Rabu, 04 Juni 2025

Masalah Keramaian Job Fair Indonesia 2025 Menjadi Tanda Kerja ke Jepang Lebih Baik, Ini Buktinya!

Ilustrasi kepadatan pengunjung dan masalah keramaian Job Fair Indonesia 2025.
Kredit Gambar: Catgirlmutant/Unsplash

Masalah keramaian job fair Indonesia sudah menjadi berita hangat. Banyak media merekam bagaimana banyak orang Indonesia harus berdesakan demi mendapatkan kerja di job fair. Gambaran kerumunan ini adalah gambaran betapa susahnya cari pekerjaan yang layak sekarang ini.

Selama tidak ada tindakan yang tepat dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia, kejadian seperti ini akan terus terjadi.

Masalah Lapangan Kerja Indonesia bagi LulusaN S1

Kalau kamu belum lihat video kondisi job fair, nih ada video pendek dari Channel YouTube Tempo yang menjelaskan situasi ini:

Dari melihat video pendek itu, pasti banyak yang berfikir soal situasi pasar lapangan kerja Indonesia. Banyak yang mengaku prihatin dan bahkan ada yang panik soal masa depan. Pandangan seperti ini normal saat realitas kerja di Indonesia memang sedang susah.

Pekerjaan yang ada tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah dikerjar. Contoh saja pekerja sales dan tenaga kerja konstruksi banyak tersedia lowongannya, tapi apakah para lulusan S1 mau isi pekerjaan terebut?

Banyak orang menyalahkan Gen Z karena pilih-pilih pekerjaan. Namun, saat melihat fakta di lapangan, orang yang komentar seperti itu pasti juga pilih pekerjaan jika tidak sesuai harapan. Masak sudah kuliah di universitas bagus dengan nilai baik terpaksa bekerja sebagai teller dan customer service?

Rata-rata pekerjaan yang tersedia di Indonesia lebih mengarah ke pekerjaan esensial. Sayangnya, pekerjaan esensial ini dipandang kurang pas untuk para pencari kerja yang sudah S1. Tantangan cari kerja di Indonesia lebih dirasakan para lulusan kuliah sayangnya.

Para lulusan SMK lebih mampu mencari kerja yang sesuai dengan skill mereka. Contoh saja pekerjaan sebagai montir ataupun ahli reparasi elektronik. Bahkan lulusan SMP dan SD mudah mendapat kerja di level low skill job seperti cleaning service, sopir dan kurir. Namun, untuk pekerjaan kantoran yang ditarget lulusan S1, peluangnya malah kecil.

Perbandingan Lapangan Kerja Indonesia dengan Jepang

Masalah keramaian job fair Indonesia memunculkan komparasi keadaannya dengan Jepang. Mencari kerja di Jepang jauh lebih murah. Bahasan kemudahan cari kerja ini bahkan sampai ke media CNBC di Instagram:

Bahasan di atas menggambarkan bagaimana situasi kerja di Jepang. Lapangan kerja di Jepang banyak yang terbuka dan penyerapan tenaga kerja di sana tinggi. Menurut laporan dari media Jepang, The Manichi, 96% lulusan sarjana Jepang mendapatkan penawaran kerja. Mereka tidak cari sendiri tapi langsung dapat undangan dari perusahaan.

Hal seperti ini sulit dibayangkan orang Indonesia tentunya. Jadi, tidak aneh saat orang Indonesia tahun cari kerja di Jepang lebih mudah, mereka memutuskan kerja ke Jepang.

Kenaikan jumlah orang Indonesia ke Jepang tidaklah mengagetkan jika melihat masalah keramaian job fair Indonesia. Berdasarkan data KBRI Tokyo, orang Indonesia yang aktif bekerja di Jepang sudah di atas 190.000 orang pada tahun 2024 lalu. Padahal di tahun 2023 baru sekitar 120.000 orang saja.

Kenaikan banyak hanya dalam waktu setahun adalah indikasi orang Indonesia memang banyak yang cari kerja ke Jepang. Berangkat kerja ke Jepang memang jadi solusi cari kerja orang Indonesia yang menarik saat ini.

Selama kamu memilih jalur yang tepat dan aman, dipastikan bekerja di Jepang lebih mudah didapat daripada cari kerja di Indonesia. Kamu yang melihat masalah keramaian job fair Indonesia, apakah jadi tertarik kerja ke Jepang?

Waktunya Daftar LPK Saitama Agar Lancar Magang Jepang Jalur IM Japan, Pendaftaran Angkatan 123 Sudah Dibuka, Lho!

Daftar LPK Saitama akan memperlancar lolos seleksi IM Japan Ingin lancar kerja magang ke Jepang jalur IM Japan? Daftar LPK Saitama akan memb...