Selasa, 25 Februari 2025

Respons Jepang Terhadap Trend Hashtag Kabur Aja Dulu Positif, Berikut Alasan Mereka Dukung Orang Indonesia ke Jepang!

Ternyata respons Jepang terhadap trend hashtag Kabur Aja Dulu terlihat positif dan menerima!
Kredit Gambar: Sam Szuchan/Unsplash

Kabar tentang hashtag Kabur Aja Dulu ternyata sudah sampai Jepang. Apa ya respons Jepang terhadap trend hashtag Kabur Aja Dulu? Pada kesempatan kali ini, mari bahas bersama-sama pada artikel ini!

Suara Positif Keluar Dari Mulut Duta Besar Jepang Terhadap Indonesia

Pemberitaan pertama soal respon pihak Jepang terhadap trend Kabur Aja Dulu datang dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia, yaitu Masaki Yusashi.

Pada pemberitaan terkini, Masaki Yusashi berharap para pelajar dan tenaga kerja Indonesia untuk datang ke Jepang. Ia berharap para pelajar dan tenaga kerja berprestasi juga betah menetap di Jepang.

Ia menambahkan dalam wawancara bahwa banyak perguruan tinggi di Jepang sudah menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Jadi, peluang studi para pelajar dari Indonesia yang mau ke Jepang lebih terbuka.

Tidak hanya kesempatan belajar, Jepang juga lebih terbuka dari sisi lapangan kerja. Kondisi tenaga kerja di Jepang sekarang sangat kurang. Banyak lowongan pekerjaan tidak terisi dan membutuhkan tenaga kerja asing segera.

Bagi para tenaga kerja Indonesia yang menganggur dan memiliki niat belajar bahasa Jepang tinggi, bisa coba kesempatan kerja ke Jepang. Banyak area industri dan bisnis terbuka kesempatannya untuk dimasuki tenaga kerja Indonesia.

Banyak Program Kerja Sama Indonesia Kirim Tenaga Kerja ke Jepang

Pendapat Masaki Yusashi yang positif terhadap trend Kabur Aja Dulu bukan karena benci pemerintahan Indonesia! Jangan salah sangka, ia menyuarakan pendapat tersebut karena Indonesia dan Jepang sudah punya relasi lama saling kirim tenaga kerja.

Respons Jepang terhadap trend hashtag Kabur Aja Dulu tentu wajar jika melihat konteks kerja sama yang sudah dilakukan Indonesia Jepang. Mulai dari kerja sama kirim pekerja magang lewat program IM Japan, sampai pengiriman pelajar berprestasi dengan beasiswa exchange student, sudah tersedia.

Banyak orang Indonesia bahkan sudah berangka menikmati pekerjaan dan studi di Jepang melalui program tersebut. Relasi yang sudah berjalan sejak tahun 90-an ini terus berkembang. Sekarang saat Jepang makin krisis tenaga kerja, tentu saja mereka mendukung jika banyak orang Indonesia ikut program tersebut.

Alasan Lain Jepang Dukung Orang Indonesia Kerja dan Studi ke Jepang

Jepang sangat menerima mahasiswa dari Indonesia karena jumlah pelajar perguruan tinggi di Jepang menyusut. Kredit Gambar: DuoNguyen/Unsplash

Selain faktor kerja sama yang sudah berjalan lama ada 4 faktor penting lainnya yang meyebabkan Jepang menerima kedatangan orang Indonesia di sana. Alasan pertama adalah untuk isi kebutuhan tenaga kerja.

Sebelumnya sudah disinggung soal krisis tenaga kerja di Jepang. Hal ini sangat parah karena beberapa perusahaan di sana harus tutup karena tidak cukup tenaga kerja. Padahal dari segi mesin, tempat dan produk bagus. Jika orang Indonesia bisa datang dan mengisi posisi staff pabrik, kemungkinan banyak pabrik tidak akan tutup.

Alasan kedua adalah mengubah demografi Jepang yang menyusut. Pihak Jepang berharap banyak orang asing yang belajar budaya dan bisa adaptasi tinggal tetap di Jepang. Orang Indonesia menjadi target utama karena jarang membuat masalah di Jepang dan selalu ramah.

Dua faktor ini menjadikan orang Indoensia pas untuk hidup lama di Jepang dan berkeluarga. Saat banyak orang Indonesia membangun rumah tangga permanen di Jepang, pasti demografi Jepang yang menyusut bisa diperbaiki.

Faktor ketiga adalah membantu menopang beban kehidupan lansia di sana. Angka lansia di Jepang terus bertambah tanpa ada angka kelahiran yang mendukung. Faktor ini menyebabkan banyak lansia Jepang tidak bisa pensiun karena tidak ada yang menggantikan kerja.

Jika orang Indonesia masuk dan menggantikan posisi lansia tersebut, para lansia bisa lebih bebas. Beban ekonomi akhirnya bisa lepas dari para lansia dan dikelola golongan muda pendatang dari Indonesia.

Faktor keempat adalah membantu pengembangan pendidikan dan tekonologi di Jepang. Pihak Jepang sangat terbuka bagi pelajar berprestasi Indonesia yang berangkat ke negaranya. Jumlah pelajar di Jepang makin sedikit akibat menyusutnya angka kelahiran. Padahal untuk kembangkan kualitas pendidikan dan teknologi, posisi akademisi harus terisi.

Maka dari itu, banyak program belajar ditawarkan pihak Jepang ke universitas dan perguruan tinggi di Indonesia. Banyak  faktor memang menunjukan Jepang butuh tenaga kerja asing, tapi pelajar asing juga tidak kalah penting bagi pihaj Jepang.

Apakah Kamu Tertarik Kerja di Jepang?

Bagi kamu yang dengar soal peluang kerja di Indonesia diprediksi mengecil di tahun 2025, kamu harus siapkan diri. Mantapkan diri jika ingin mencoba peluang kerja sampai Jepang yang menggiurkan. Mulailah dengan belajar budaya, sikap dan juga bahasa Jepang dari sekarang. Selanjutnya tinggal cari sertifikasi untuk kerja ke sana.

Cara lain adalah mendaftar ke LPK magang ke Jepang dan ikuti program mereka. Belajar di LPK yang menyalurkan siswa ke IM Japan bisa jadi cara jitu kerja aman ke Jepang. Bagaimana menurut kamu soal respons Jepang terhadap trend hashtag Kabur Aja Dulu ini? Masuk akal bukan jika mereka senang terima orang Indonesia di sana?

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...