![]() |
Ternyata respons Jepang terhadap trend hashtag Kabur Aja Dulu terlihat positif dan menerima! Kredit Gambar: /Unsplash |
Kabar tentang hashtag Kabur Aja Dulu ternyata sudah sampai Jepang. Apa ya respons Jepang terhadap trend hashtag Kabur Aja Dulu? Pada kesempatan kali ini, mari bahas bersama-sama pada artikel ini!
Suara Positif Keluar Dari Mulut Duta Besar Jepang Terhadap
Indonesia
Pemberitaan
pertama soal respon pihak Jepang terhadap trend Kabur Aja Dulu datang dari Duta
Besar Jepang untuk Indonesia, yaitu Masaki Yusashi.
Pada
pemberitaan terkini, Masaki Yusashi berharap para pelajar dan tenaga kerja
Indonesia untuk datang ke Jepang. Ia berharap para pelajar dan tenaga kerja
berprestasi juga betah menetap di Jepang.
Ia
menambahkan dalam wawancara bahwa banyak perguruan tinggi di Jepang sudah
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Jadi, peluang studi para
pelajar dari Indonesia yang mau ke Jepang lebih terbuka.
Tidak hanya
kesempatan belajar, Jepang juga lebih terbuka dari sisi lapangan kerja. Kondisi
tenaga kerja di Jepang sekarang sangat kurang. Banyak lowongan pekerjaan tidak
terisi dan membutuhkan tenaga kerja asing segera.
Bagi para tenaga kerja Indonesia yang menganggur dan
memiliki niat belajar bahasa Jepang tinggi, bisa coba kesempatan kerja ke
Jepang. Banyak area industri dan bisnis terbuka kesempatannya untuk dimasuki
tenaga kerja Indonesia.
Banyak Program Kerja Sama Indonesia Kirim Tenaga Kerja ke
Jepang
Pendapat
Masaki Yusashi yang positif terhadap trend Kabur Aja Dulu bukan karena benci
pemerintahan Indonesia! Jangan salah sangka, ia menyuarakan pendapat tersebut
karena Indonesia dan Jepang sudah punya relasi lama saling kirim tenaga kerja.
Respons Jepang terhadap trend hashtag Kabur Aja Dulu tentu
wajar jika melihat konteks kerja sama yang sudah dilakukan Indonesia Jepang.
Mulai dari kerja sama kirim pekerja magang lewat
program IM Japan, sampai pengiriman pelajar berprestasi dengan beasiswa
exchange student, sudah tersedia.
Banyak orang Indonesia bahkan sudah berangka menikmati
pekerjaan dan studi di Jepang melalui program tersebut. Relasi yang sudah
berjalan sejak tahun 90-an ini terus berkembang. Sekarang saat Jepang makin
krisis tenaga kerja, tentu saja mereka mendukung jika banyak orang Indonesia ikut
program tersebut.
Alasan Lain Jepang Dukung Orang Indonesia Kerja dan Studi
ke Jepang
![]() |
Jepang sangat menerima mahasiswa dari Indonesia karena jumlah pelajar perguruan tinggi di Jepang menyusut. Kredit Gambar: | /Unsplash
Selain
faktor kerja sama yang sudah berjalan lama ada 4 faktor penting lainnya yang
meyebabkan Jepang menerima kedatangan orang Indonesia di sana. Alasan pertama adalah
untuk isi kebutuhan tenaga kerja.
Sebelumnya
sudah disinggung soal krisis tenaga kerja di Jepang. Hal ini sangat parah
karena beberapa perusahaan di sana harus tutup karena tidak cukup tenaga kerja.
Padahal dari segi mesin, tempat dan produk bagus. Jika orang Indonesia bisa
datang dan mengisi posisi staff pabrik, kemungkinan banyak pabrik tidak akan
tutup.
Alasan
kedua adalah mengubah demografi Jepang yang menyusut. Pihak Jepang berharap
banyak orang asing yang belajar budaya dan bisa adaptasi tinggal tetap di
Jepang. Orang Indonesia menjadi target utama karena jarang membuat masalah di
Jepang dan selalu ramah.
Dua faktor
ini menjadikan orang Indoensia pas untuk hidup lama di Jepang dan berkeluarga.
Saat banyak orang Indonesia membangun rumah tangga permanen di Jepang, pasti
demografi Jepang yang menyusut bisa diperbaiki.
Faktor
ketiga adalah membantu menopang beban kehidupan lansia di sana. Angka lansia di
Jepang terus bertambah tanpa ada angka kelahiran yang mendukung. Faktor ini
menyebabkan banyak lansia Jepang tidak bisa pensiun karena tidak ada yang
menggantikan kerja.
Jika orang
Indonesia masuk dan menggantikan posisi lansia tersebut, para lansia bisa lebih
bebas. Beban ekonomi akhirnya bisa lepas dari para lansia dan dikelola golongan
muda pendatang dari Indonesia.
Faktor
keempat adalah membantu pengembangan pendidikan dan tekonologi di Jepang. Pihak
Jepang sangat terbuka bagi pelajar berprestasi Indonesia yang berangkat ke
negaranya. Jumlah pelajar di Jepang makin sedikit akibat menyusutnya angka
kelahiran. Padahal untuk kembangkan kualitas pendidikan dan teknologi, posisi
akademisi harus terisi.
Maka dari
itu, banyak program belajar ditawarkan pihak Jepang ke universitas dan
perguruan tinggi di Indonesia. Banyak
faktor memang menunjukan Jepang butuh tenaga kerja asing, tapi
pelajar asing juga tidak kalah penting bagi pihaj Jepang.
Apakah Kamu Tertarik Kerja di Jepang?
Bagi kamu yang dengar soal peluang kerja di Indonesia
diprediksi mengecil di tahun 2025, kamu harus siapkan diri. Mantapkan diri jika
ingin mencoba peluang kerja sampai Jepang yang menggiurkan. Mulailah dengan
belajar budaya, sikap dan juga bahasa Jepang dari sekarang. Selanjutnya tinggal
cari sertifikasi untuk kerja ke sana.
Cara lain adalah mendaftar ke LPK magang ke Jepang dan ikuti program mereka. Belajar di LPK yang menyalurkan siswa ke IM Japan bisa jadi cara jitu kerja aman ke Jepang. Bagaimana menurut kamu soal respons Jepang terhadap trend hashtag Kabur Aja Dulu ini? Masuk akal bukan jika mereka senang terima orang Indonesia di sana?