Selasa, 14 Januari 2025

Beneran Aturan Sepeda dan Sepeda Listrik di Jepang Berbeda? Wajib Baca Agar Kena Tilang Naik Sepeda di Sana!

Aturan sepeda dan sepeda listrik Jepang berbeda, lho tenyata! Kredit Gambar: /SAMEBIKE

Di Indonesia, scooter listrik, sepeda listrik dan sepeda biasa, semuanya ada dalam satu lingkup aturan. Namun aturan sepeda dan sepeda listrik di Jepang berbeda jauh. Pendatang dari luar Jepang sayangnya tidak tahu hal ini dan sering kena tilang.

Pada artikel ini, mari bahas bertama perbedaan aturannya agar kamu yang mau kerja ke Jepang tidak kena masalah sepeda ini!

Klasifikasi Sepeda Listrik Terpisah Dari Sepeda Biasa!

Pembedaan ini dilakukan pihak Jepang karena sepeda listrik memiliki spec yang lebih tinggi dibanding sepeda biasa. Melaju dengan kecepatan maksimal dengan sepeda listrik memiliki resiko sama dengan akselerasi dengan vespa.

Perbedaan kecepatan ini membuat resiko naik sepeda listrik di Jepang jauh lebih tinggi. Pihak Jepang memasukan sepeeda listrik sama dengan scooter yang bisa mencapai kecepatan 60km/jam saat digunakan biasa.

Akibat klasifikasi ini, para pemilik sepeda harus memiliki SIM kategori scooter. Jika tidak punya, kamu bisa kena denda saat di stop kelengkapan berkendara pakai sepeda listrik. Nih, contoh informasi yang disampaikan pihak Jepang soal sepeda listrik ini:

Pemisahan klasifikasi ini sudah disosialisasikan sejak pertengan tahun lalu, sayangnya penyebarannya belum sempurna. Orang Jepang saja masih menggunakan sepeda listrik di jalur khusus sepeda.

Kejadian seperti itu beresiko tinggi tentunya! Akibat sepeda listrik bisa melaju lebih cepat dibanding sepeda, pejalan kaki dan pengendara sepeda lain di jalur lambat bisa kena masalah. Bayangkan orang jalan lambat di pepet sepeda listrik, pasti lukanya lebih parah daripada kesenggol sepeda biasa.

Berikut ini adalah contoh postingan yang memberi sosialisasi soal perbedaan sepeda listrik dengan sepeda biasa. Dari gambarnya, kamu bisa lihat juga bahaya penggunaan sepeda listrik di jalur lambat!

Sosialisasi seperti ini sudah dilakukan sering, tapi kurang pas untuk para pendatang asing. Orang asing masih terbiasa dengan klasifikasi sepeda listrik termasuk kendaraan sepeda. Jadi, saat sewa sepeda listrik, para pendatang sering belum punya SIM Jepang dan berkendara di jalur lambat juga!

Kamu Tetap Bisa Kena Tilang Naik Sepeda Biasa di Jepang!

Dari penjelasan di atas, kamu sekarang tahu aturan sepeda dan sepeda listrik di Jepang beda jauh bukan. Pihak Jepang memandang sepeda dengan motor listrik masuk ke golongan scooter. Jadi, pastikan kamu jangan melanggar.

Walaupun aturan soal sepeda listrik lebih ketat, bukan berarti aturan sepeda di Jepang juga ringan. Banyak pendatang dari luar kena tilang naik sepeda di Jepang karena tidak tahu aturannya juga.

Di Jepang, kamu tidak boleh pakai sepeda tanpa helm. Sepeda juga dibatasi akses jalannya, kalo nekat masuk jalan besar, kamu yang akan kena tilang. Beberapa area bahkan tidak mengizinkan sepeda, jadi pastikan kamu perhatikan rambu penggunaan sepeda juga.

Mengapa Aturan Sepeda dan Sepeda Listrik Ketat di Jepang?

Aturan di Jepang lebih ketat soal sepeda karena kebanyakan kecelakaan di sana terjadi akibat sepeda. Walaupun kecelakaan yang banyak terekam tidak parah, kecelakaan tersebut sangat banyak dan sering terjadi.

Berdasarkan berita dari BBC, Jepang terekam alami 72.000 kecelakaan akibat sepeda di tahun 2023. Jumlah tersebut adalah 20% dari total kecelakaan di jalanan Jepang pada tahun itu. Dari data tersebut, kamu bisa bayangkan kondisi Jepang jika tidak ada aturan ketat soal sepeda dan sepeda listrik.

Dari informasi di atas, semoga kamu sekarang mengerti soal aturan sepeda dan sepeda listrik di Jepang. Jangan sampai nanti kamu kena masalah karena kurang tahu soal aturan kendaraan paling populer di Jepang ini saat kerja di sana!

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...