![]() |
Krisis tenaga kerja perawat kunjungan makin terasa di Jepang, pemerintah harus cepat cari solusi! Kredit Gambar: /Unsplash |
Tahukah kamu bahwa ada krisis tenaga kerja perawat kunjungan di Jepang? Krisis tenaga kerja memang melanda hampir semua lapangan kerja di sana, tapi yang terkena efek paling parah adalah pekerjaan perawat kunjungan.
Bagi yang tidak tahu apa itu perawat kunjungan di Jepang,
pekerjaan ini mirip perawat keliling. Layanan ini ditujukan untuk para lansia
dan penyandang disabilitas yang tidak bisa keluar rumah. Perusahaan asuransi di
Jepang memberikan layanan perawat keliling ini dalam paket premi mereka.
Sayangnya, kurangnya tenaga kerja mulai mengganggu pemenuhan
layanan kunjungan ke banyak ornag yang membutuhkan tersebut! Adakah solusi dari
krisis tenaga kerja perawat kunjungan di Jepang ini?
Krisis Tenaga Kerja Perawat Kunjungan Ditemukan Dari Hasil
Survey
Penemuan
masalah krisis tenaga kerja ini muncul dari hasil survey lembaga Nippon
Careservice Craft Union. Organisasi ini mengirim survey ke 1.000 penyedia
layanan perawat kunjungan dan manager perusahaan perawat di Jepang.
Survei
tersebut menunjukan ada 89,4% penolakan layanan akibat kurangnya staff untuk
dikirim ke pasien yang membutuhkan. Para pihak yang disurvey juga mengaku
mengalami penurunan pendapatan sekitar 55,2% dibanding tahun sebelumnya.
Setelah
digali lebih dalam, jawaban 73,3% pihak narasumber survey menghadapi masalah
tenaga kerja. Kekurangan pekerja membuat layanan tidak bisa berjalan. Sekalipun
ada staff yang bisa berangkat, beban kerja mereka sangat berat dan akhirnya
banyak yang mengajukan waktu istirahat saat dibutuhkan.
Dari survey
ini, sudah jelas bahwa Jepang butuh tenaga kerja parawat yang banyak
dalam waktu dekat. Jangan sampai banyak perawat yang beralih pekerjaan hanya
karena beban kerja yang makin berat saat
tidak ada pegawai perawat lain yang bisa membantu.
Penyebab Kurangnya Tenaga Kerja Perawat Kunjungan di
Jepang
Mengapa
kekurangan tenaga kerja perawat bisa separah ini di Jepang? Ternyata ada
penyebab khususnya. Selain karena penyusutan penduduk, faktor lansia yang makin
banyak juga menjadi faktor.
Beban
layanan lansia di Jepang terus bertambah. Saat jumlah anak muda lebih kecil
dari lansia di Jepang, pemberi layanan tentu saja makin kesulitan cover semua
lansia yang membutuhkan.
Faktor lain
yang juga berpengaruh adalah beben kerja perawat membuat pekerjaan ini banyak
dihindari. Dari bulan ke bulan, pendaftar jalur pendidikan perawat di Jepang
menyusut. Orang yang ingin kerja jadi orang kantoran lebih banyak daripada jadi
perawat.
Faktor
terakhir yang tidak kalah berpengaruh adalah bayaran jadi perawat kurang menggoda.
Saat beban kerja besar tapi bayaran tidak setimpal, tentu saja makin sedikit
orang Jepang yang tertarik kerja jadi perawat.
Faktor-faktor
tersebut haruslah diperbaiki jika ingin krisis tenaga kerja perawat
kunjungan di Jepang mereda. Apakah pemerintah Jepang siap memperbaiki kondisi
ini?
Solusi yang Bisa Digunakan Pemerintah Jepang
Sebagai
solusi, pemerintah Jepang sebenarnya memiliki banyak opsi. Namun, opsi tersebut
ada yang berefek jangka panjang dan ada yang jangka pendek.
Solusi
jangka panjang adalah memperbaiki faktor-faktor yang menynebabkan pekerjaan
sebagai perawat kunjungan sulit. Contoh saja memperbaiki kondisi demografi
sehingga jumlah lansia yang perlu perawatan bisa dikurangi.
Tindakan
mempromosikan pekerjaan perawat dengan subsidi pendidikan dan penambahan
besaran gaji, bisa juga menarik banyak pekerja keperawatan. Sayangnya,
perubahan ini hanya akan dirasakan setelah jangka waktu panjang berlalu.
Untuk
solusi jangka pendek, pemerintah bisa serap pekerja asing yang butuh lowongan
pekerjaan perawat di Jepang. Banyak tenaga kerja perawat dari Indonesia,
Pakistan, Vietnam, China dan Thailand, yang tertarik kerja di Jepang.
Jika mampu memanfaatkan tenaga kerja asing tersebut, krisis
tenaga kerja perawat kunjungan di Jepang dapat diatasi dalam jangka pendek.
Saat pemerintah Jepang mau menyerap tenaga kerja perawat dari negara lain, Indonesia pasti kebagian keuntungan. Daripada ribet jadi pengangguran di Indonesia, segera ambil sertifikat keperawatan dan skill bahasa Jepang level N3, lalu daftar jadi perawat di Jepang. Dijamin gaji-nya lebih besar dan mudah cari kerja-nya di sana!