ekspansi. Memiliki embel-embel budaya yang terlindung UNESCO bisa jadi alat promosi yang kuat.

Proses ekspansi seputar sake ini tidak sekedar untuk keperluan sake minuman, tetapi juga berbagai jenis sake di Jepang lainnya. Contoh saja mirin untuk masak, shochu dan awamori. Semua produk tersebut dibuat dengan proses tradisional sake juga, pastinya akan ikut dalam program promosi tersebut.

Ekspansi akan mengangkat berbagai sejarah sake juga. Contohnya sake jenis awamori yang berpusat di Prefektur Okinawa sudah berdiri sejak 600 tahun lalu. Proses pembuatan yang digunakan pada lokasi tersebut sudah turun temurun diajarkan sejak Ryukyu Kingdom dimasukan ke kerajaan Jepang pada 1879.

Budaya yang bersejarah dan sekarang bisa tergerus dengan perkembangan era memang harus dilindungi. Apalagi mengingat pembuatan sake sangat tergantung pergantian generasi di Jepang. Jika anak muda di Jepang terus menyusut jumlahnya, siapa yang akan teruskan tradisi ini?

Maka dari itu kesempatan proses pembuatan sake Jepang diakui UNESCO ini menjadi hal yang special. Kedepannya Jepang juga mengusahakan berbagai budaya lain untuk didaftarkan ke UNESCO. Budaya lain itu seperti Noh, Kabuki serta “washoku” kuliner tradisional.  

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...