Jumat, 30 Mei 2025

Kyoto Jepang Penuh Wisatawan, Warga Lokal dan Pekerja Indoensia di Sana Makin Pusing!

Penuh dan sesak, inilah gambaran Kyoto Jepang penuh wisatawan sehari-harinya.
Kredit Gambar: mos design/Unsplash

Berita Kyoto Jepang penuh wisatawan sudah banyak di bahas. Namun, masih saja orang membayangkan ramai tempat wisatanya tidak pengaruhi kehidupan di sana. Buktinya, masih banyak wisatawan niat datang ke Kyoto tanpa pikir panjang.

Keramaian Kyoto Merugikan Banyak Pihak

Masalah wisatawan di Kyoto tidak bisa ditolelir. Apalagi di area pusat kota-nya. Kota ini memang indah, tapi kamu yang datang tidak akan bisa menikmatinya. Keramaian wisatawan bahkan merugikan orang sekitar yang tinggal di situ!

Nih, ada video soal masalah overtourism di Jepang yang berupusat di Kyoto. Dalam video ini, kamu bisa lihat banyak masalah yang melanda Kyoto saat ini!

Dalam video tersebut ada beberapa point yang menunjukan wisatawan tidak mau tahu aturan di Jepang. Mereka sembarangan berperilaku karena merasa sedang liburan.

Contoh paling jelas soal ini adalah cuplikan wanita dan pria asing yang merokok di dekat simbol dilarang merokok. Tempat wisata Kyoto banyak yang terdiri dari bangunan kayu, merokok sembarangan beresiko tinggi menyebabkan kebakaran di area tersebut. Tanpa perduli situasi ini, wisatawan tersebut masih merokok.

Selain itu, kamu bisa lihat ada orang yang buang air sembarangan di dekat lokasi wisata. Hal seperti jelas mengganggu warga sekitar yang tinggal di situ.  Buang air dekat semak memang tidak kelihatan, tapi baunya akan tercium oleh pengguna jalan yang lewat area tersebut. Gak mikir emang wisatawan yang seperti ini!

Poin lain yang perlu ditekankan adalah kepadatan wisatawan mengganggu transportasi di Kyoto. Banyak orang menyeberang sembarangan, memenuhi jalanan yang seharusnya buat lewat mobil dan bus dan bahkan memenuhi bus dengan koper besar, semua ini adalah contoh perilaku wisatawan yang salah!

Masalah Wisatawan di Kyoto Berefek ke Pekerja Asing di Sana

Pihak yang dirugikan tidak hanya orang yang tinggal di sana, tapi juga pekerja asing di sana. Contoh saja kamu bekerja magang di Kyoto sebagai kurir di sana. Pekerjaan yang melibatkan keliling Kyoto akan kesulitan melewati jalanan yang ramai di sana.

Jalanan Kyoto terkenal sempit di dekat area pemukiman. Hal ini memperparah kondisi kerumuman di sana. Mana bisa kirim barang tepat waktu sebagai kurir jika wisatawan sembarangan berkerumunan menghalangi jalan.

Kalau kamu akan bekerja di Jepang dan mendapatkan posisi Kyoto, pastikan siap diri. Wajib tahu berangkat pagi untuk hindari kerumunan wisatawan untuk berangkat kerja. Pastikan hindari kendaraan umum seperti bus di jam-jam padat wisatawan juga.

Selama kamu siap dari awal, kondisi wisatawan ramai di Kyoto bisa dihadapi dengan lebih siap. Walaupun begitu, banyak masalah wisatawan akan kamu harus hadapi jika bekerja di Kyoto. Pastikan mental kuat agar tidak stress di sana!

Solusi Wisatawan Ramai di Kyoto

Sebenarnya masalah overtourism di Jepang bisa diselesaikan selama distribusi wisatawan diperbaiki. Wisatawan yang banyak ke Kyoto membuat runyam hidup di area ini. Namun, jika wisatawan di pecah ke banyak daerah lain, beban di Kyoto akan berkurang drastis.

Postingan di bawah ini adalah contoh memecah wisatawan di Kyoto:

Video postingan di atas menunjukan bagian area Kyoto pinggiran yang jarang dikunjungi. Kyoto itu luas dan masih menawarkan banyak tempat menarik. Selama tidak hanya datang ke pusat Kyoto, kamu masih bisa menikmati lokasi yang sepi.

Jika berhasil menyebarkan wisatawan dan mengurangi keramaian, kondisi Kyoto akan lebih nyaman untuk hidup. Hanya saja, usaha distribusi wisatawan ini belum sepenuhnya berhasil dari pemerintah.

Sekian bahasan kondisi Kyoto Jepang penuh wisatawan yang mencemaskan. Mudah-mudahan, masalah ini segera selesai, ya!

Pendaftaran LPK Saitama Angkatan 122 Resmi Dibuka Bagi yang Sulit Cari Kerja? Yuk, Magang ke Jepang Aja!

Apakah kamu sulit cari kerja? Ikut pendaftaran LPK Saitama angkatan 122 saja! Saat lowongan kerja di Indonesia sulit dicari, kerja magang di...