![]() |
Populasi pekerja Muslim di Jepang meningkat banyak dan butuh fasilitas ibadah yang mencukupi. Kredit Gambar: /Unsplash |
Setiap tahunnya, jumlah pekerja asing di Jepang meningkat. Hal ini menyebabkan populasi pekerja Muslim di Jepang meningkat juga tentunya. Sayangnya, peningkatan tersebut tidak sejalan dengan ketersediaan fasilitas untuk mereka.
Jumlah
tempat ibadah, tempat makan halal ataupun tempat pemakaman, masih sangat
sedikit jumlahnya. Beberapa daerah di Jepang memang berusaha memenuhi kebutuhan
tersebut. Sayangnya, usaha tiap daerah di Jepang belum merata.
Area yang
mulai banyak fasilitas untuk orang agama Islam contohnya adalah Tokyo. Sebagai
tempat yang ramai menapung pendatang dari banyak negara, fasilitas di Tokyo
jelas lebih lengkap. Sayangnya, daerah lain belum sebaik Tokyo.
Daerah
seperti Aomori contohnya, sangat sedikit ada ruang khusus berdoa bagi penganut
agama Islam. Baik tempat perbelanjaan sampai tempat bekerja, belum tentu punya
ruangan khusus ini. Jadi, bagi pekerja yang beraga muslim di Aomori harus pakai
gudang atau tempat sepi khusus untuk ibadah.
Pemerintahan
Jepang seharusnya mengusahakan penyediaan fasilitas. Sangat disayangkan jika
negara seperti Pakistan dan Indonesia terus mengirim pekerja ke Jepang tapi
tidak mendapatkan fasilitas yang baik untuk para pekerja-nya.
Populasi pemeluk agama Islam di Jepang tercatat ada sekitar
350.000 pada tahun 2024. Di tahun 2020, angkanya baru 180.000 padahal.
Peningkatan cepat seperti ini harusnya membuat pemerintah Jepang sadar. Mereka
harus cepat-cepat berikan fasilitas baik untuk pekerja beragama Islam agar
tetap betah.
Pemenuhan fasiltias yang tepat bagi pemeluk agama Muslim di
Jepang bisa membuka kesempatan tersendiri. Bisa saja kabar Jepang sudah
friendly untuk warga pengantu Islam, membantu banyak pekerja masuk ke negara
ini. Sayangnya, hal tersebut masih belum bisa terwujud.
Rata-rata
pekerja beragama Muslim di Jepang merasa belum cukup terlayani dari aspek
fasilitas agama. Fasilitas seperti Masjid memang berat disediakan, tapi untuk
ruang ibadah saja masa tidak bisa? Ruang untuk sholat tidak harus terlalu besar
yang penting bersih dan memiliki akses untuk wudhu.
Hal yang
dibutuhkan lainnya adalah fasilitas untuk peringatan hari raya besar Islam.
Banyak pekerja beragama Islam harus rela dipotong upahnya demi ikut acara
sholat Id. Mereka izin untuk datang terlambat dan jika izin, pekerja biasanya
dipotong upahnya.
Perayaan
hari raya besar seperti Hari Raya Kurban juga penting bagi penganut agama Islam
di Jepang. Sayangnya, fasilitas untuk rayakan hari raya ini tidak tersedia di
sana. Sangat disayangkan hal seperti ini harus terjadi di Jepang yang makin
meningkat jumlah pekerja Muslim-nya.
Jepang
harus menganggap serius krisis tenaga kerja mereka. Jika kebutuhan
tenaga kerja asing di Jepang terus bertambah, Jepang harus mau menyediakan
fasiltias bagi para tenaga kerja tersebut. Fasilitas minimal untuk ibadah sudah
sangat membantu. Apalagi jika ada fasilitas untuk perayaan hari raya!
Semoga saja kedepannya aspek di Jepang yang satu ini diperbaiki berikutnya. Dari data yang ada, populasi pekerja Muslim di Jepang meningkat drastis beberapa tahun kedepan. Pemerintah harus siap menerima para pekerja baru ini agar mereka betah kerja di Jepang!