![]() |
Tampilan sticker maskot Jepang efektif kurangi limbah makanan Konbini ternyata! Kredit Gambar: Nikkei.com |
Masalah limbah makanan dari Konbini sangat parah di Jepang. Banyak usaha sudah dilakukan untuk kurangi pembuangan makanan dari Konbini, tapi hanya satu yang ditemukan efektif. Ternyata teknik pakai maskot Jepang efektif kurangi limbah makanan Konbini dibanding cara lainnya.
Tempel Maskot Jepang ke Produk Makanan Bisa Bikin Cepet
Laku
Percobaan
ini dicoba dalam bentuk label sticker maskot onigiri. Maskot ini menampilkan
muka sedih dan kata-kata memohon untuk dimakan. Berikut adalah contoh postingan
yang berisi gambar maskot onigiri ini:
Combini chain Family Mart discovered it can reduce food loss with the most Japan thing ever: a mascot. An experiment with a seal featuring an onigiri crying, "Save me!" boosted sales of soon-to-expire items by five points. It'll roll the seal out nationwide next year. pic.twitter.com/6xsR8mFdKj
— Unseen Japan (@UnseenJapanSite) December 25, 2024
Postingan ini
mengangkat cerita trial memberikan stiker khusus untuk makanan cepat basi di
Konbini. Makanan yang tergolong cepat basi adalah sandwich, onigiri, puding dan
bento box. Berikut adalah gambar contoh makanan yang dipasangi sticker tersebut:
![]() |
Kredit Gambar: Jay Allen/Unseen-Japan |
Jenis makanan tersebut
akan dipasangi sticker mendekati sore
hari karena saat malam hari sudah basi. Sticker maskot ini juga menjadi tanda
diskon dan potongan harga. Biasanya pada sticker ditunjukan harga baru yang
jauh lebih murah.
Ternyata dengan
ditempeli sticker maskot ini, penjualan makanan cepat basi tersebut meningkat
drastis. Diprediksi dari hasil tes maskot ini, Konbini seluruh Jepang bisa
kurangi limbah maknanan sampai 3.000 ton setiap tahunnya.
Dari hasil survey,
banyak pembeli memutuskan beli karena tertarik degan maskot yang ditempelkan
tersebut. Walaupun ada yang mengaku iseng beli karena tempelan label baru, ada
juga yang merasa tergerak hati saat lihat maskot yang menangis.
Mengapa Efektivitas Maskot Sticker Ini Penting Bagi Limbah
Makanan Konbini?
Sudah
beberapa tahun Konbini Jepang mencari solusi masalah limbah makanan. Makanan
cepat basi di Konbini Jepang banyak yang terpaksa di buang karena tidak lagi
layak makan. Sedangkan di pagi hari, makanan tersebut dibuatkan yang baru.
Jika
makanan cepat basi tidak langsung laku hari itu juga, pasti nantinya terbuang.
Walaupun sudah pakai teknik promo menjelang sore, penjualan makanan cepat basi
masih belum maksimal.
Tercatat
bahwa Jepang setiap tahunnya memiliki limbah makanan sampai 9,8 juta ton.
Pembuangan makanan yang banyak ini karena aturan Jepang seputar keamanan
makanan. Di Jepang, makanan matang maksimal diperbolehkan di jual dalam waktu 2
hari setelah memasak.
Makanan
Konbini dimasak dari pabrik dan harus melewati proses distribusi dulu sebelum
dijual. Jadi saat sampai di Konbini, umur makanan tersebut sudah terpotong
banyak dan hanya diperbolehkan dijual hari itu juga. Besoknya, makanan yang
tidak laku harus dijual demi keamanan konsumsi.
Waktu yang
pendek ini membuat banyak makanan terpaksa dibuang tentunya. Walaupun belum
benar-benar basi, peraturan sudah fix untuk menyingkirkan makanan matang
tersebut.
Jika maskot Jepang efektif
kurangi limbah makanan Konbini, beban sampah Jepang akan berkurang banyak.
Mudah-mudahan Jepang menjadi negara yang bisa segera kurangi masalah limbah
makanannya!