![]() |
Ilustrasi kedatangan wisatawan yang membuat efek krisis tenaga kerja di bandara Jepang makin terasa. Kredit Gambar: /Unsplash |
Musim liburan mulai mendekat tapi krisis tenaga kerja melanda bandara Jepang saat ini. Hal ini terbukti dengan kondisi kacau yang terjadi Narita Airport. Banyaknya pengguna bandara saat Golden Week di Jepang menjadi antrian panjang dan delay yang parah.
Kurangnya
tenaga kerja yang mampu mengatur para pendatang dan sistem yang terlalu kaku
menjadi penyebab utama. Kombinasi dua hal inilah yang membuat bandara Jepang
terkesan tidak siap layani banyak pengunjung akhir-akhir ini.
Jika
counter pemeriksa tiket dan tempat pemeriksaan imigrasi di bandara ada banyak,
antrian besar tidak akan terjadi. Selain itu, jika ada pemeriksaan dokumen
imigrasi online seperti yang ada di Singapura dan Dubai, para pengunjung tidak
perlu lama luangkan waktu di imigrasi tentunya.
Dua solusi
ini bisa digunakan Jepang, sayangnya pihak pemerintah lambat melakukan
perubahan tersebut. Untuk aturan birokrasi di bandara, hal ini bisa
diselesaikan dengan menurunkan aturan baru. Masalah tenaga kerja jelas lebih
kompleks diselesaikan.
Perubahan
aturan bisa dilakukan dan disosialisasikan dalam waktu dekat. Namun, mencari
pekerja kompeten untuk mengisi spot-spot di bandara Jepang yang terkenal ketat
tidak akan mudah. Krisis tenaga kerja di Jepang memperparah kondisi ini
tentunya. Jika kurang pekerja, bagaimana bisa isi lowongan kerja jadi staff
bandara?
Pihak
bandara tentu saja bisa rekrut pekerja asing, tapi kualitas kerja mereka belum
tentu sama seperti yang berasal dari Jepang. Maka dari itu, proses rekrut harus
melewati seleksi ketat dan persyaratan yang serius.
Banjir wisatawan yang datang ke Jepang bukan berarti harus
buru-buru isi kebutuhan pekerja jika mereka tidak kompeten. Kebutuhan staff
bandara di Jepang makin tinggi harus diikuti dengan seleksi yang ketat, apalagi
di bandara.
Solusi krisis tenaga kerja melanda bandara Jepang adalah
bekerja dengan berbagai agensi pelatihan staff bandara di luar negeri. Para
lulusan yang bagus dari agensi pelatihan di luar negeri bisa diarahkan untuk
bertugas di Jepang.
Mengisi lowongan tenaga kerja bandara di Jepang akan makin
mudah dipenuhi dengan staff berkualitas dengan kerja sama tersebut. Pihak
Jepang cukup memantau besaran arus pekerja dari agensi yang dikirim ke Jepang
dan melakukan pelatihan tahap akhir dengan praktek langsung di bandara Jepang.
Bagi yang ingin tahu cara kerja di bandara Jepang sekarang
ini, kamu hanya bisa isi beberapa spot pekerjaan low level. Contoh jadi petugas
kebersihan dan kurir angkut barang bandara. Selain itu, kamu harus memenuhi
sertifikat yang diperlukan sebagai petugas bandara.
Bekerja di counter bandara Jepang membutuhkan kamu menguasai
banyak bahasa asing. Jadi, bisa dibilang tidak mudah bisa kerja di bandara
Jepang. Walaupun begitu, kamu tetap ada peluang jika tertarik kerja di sana!
Semoga kedepannya krisis tenaga kerja melanda bandara Jepang
dapat diselesaikan dengan baik. Jangan sampai Jepang kewalahan mengurusi banyak
pendatang di bandara hanya karena kurang persiapan.