Sabtu, 10 Mei 2025

Krisis Tenaga Kerja Perawat Kunjungan di Jepang Makin Terasa, Adakah Solusi Cepatnya?

Krisis tenaga kerja perawat kunjungan makin terasa di Jepang, pemerintah harus cepat cari solusi!
Kredit Gambar: Ruby Huang/Unsplash

Tahukah kamu bahwa ada krisis tenaga kerja perawat kunjungan di Jepang? Krisis tenaga kerja memang melanda hampir semua lapangan kerja di sana, tapi yang terkena efek paling parah adalah pekerjaan perawat kunjungan.

Bagi yang tidak tahu apa itu perawat kunjungan di Jepang, pekerjaan ini mirip perawat keliling. Layanan ini ditujukan untuk para lansia dan penyandang disabilitas yang tidak bisa keluar rumah. Perusahaan asuransi di Jepang memberikan layanan perawat keliling ini dalam paket premi mereka.

Sayangnya, kurangnya tenaga kerja mulai mengganggu pemenuhan layanan kunjungan ke banyak ornag yang membutuhkan tersebut! Adakah solusi dari krisis tenaga kerja perawat kunjungan di Jepang ini?

Krisis Tenaga Kerja Perawat Kunjungan Ditemukan Dari Hasil Survey

Penemuan masalah krisis tenaga kerja ini muncul dari hasil survey lembaga Nippon Careservice Craft Union. Organisasi ini mengirim survey ke 1.000 penyedia layanan perawat kunjungan dan manager perusahaan perawat di Jepang.

Survei tersebut menunjukan ada 89,4% penolakan layanan akibat kurangnya staff untuk dikirim ke pasien yang membutuhkan. Para pihak yang disurvey juga mengaku mengalami penurunan pendapatan sekitar 55,2% dibanding tahun sebelumnya.

Setelah digali lebih dalam, jawaban 73,3% pihak narasumber survey menghadapi masalah tenaga kerja. Kekurangan pekerja membuat layanan tidak bisa berjalan. Sekalipun ada staff yang bisa berangkat, beban kerja mereka sangat berat dan akhirnya banyak yang mengajukan waktu istirahat saat dibutuhkan.

Dari survey ini, sudah jelas bahwa Jepang butuh tenaga kerja parawat yang banyak dalam waktu dekat. Jangan sampai banyak perawat yang beralih pekerjaan hanya karena beban kerja yang makin berat saat  tidak ada pegawai perawat lain yang bisa membantu.

Penyebab Kurangnya Tenaga Kerja Perawat Kunjungan di Jepang

Mengapa kekurangan tenaga kerja perawat bisa separah ini di Jepang? Ternyata ada penyebab khususnya. Selain karena penyusutan penduduk, faktor lansia yang makin banyak juga menjadi faktor.

Beban layanan lansia di Jepang terus bertambah. Saat jumlah anak muda lebih kecil dari lansia di Jepang, pemberi layanan tentu saja makin kesulitan cover semua lansia yang membutuhkan.

Faktor lain yang juga berpengaruh adalah beben kerja perawat membuat pekerjaan ini banyak dihindari. Dari bulan ke bulan, pendaftar jalur pendidikan perawat di Jepang menyusut. Orang yang ingin kerja jadi orang kantoran lebih banyak daripada jadi perawat.

Faktor terakhir yang tidak kalah berpengaruh adalah bayaran jadi perawat kurang menggoda. Saat beban kerja besar tapi bayaran tidak setimpal, tentu saja makin sedikit orang Jepang yang tertarik kerja jadi perawat.

Faktor-faktor tersebut haruslah diperbaiki jika ingin krisis tenaga kerja perawat kunjungan di Jepang mereda. Apakah pemerintah Jepang siap memperbaiki kondisi ini?

Solusi yang Bisa Digunakan Pemerintah Jepang

Sebagai solusi, pemerintah Jepang sebenarnya memiliki banyak opsi. Namun, opsi tersebut ada yang berefek jangka panjang dan ada yang jangka pendek.

Solusi jangka panjang adalah memperbaiki faktor-faktor yang menynebabkan pekerjaan sebagai perawat kunjungan sulit. Contoh saja memperbaiki kondisi demografi sehingga jumlah lansia yang perlu perawatan bisa dikurangi.

Tindakan mempromosikan pekerjaan perawat dengan subsidi pendidikan dan penambahan besaran gaji, bisa juga menarik banyak pekerja keperawatan. Sayangnya, perubahan ini hanya akan dirasakan setelah jangka waktu panjang berlalu.

Untuk solusi jangka pendek, pemerintah bisa serap pekerja asing yang butuh lowongan pekerjaan perawat di Jepang. Banyak tenaga kerja perawat dari Indonesia, Pakistan, Vietnam, China dan Thailand, yang tertarik kerja di Jepang.

Jika mampu memanfaatkan tenaga kerja asing tersebut, krisis tenaga kerja perawat kunjungan di Jepang dapat diatasi dalam jangka pendek.

Saat pemerintah Jepang mau menyerap tenaga kerja perawat dari negara lain, Indonesia pasti kebagian keuntungan. Daripada ribet jadi pengangguran di Indonesia, segera ambil sertifikat keperawatan dan skill bahasa Jepang level N3, lalu daftar jadi perawat di Jepang. Dijamin gaji-nya lebih besar dan mudah cari kerja-nya di sana!

Pendaftaran LPK Saitama Angkatan 122 Resmi Dibuka Bagi yang Sulit Cari Kerja? Yuk, Magang ke Jepang Aja!

Apakah kamu sulit cari kerja? Ikut pendaftaran LPK Saitama angkatan 122 saja! Saat lowongan kerja di Indonesia sulit dicari, kerja magang di...