Rabu, 02 Juli 2025

Wisata Sekolah Kosong di Jepang Menjadi Daya Tarik Pariwisata Desa dan Solusi Overtourism di Sana!

Tampilan tempat wisata sekolah kosong di Jepang yang bernama Hare to Ke di Miyoshi, Prefektur Tokushima.
Kredit Gambar: Hare to Ke/BBC

Tahukah kamu bahwa ada trend wisata sekolah kosong di Jepang? Trend ini dimulai dari banyaknya jumlah sekolah kosong di Jepang yang mulai terbengkalai. Daerah yang memiliki banyak gedung sekolah kosong ini akhirnya mengajukan proposal ke pemerintah untuk pengalihan penggunaan.

Beberapa sekolah di desa Jepang telah berubah menjadi kantor dan tempat industri. Namun, ada juga hanya sebagian digunakan. Contoh saja menyewa hall sekolah untuk membuka bisnis restoran atau menyewa beberapa kelas untuk buka café.

Hal yang menarik terakhir adalah menggunakan sekolah kosong di pedesaan Jepang untuk wisata. Terutama untuk keperluan guest house dan penginapan kecil.

Trend Penggunaan Sekolah Kosong untuk Tempat Wisata

Siapa sangka sekolah kosong di banyak daerah Jepang bisa berubah jadi tempat wisata? Trend ini mulai tumbuh karena banyak orang melihat potensi dari penggunaan gedung sekolah yang terbengkalai.

Banyak desa di Jepang mengalami penyusutan jumlah penduduk dan sekolah yang tadinya menampung banyak siswa terpaksa tutup karena kurang orang. Gedung sekolah yang tutup tentu memiliki potensi dari segi lokasi yang strategis, fasilitas air dan listrik yang masih bisa dinyalakan lagi serta astetiknya yang memang menarik.

Beberapa desa di Jepang sudah memanfaatkan sekolah kosong tersebut untuk penginapan. Dari kabar beberapa wisatawan yang mencoba menginap di gedung bekas sekolah Jepang, mereka cukup senang. Ada yang merasa nostalgia ada juga yang merasa seperti ikut acara menginap di sekolah jaman dulu.

Sepertinya banyak daerah terpencil di Jepang yang mulai mengembangkan ide yang sama. Menurut kamu, apakah wisata sekolah kosong di Jepang ini menarik?

Membuka Potensi Pariwisata Desa di Jepang

Wisata desa di Jepang sebenarnya menarik, hanya saja masih sedikit pihak yang eksplor potensi ini. Banyak orang memandang pedesaan Jepang penuh resiko untuk dikembangkan jadi pusat wisata.

Namun, pada bahasan di artikel BBC, ada gagasan pengembangan wisata sekolah kosong yang sukses. Kamu bisa cek wisata menginap Hare to Ke di kota kecil Miyoshi, area Prefektur Tokushima. Jika sudah dibahas oleh BBC, pasti daya tarik wisatanya tinggi bukan?

Para wisatawan yang ingin menikmati pengalaman unik di Jepang tidak harus ke kota besar sekarang. Banyak hidden gem digali oleh media dan para wisatawan pasti mau mencoba-nya. Walaupun sekarang belum se-ramai kota besar di Jepang, area pedesaan pasti bisa menarik perhatian juga.

Saat industri wisata di area kecil Jepang sukses, pasti bisnis dan investasi ke desa menjadi lebih besar. Banyak pihak berusaha meningkatkan industri pariwisata desa Jepang untuk mencapai tujuan tersebut. Nah, trend penggunaan sekolah kosong untuk wisata bisa jadi langkah awal mencapai sukses tersebut!

Menjadi Salah Satu Solusi Overtorism di Jepang

Trend menginap di gedung bekas sekolah dan menikmati wisata desa di Jepang bisa jadi solusi overtourism di sana. Masalah overtourism bisa diartikan terganggunnya sebuah daerah dengan banyaknya wisatawan di area tersebut.

Jepang mengalami masalah ini terutama di spot wisata terkenalnya yaitu area Tokyo, Osaka dan Kyoto. Jika banyak desa di Jepang mampu menawarkan daya tarik yang tinggi, para turis yang berkumpul di 3 daerah bermasalah overtourism bisa berkurang jumlahnya.

Jepang sudah lama mengajukan solusi overtourism dengan pemerataan kunjungan ke banyak daerah Jepang lain. Saat ini usahanya masih on progress. Namun, jika desa di Jepang juga mampu menarik wistawan asing, pasti masalah overtourism di Jepang bisa dikurangi dampaknya!

Pemasukan wisata dari warga asing tentu saja besar. Nanti, jika pedesaan di Jepang dapat pemasukan wisata dari pengunjung, pengembangan desa pasti berjalan lebih lancar. Desa yang rampai pengunjung pasti menarik investor dan bisnis. Jika terus berkembang, desa tersebut bisa ramai kembali dan lebih maju.

Tenaga Kerja Indonesia Bisa Diserap Trend Wisata Baru Jepang Ini!

Hal yang menarik dari trend menggunakan gedung bekas sekolah untuk wisata adalah penyerapan tenaga kerja. Mengoperasikan tempat wisata yang menggunakna gedung sekolah lama tentu tidak mudah. Banyak pekerja harus bertugas mengurus gedung dan operasi wisata di situ.

Ukuran sekolah yang besar dan gedung yang harus mendapatkan maintenance rutin menjadi combo beban kerja yang tinggi. Nah, untuk memastikan gedung sekolah ini tetap bisa untuk wisata, pekerja yang digunakan harus banyak.

Jumlah pekerja di pedesaan Jepang tempat gedung sekolah berlokasi belum tentu banyak. Untuk mengisi lapangan kerja wisata ini, tenaga kerja Indonesia pasti mendapatkan kesempatan. Pekerjaan maintenance gedung, kebersihan, pelayan tamu dan bahkan sebagai penjaga keamanan, semua ini bisa diisi.

Pekerjaan seperti ini memang remeh, tapi gajinya bisa besar jika kamu melamar menggunakan visa kerja. Bisa tinggal dan kerja di pedesaan Jepang yang menjadi spot wisata pasti seru!

Bagaimana menurut kamu seputar informasi wisata sekolah kosong di Jepang ini? Apakah kamu tertarik mencobanya? Atau malah tertarik kerja juga di Industri ini?

Waktunya Daftar LPK Saitama Agar Lancar Magang Jepang Jalur IM Japan, Pendaftaran Angkatan 123 Sudah Dibuka, Lho!

Daftar LPK Saitama akan memperlancar lolos seleksi IM Japan Ingin lancar kerja magang ke Jepang jalur IM Japan? Daftar LPK Saitama akan memb...