Senin, 31 Maret 2025

Apakah Ada Perayaan Lebaran di Jepang? Ternyata Ada, Lho!

Perayaan lebaran di Jepang tetap ada, selama kamu kunjungi area khusus seperti pada gambar Masjid di Tokyo ini. Kredit Gambar: /Flickr

Banyak orang salah persepsi soal perayaan Lebaran di Jepang. Memang jika tanya orang Jepang langsung, mereka tidak rayakan Lebaran. Namun, banyak pendatang dan penganut Islam di Jepang tetap merayakan hari raya ini!

Bentuk Perayaan Lebaran di Jepang Mirip Festival Kecil

Berbeda dengan di Indonesia yang merayakan Lebaran sebagai hari besar, Jepang tidak akui hari raya ini. Jadi, skala perayaannya sangat berbeda. Perayaan Lebaran ini hanya berupa pesta di area Masjid ataupun gedung komunitas Islam di Jepang.

Walaupun hanya berupa pesta kecil, perayaan ini sering ramai dan meriah. Berdasarkan pengalaman merayakan Ramadhan di Jepang dari tenaga kerja Indonesia, mereka cukup puas rayakan Lebaran di sana.

Mereka bisa bercengkrama dengan pemeluk agama Islam lain di Jepang. Mereka bahkan jadi punya koneksi ke orang luar negeri lain. Contoh saja orang Pakistan, Mesir, Turki dan bahkan Timur Tengah lain.

Menjalin koneksi sambil makan-makan dan beribadah bersama bisa jadi pengalaman seru. Acara ibadah di Jepang pasti berbeda dari merayakan ibadah Lebaran di rumah. Walaupun jauh dari rumah, kehangatan komunitas Islam di Jepang bisa jadi obat tersendiri.

Kamu yang masih tidak puas merayakan di Masjid Jepang, bisa datang ke gedung kedutaan besar Indonesia juga. Di sini ada perayaan Lebaran khusus pastinya. Bisa makan opor dan ketupat otentik ala Indonesia jika sempatkan diri ke sini!

Peserta Perayaan Lebaran Biasanya Berukuran Kecil

Bentuk festival kecil ini biasnya tidak ramai. Tergantung ukuran komunitas di Masjid tempat perayaan, kamu bisa temukan perayaan Lebaran yang sederhana. Biasanya orang yang datang tidak sampai 100 orang jika di kota kecil.

Walaupun kecil komunitasnya, perayaan lebaran di Jepang terasa hangat. Banyak orang saling tukar masakan. Orang Mesir bisa tukar makanan dengan orang Turky misalnya. Kamu sebagai orang Indonesia tetap bisa kulineran coba hidangan mereka juga.

Banyak cerita menarik dari orang Indonesia yang rayakan Lebaran di Jepang. Pengalaman merayakan Ramadhan di Jepang rata-rata positif walau tanpa melibatkan perayaan besar seperti di Indonesia.

Sayangnya Tidak Semua Orang Islam di Jepang Bisa Ikut Perayaan Lebaran Ini

Kamu pasti bertanya juga apakah Lebaran di Jepang boleh libur? Jawaban ini tidak pasti. Ada golongan pekerjaan yang mengaruskan kamu hadir. Contoh saja pekerjaan konstruksi dengan deadline mepet. Biasanya para pekerja konstruksi tidak bisa ambil libur untuk merayakan Lebaran secara meriah.

Mereka hanya sempat ikut sholat Ied lalu langsung kerja. Tidak ada istilah makan-makan seperti orang Islam lain di Jepang yang sempat libur.

Walaupun ada perayaan, kamu harus paham bahwa kondisi kerja di Jepang dapat mempengaruhi partisipasi. Para pelaku bisnis menganggap hari Lebaran adalah hari kerja biasa. Jadi, belum tentu pekerja asing yang beragama Islam bisa ambil libur untuk ikut perayaan Lebaran.

Di sisi lain, ada organisasi yang membantu kamu ambil libur untuk lebaran. Organisasi seperti Keluarga Masyarakat Muslim Indonesia (KMMI) di Jepang menawarkan solusi. Mereka bisa berikan surat edaran khusus agar karyawan beragama Islam dari Indonesia boleh ambil cuti untuk Lebaran.

Sekarang sudah jelas fakta soal perayaan hari raya Islam di Jepang. Walaupun terlihat tidak ada perayaan sama sekali, banyak komunitas kecil yang tetap merayakannya. Jangan malu untuk join komunitas Masjid di kota Jepang tempat kamu kerja. Pasti bisa makan hidangan khas yang buat perayaan Lebaran di Jepang terasa special!

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...