Ada Kandidat Politik Menghujat Warga Asing di Jepang Sebagai Senjata Kampanye, Apa Motivasinya?
![]() |
Ilustrasi poster kandidat politik yang permasalahkan warga asing di Jepang untuk kampanye. Kredit Gambar: /Unsplash |
Warga asing di Jepang jadi bahan kampanye pada musim pemilihan umum saat ini. Para kandidat politik di Jepang mengangkat masalah yang disebabkan warga asing di Jepang. Walaupun benar ada masalah akibat warga asing, beberapa informasi yang digunakan tidak benar ternyata!
Sebagai
contoh saja, saat ada pemilihan House of Councillors, beberapa politisi
mengatakan bahwa warga asing lebih mudah mendapatkan bantuan pemerintah.
Padahal, hanya 3,2% bantuan pemerintah diarahkan ke warga asing di Jepang.
Sisanya, bantuan diberikan pada warga Jepang yang membutuhkan.
Dasar
informasi yang salah akan menjerumuskan dan membawa banyak orang Jepang salah
paham. Kampanye dengan menggunakan informasi tidak benar, dapat memicu banyak
masalah. Di era internet seperti ini, tidak jarang ada yang menggunakan hate
speech ke kelompok yang tidak disukai.
Bayangkan
banyak orang Jepang yang termakan berita viral masalah warga asing. Mereka bisa
jadi tambah benci pada warga asing yang tidak salah. Para politisi sepertinya
memanfaatkan kesempatan dengan banyak berita viral soal kelakuan buruk warga
asing. Namun, hal ini hanya perparah keadaan.
Salah satu
organisasi perlindungan HAM di Jepang akhirnya melakukan konferensi soal ini.
Berdasarkan aturan kota Kawasaki, pembicaraan negatif seputar warga asing di
Jepang untuk kampanye sudah dilarang. Menggunakan landasan diskriminasi untuk
promosi tentu saja tidak etis. Hal inilah yang menjadi sorotan para organisasi
HAM di Jepang yang protes saat itu.
Diskriminasi
dan juga informasi hoax tidak seharusnya dijadikan senjata kampanye. Apalagi
digunakan untuk mengambil suara para perwakilan rakyat! Warga asing memang
punya masalah, tapi tidak seharusnya dijadikan kambing hitam dalam politik
Jepang.
Sampai saat
ini, Jepang terus mendapatkan kunjungan warga asing. Sebagian besar bahkan yang
kontribusi sebagai tenaga kerja dan akhirnya menetap di Jepang. Para politisi
harusnya menyadari bahwa kata-kata mereka saat kampanye dapat membahayakan
golongan warga asing ini.
Mereka yang
berkontribusi di Jepang seharusnya diberlakukan baik seperti warga Jepang.
Kalau yang bermasalah, tindak saja secara hukum. Kalau yang kontribusi positif,
ya diterima dengan terbuka saja!
Semoga
kedepannya, pemilihan umum di Jepang bisa lebih sehat. Kampanye di Jepang
dengan hal-hal positif tetap membantu dapatkan voting seharusnya. Jangan
membuat warga asing jadi target hanya untuk mendapatkan kursi di parlemen
Jepang!
Warga asing di Jepang juga pastikan menjaga keharmonisan. Jangan sampai ada berita negatif yang membuat warga Jepang marah! Jika berita seperti ini muncul, para politisi pasti menggoreng masalahnya untuk kampanye lagi.