![]() |
Tampilan tempat wisata sekolah kosong di Jepang yang bernama Hare to Ke di Miyoshi, Prefektur Tokushima. Kredit Gambar: Hare to Ke/BBC |
Tahukah kamu bahwa ada trend wisata sekolah kosong di Jepang? Trend ini dimulai dari banyaknya jumlah sekolah kosong di Jepang yang mulai terbengkalai. Daerah yang memiliki banyak gedung sekolah kosong ini akhirnya mengajukan proposal ke pemerintah untuk pengalihan penggunaan.
Beberapa sekolah di desa Jepang telah berubah menjadi kantor
dan tempat industri. Namun, ada juga hanya sebagian digunakan. Contoh saja
menyewa hall sekolah untuk membuka bisnis restoran atau menyewa beberapa kelas
untuk buka café.
Hal yang menarik terakhir adalah menggunakan sekolah kosong
di pedesaan Jepang untuk wisata. Terutama untuk keperluan guest house dan
penginapan kecil.
Trend Penggunaan Sekolah Kosong untuk Tempat Wisata
Siapa
sangka sekolah kosong di banyak daerah Jepang bisa berubah jadi tempat wisata?
Trend ini mulai tumbuh karena banyak orang melihat potensi dari penggunaan
gedung sekolah yang terbengkalai.
Banyak desa
di Jepang mengalami penyusutan jumlah penduduk dan sekolah yang tadinya
menampung banyak siswa terpaksa tutup karena kurang orang. Gedung sekolah yang
tutup tentu memiliki potensi dari segi lokasi yang strategis, fasilitas air dan
listrik yang masih bisa dinyalakan lagi serta astetiknya yang memang menarik.
Beberapa
desa di Jepang sudah memanfaatkan sekolah kosong tersebut untuk penginapan.
Dari kabar beberapa wisatawan yang mencoba menginap di gedung bekas
sekolah Jepang, mereka cukup senang. Ada yang merasa nostalgia ada juga yang
merasa seperti ikut acara menginap di sekolah jaman dulu.
Sepertinya banyak daerah terpencil di Jepang yang mulai
mengembangkan ide yang sama. Menurut kamu, apakah wisata sekolah kosong di
Jepang ini menarik?
Membuka Potensi Pariwisata Desa di Jepang
Wisata desa
di Jepang sebenarnya menarik, hanya saja masih sedikit pihak yang eksplor
potensi ini. Banyak orang memandang pedesaan Jepang penuh resiko untuk
dikembangkan jadi pusat wisata.
Namun, pada
bahasan di artikel BBC, ada gagasan pengembangan wisata
sekolah kosong yang sukses. Kamu bisa cek wisata menginap Hare to Ke di kota kecil Miyoshi, area Prefektur
Tokushima. Jika sudah dibahas oleh BBC, pasti daya tarik wisatanya tinggi
bukan?
Para
wisatawan yang ingin menikmati pengalaman unik di Jepang tidak harus ke kota
besar sekarang. Banyak hidden gem digali oleh media dan para wisatawan pasti
mau mencoba-nya. Walaupun sekarang belum se-ramai kota besar di Jepang, area
pedesaan pasti bisa menarik perhatian juga.
Saat
industri wisata di area kecil Jepang sukses, pasti bisnis dan investasi ke desa
menjadi lebih besar. Banyak pihak berusaha meningkatkan industri
pariwisata desa Jepang untuk mencapai tujuan tersebut. Nah, trend penggunaan
sekolah kosong untuk wisata bisa jadi langkah awal mencapai sukses tersebut!
Menjadi Salah Satu Solusi Overtorism di Jepang
Trend
menginap di gedung bekas sekolah dan menikmati wisata desa di Jepang bisa jadi
solusi overtourism di sana. Masalah overtourism bisa diartikan terganggunnya
sebuah daerah dengan banyaknya wisatawan di area tersebut.
Jepang
mengalami masalah ini terutama di spot wisata terkenalnya yaitu area Tokyo,
Osaka dan Kyoto. Jika banyak desa di Jepang mampu menawarkan daya tarik yang
tinggi, para turis yang berkumpul di 3 daerah bermasalah overtourism bisa
berkurang jumlahnya.
Jepang
sudah lama mengajukan solusi overtourism dengan pemerataan kunjungan ke banyak
daerah Jepang lain. Saat ini usahanya masih on progress. Namun, jika desa di
Jepang juga mampu menarik wistawan asing, pasti masalah overtourism di
Jepang bisa dikurangi dampaknya!
Pemasukan wisata dari warga asing tentu saja besar. Nanti,
jika pedesaan di Jepang dapat pemasukan wisata dari pengunjung, pengembangan
desa pasti berjalan lebih lancar. Desa yang rampai pengunjung pasti menarik
investor dan bisnis. Jika terus berkembang, desa tersebut bisa ramai kembali
dan lebih maju.
Tenaga Kerja Indonesia Bisa Diserap Trend Wisata Baru
Jepang Ini!
Hal yang
menarik dari trend menggunakan gedung bekas sekolah untuk wisata adalah
penyerapan tenaga kerja. Mengoperasikan tempat wisata yang menggunakna gedung
sekolah lama tentu tidak mudah. Banyak pekerja harus bertugas mengurus gedung
dan operasi wisata di situ.
Ukuran
sekolah yang besar dan gedung yang harus mendapatkan maintenance rutin menjadi
combo beban kerja yang tinggi. Nah, untuk memastikan gedung sekolah ini tetap
bisa untuk wisata, pekerja yang digunakan harus banyak.
Jumlah
pekerja di pedesaan Jepang tempat gedung sekolah berlokasi belum tentu banyak.
Untuk mengisi lapangan kerja wisata ini, tenaga kerja Indonesia pasti
mendapatkan kesempatan. Pekerjaan maintenance gedung, kebersihan, pelayan tamu
dan bahkan sebagai penjaga keamanan, semua ini bisa diisi.
Pekerjaan
seperti ini memang remeh, tapi gajinya bisa besar jika kamu melamar menggunakan
visa kerja. Bisa tinggal dan kerja di pedesaan Jepang yang menjadi spot wisata
pasti seru!
Bagaimana menurut kamu seputar informasi wisata sekolah kosong di Jepang ini? Apakah kamu tertarik mencobanya? Atau malah tertarik kerja juga di Industri ini?