Selasa, 10 Juni 2025

Pemerintah Edarkan Beras Murah Tapi Masalah Beras di Jepang Belum Terselesaikan, Masih Mahal Kah?

Ilustrasi kantorng beras edaran pemerintah yang dijual murah di Jepang.
Kredit Gambar: W eibo/Unsplash

Berita masalah beras di Jepang masih hangat jadi pembicaraan. Walaupun pemerintah sudah edarkan cadangan beras mereka dengan harga murah, kondisi beras di Jepang belum membaik. Masalahnya, stock beras di pasaran belum kembali normal secara penuh.

Beras yang awalnya mencapai rata-rata 4.260 Yen per 5 kilogram belum terlihat banyak berubah di pertokoan. Untungnya di beberapa tempat distribusi, masyarakat bisa beli beras lama  hasil stock pemerintah.

Walaupun kualitas beras lama Jepang tidak sebagus beras baru yang diperdagangkan di pasaran umum, harganya murah. Para pembeli bisa bawa pulang beras hanya dengan biaya 2.000 Yen per 5 kilogram. Harga murah ini cukup membantu masyarakat Jepang, tetapi masih belum menyelesaikan masalah secara mendasar.

Berikut adalah gambaran antrian beras murah dari pemerintah Jepang yang terjadi saat ini:

Banyak orang Jepang rela antri demi dapat jagah beras murah dari pemerintah. Masyarakat sudah muak dengan harga beras yang mahal di pasaran umum. Namun harga beras di Jepang tidak akan tiba-tiba berubah hanya karena pemeritnah berikan suntikan cadangan beras.

Masalah beras di Jepang sudah dianalisa dan investigasi pemerintah menemukan 3 masalah utama. Penjelasan tentang sumber masalah ini dikutip dari wawancara Masaki Yasushi, duta besar Jepang di Indonesia, ke pihak media Tempo.

Masalah beras Jepang awalnya bermula dari cuaca. Panas ekstrim dan badai merusak siklus penanaman padi dan akhirnya menyebabkan kejadian gagal panen di 2023 yang tidak terselesaikan sampai 2024.

Selanjutnya, masalah distribusi. Produksi beras di Jepang bergantung pada prefektur penghasil beras tertentu. Saat ada masalah distribusi, harga beras di pasaran menjadi tidak berimbang dan berbeda jauh antar daerah. Hal inilah yang menjadi masalah saat ada daerah yang mengalami krisis beras parah.

Sebagai contoh saja, tercatat pada Mei 2025, harga beras di Hokkaido mengalami kenaikan tapi hanya sampai 2.980 Yen per 5 kilogram. Distribusi paling parah ada di Wakayama karena kenaikan harga berasnya sampai 4.480 Yen per kilogram.

Distribusi juga dipengaruhi peranan banyak pihak yang kurang sigap. Setiap proses distribusi akan melewati pemain pasar dan saat pemain tersebut kurang efisien, harga dan stock beras terpengaruh.

Masalah ketiga adalah soal pemerintah yang mengarahkan petani untuk tidak hanya menanam padi. Beberapa tahun lalu, pemerintah Jepang melakukan revolusi di pertanian agar tidak hanya fokus pada padi. Pada waktu itu, harga padi murah dan banyak petani yang hanya menanam padi menjadi merugi.

Pemerintah mengajak para petani padi untuk deversifikasi ke tanaman yang lebih menjual. Akhirnya, padi mulai dikurangi fokusnya oleh petani padi. Diversifikasi produk petani membantu kesejahteraan, tapi sayangnya membuat stock hasil padi menurun saat terjadi gagal panen.

Semoga analisa pemerintah tentang penyebab utama masalah beras di Jepang membuahkan hasil. Bila pemerintah bisa menemukan solusi, dipastikan harga beras di Jepang segera membaik.

Waktunya Daftar LPK Saitama Agar Lancar Magang Jepang Jalur IM Japan, Pendaftaran Angkatan 123 Sudah Dibuka, Lho!

Daftar LPK Saitama akan memperlancar lolos seleksi IM Japan Ingin lancar kerja magang ke Jepang jalur IM Japan? Daftar LPK Saitama akan memb...