![]() |
Jepang alami kelangkaan beras akibat gagal panen lagi di akhir 2024, semoga masalah ini cepat selesai. Kredit Gambar: /Unsplash |
Sekali lagi
Jepang alami kelangkaan beras. Sudah dua kali kelangkaan beras terjadi di tahun
2024 dan sekarang di tahun 2025 terjadi kembali lagi. Sepertinya produksi beras
Jepang belum mampu memenuhi kebutuhan domestic yang terus naik.
Apa yang Sebabkan Jepang Sering Alami Kelangkaan Beras?
Jepang
memang sempat gagal panen di tahun 2023 yang terjadi lagi tahun 2024.
Sepertinya kegagalan panen beras di dua kali kesempatan itu berefek beruntun
karena sampai sekarang masih bisa terjadi kelangkaan beras.
Diprediksi
masalah produksi beras di Jepang menghadapi dua masalah utama. Pertama adalah
cuaca ekstrim dan juga kekurangan tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang kurang
pengaruhi tingkat perawatan dan penjagaan padi. Hasilnya, kegagalan penen lebih
mudah terjadi.
Masalah
tenaga kerja adalah yang paling parah. Petani di Jepang rata-rata berada di
daerah pedalaman yang tidak banyak memiliki anak muda. Pekerja petani rata-rata
adalah lansia dan biasanya kurang mampu mengurus lahan besar.
Penggunaan
tekaga kerja asing memang sudah membantu, tetapi masih belum efektif. Hal ini
terbukti dengan jumlah stock beras di Jepang yang turun hingga terjadi
kelangkaan akibat gagal panen. Jika tenaga kerja cukup, pasti kegagalan panen
bisa dicegah lebih baik.
Apa Solusi Pemerintah Soal Kelangkaan Beras?
Untuk
stabilkan harga dan stock beras di Jepang, pemerintah sudah mendistribusikan
cadangan beras. Penanganan darurat ini sudah membantu jaga stock beras di
pasaran. Walaupun harga beras masih mahal, paling tidak stock-nya ada untuk
dibeli.
Solusi lain
yang sudah dilakukan adalah melakukan analisa kegagalan panen yang terjadi. Hal
ini memastikan kegagalan panen beras selanjutnya tidak terjadi. Proses analisa
ini butuh waktu lama untuk dilakukan, jadi kemungkinan hasilnya baru dapat
diambil beberapa bulan kedepan.
Solusi
berikutnya adalah impor beras dari luar negeri. Sayangnya orang Jepang tidak
terlalu suka beras impor dan akhirnya membuat harga beras Jepang naik
walaupun ada opsi beras lain.
Untuk sementara usaha pemerintah untuk hadapi kasus kelankaan
sudah baik, tapi efeknya ke harga beras masih belum baik. Mudah-mudahan kasus Jepang
alami kelangkaan beras bisa terselesaikan baik.
Tips Hidup di Jepang Bagi Tenaga Kerja Indonesia Saat
Langka Beras
Nah, pada
situasi kelangkaan beras ini, banyak tenaga kerja Indonesia berusaha tidak
terlalu bergantung pada nasi. Walaupun nasi adalah makanan pokok orang
Indonesia dan Jepang, opsi lain masih bisa digunakan.
Mari bahas
tips opsi hemat bagi tenaga kerja Indonesia di Jepang saat beras sedang
mahal. Berikut beberapa tips-tips-nya:
· Kurangi makan di luar. Makan hidangan di luar bisa lebih mahal jika menu mengandung nasi. Para penjual biasanya menaikan harga mengikuti kondisi pasar beras yang ada di Jepang.
· Cari opsi makan kenyang tanpa nasi. Makan oatmeal, kentang, mie, pasta dan roti bisa jadi pengganti. Kenyang tidak harus nasi jika sedang berusaha irit.
· Memilih beras yang tidak dari Jepang. Opsi beras impor yang tidak dari Jepang tetap ada di sana. Biasanya harga beras impor tersebut lebih terjangkau dibanding beras Jepang yang menjadi langka.
Selama menggunakan tips tersebut, para tenaga kerja
Indonesia tetap bisa berhemat. Semoga pihak Jepang bisa memperbaiki masalah
kelangkaan beras yang sedang terjadi. Kasian jika harga beras di sana selalu
tinggi!
Pastikan kamu belajar juga cara hadapi kondisi beras mahal di sana. Jadi saat sewaktu-waktu Jepang alami kelangkaan beras, kamu sudah tahu cara jaga pengeluaran agar tidak terlalu boros.