![]() |
Hashtag Kabur Aja Dulu trending di Twitter dan menunjukan keinginan netizen Indonesia pergi kerja dan kuliah di luar negeri. Kredit Gambar: | /Unsplash
Pada tanggal 12 Februari 2025 lalu, hastag Kabur Aja Dulu trending di Twitter Indonesia. Hastag ini menduduki posisi atas trending terus menerus sepanjang hari. Walaupun terus trending, masih banyak orang tidak tahu mengapa hastag ini menjadi populer.
Ternyata
hal ini bermula dari keputusan pemerintah Indonesia untuk potong anggaran
pendidikan. Keputusan ini akan membuat dana bantuan sekolah dan juga beasiswa
terpangkas. Keputusan pemangkasan anggaran ini berdasarkan efisiensi APBN yang
dirancang pihak pemerintahan.
Mereka
menempatkan pendidikan sebagai kebutuhan pendukung. Pengambilan keputusan
tersebut awalnya bertujuan baik untuk lebih menitik beratkan kebutuhan pangan,
energy dan rumah bagi masyarakat. Namun, banyak pihak netizen Indonesia yang
tidak setuju jika pendidikan hanya ditargetkan sebagai kebutuhan pendukung.
Rasa marah
netizen terdengar keras terutama dari pihak yang bekerja di bidang pendidikan
dan anak muda yang masih kuliah. Berikut adalah contoh post pihak yang kaget
atas keputusan pemerintah pangkas anggaran besar dalam lingkup pendidikan:
ptn! aku gemeter, ini beneran? as anak yang cuma bisa ngarepin kipk buat kuliah (pengunguman cpat, gk ngeluarin modal dulu bcs gak ada yg biayai) gak tau lagi harus ngapain wkwkwk pic.twitter.com/86gsFjR0Mk
— Base SBMPTNFESS (@sbmptnfess) February 12, 2025
Dari
postingan kekecewaan generasi muda inilah, muncul kata-kata pergi ke luar negeri
daripada di Indonesia. Banyak orang menyuarakan keinginan kuliah atau kerja di
luar negeri jika kondisi pendidikan di Indonesia tidak mendukung.
Di sini
memang sedang serba sulit untuk urusan cari kerja. Jika biaya kuliah makin
tinggi akibat pemangkasan anggaran, tapi hanya bisa kerja gaji UMR, banyak yang
memilih kerja ke luar negeri. Hal ini diperkuat juga dengan postingan panjang
media seperti BBC di bawah ini:
“Aku enggak melihat masa depan yang bermakna. Aku tidak ingin mati sebagai orang Indonesia,” kata Fajar yang kini tinggal di AS.
— BBC News Indonesia (@BBCIndonesia) February 12, 2025
Belakangan, #KaburAjaDulu viral sebagai ungkapan kekecewaan. Ini cerita orang-orang yang sudah pindah dari Indonesia.
Utas.https://t.co/3fy7wgCuGu
Postingan berantai di Twitter
tersebut membuka mata banyak orang bahwa kerja di luar negeri lebih menarik.
Lepas dari kondisi lapangan kerja yang menyiksa tanpa gaji mencukup bisa
dicapai dengan opsi jadi tenaga kerja asing di negara lain.
Postingan yang merespon
tentang kerja di luar negeri inilah yang membuat hashtag kabur aja dulu
tending di Twitter. Hashtag ini berisikan saran bagi orang yang merasa
frustrasi dengan pemerintahan Indonesia saat ini untuk pergi ke luar negeri.
Bekerja di luar negeri memang menarik, apalagi jika ke
Jepang. Masalahnya di Jepang lebih terbuka lapangan kerjanya. Jepang sedang
mengalami krisis tenaga kerja parah. Jadi, di sana lebih butuh banyak tenaga
kerja untuk penuhi posisi di berbagai industri. Jalur kerja ke Jepang jelas
lebih mudah karena kesempatan lebih terbuka daripada cari kerja di Indonesia.
Postingan kerja ke Jepang juga ada yang viral lho. Kondisi
Indonesia menekan masyarakat kerja ke luar negeri mendorong aparat kenegaraan
untuk pergi ke luar negeri juga. Ini contoh postingan mengenai hal ini:
ril #KaburAjaDulu pic.twitter.com/Cel7Ro4pf5
— iggna (@angginoen) February 12, 2025
Jepang menjadi target tenaga kerja Indonesia karena memang
banyak lowongan bekerja di sana. Selama pakai jalur bekerja ke Jepang yang tepat,
kamu bisa sukses di sana. Bagi yang tertarik bekerja ke Jepang, silahkan cari
LPK magang ke Jepang terdekat.
Program kerja ke Jepang jalur magang bahkan terbuka untuk
lulus SMK. Jadi, saat opsi kuliah makin mahal, kamu bisa langsung pilih untuk
kerja ke Jepang saja. Yuk, raih mimpi lebih baik dengan bekerja ke Jepang!
Sekarang kamu sudah paham bukan mengapa hashtag kabur aja dulu tending di Twitter. Ternyata banyak orang yang merasa frustasi dengan situasi Indonesia sekarang ini mempertimbangkan studi dan kerja ke luar negeri.