Jangan Malu Kerja Sekedar Buruh di Negara Orang, Banggalah Bisa Jadi Pejuang Devisa Indonesia di Jepang!
Menjadi pejuang devisa Indonesia di Jepang sudah berefek positif ke bangsa walaupun sekedar kerja buruh!
Kredit Gambar: /Unsplash
Dalam rangka bulan Kemerdekaan Indonesia ini, mari bahas
bangganya jadi pejuang devisa Indonesia di Jepang. Jumlah pekerja Indonesia di
Jepang terus bertambah. Mereka tentu mencari pemasukan lebih dengan bekerja di
negara orang.
Pekerjaan di Jepang bisa saja hanya sekedar buruh. Namun,
hal ini sudah jadi nilai plus tersendiri, karena kamu mendorong ekonomi
Indonesia sebagai pejuang devisa. Pekerja Indonesia yang berjuang di Jepang
perlu diapresiasi tentunya!
Di bulan Agustus, semangat merah putih terasa di setiap
sudut negeri. Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus bukan hanya perayaan
sejarah, tetapi juga pengingat bahwa ini adalah gerakan untuk sejahterakan
bangsa.
Jalur untuk menyejahterakan bangsa tentu ada banyak di era
modern ini. Menunjukan prestasi sebagai pekerja di Jepang yang gigih, sopan dan
disiplin sudah jadi salah satu bentuknya. Saat orang Jepang apresiasi orang
Indonesia sebagai pekerja, kamu secara tidak langsung promosikan hal positif
soal Indonesia.
Selain itu, kamu yang mengirim uang dari Jepang untuk
keluarga juga kontribusi dalam jaga kesejahteraan masyarakat. Uang gaji Jepang
yang digunakan keluarga kamu secara tidak langsung dorong ekonomi Indonesia
juga.
Dulu, para pahlawan merebut kemerdekaan dengan senjata dan
pengorbanan nyawa. Kini, semangat itu hidup dalam bentuk usaha keras tenaga
kerja Indonesia di Jepang. Pekerja Indonesia membuktikan bahwa anak bangsa
mampu bersaing di panggung internasional.
Pemerintah Indonesia menargetkan pengiriman 250.000 pekerja
berketerampilan khusus (Specified Skilled Workers atau SSW) ke Jepang dalam
lima tahun ke depan. Artinya, sekitar 50.000 pekerja akan berangkat setiap
tahun. Mereka tidak hanya memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Jepang, tetapi
juga menjadi jembatan persahabatan dan kerja sama ekonomi kedua negara.
Ini baru menghitung pekerja kelas SSW, padahal banyak juga
pekerja Indonesia yang akan berangkat jalur magang. Program magang ke Jepang
jauh lebih populer di kalangan Indonesia karena syaratnya lebih ringan. Tidak
hanya syarat bahasa, tapi juga syarat pendidikannya.
Banyaknya pekerja Indonesia di Jepang tidak hanya sebagai
bentuk kerja sama, tetap simbol saling membutuhkan. Para pekerja Indonesia
butuh pekerjaan dengan gaji tinggi di Jepang. Sedangkan pihak Jepang butuh
bantuan isi lowongan tenaga kerja yang kosong.
Jepang saat ini sedang menghadapi tantangan besar akibat
penuaan penduduk. Mereka membutuhkan dukungan dari rekan negara lain. Di
sinilah kamu sebagai tenaga kerja Indonesia hadir mengisi kebutuhan pihak
Jepang.
Berdasarkan data Januari 2024, tercatat ada 121.507 tenaga
kerja Indonesia di Jepang. Angka ini melonjak dari 77.889 pada tahun
sebelumnya. Dari jumlah tersebut, sekitar 34.000 orang berstatus pekerja SSW di
sektor konstruksi, perhotelan dan pertanian, sisanya berstatus magang.
Bagi para pekerja, bekerja di Jepang bukan hanya soal
mencari penghasilan. Ini adalah kesempatan emas untuk mempelajari teknologi,
etos kerja dan budaya disiplin yang kelak bisa diterapkan di Indonesia. Banyak
dari mereka yang pulang membawa keterampilan baru, membuka usaha dan menumbuhkan
kampung halaman.
Di setiap bulan Agustus, bendera merah putih berkibar gagah
di tanah air. Namun, jauh di negeri sakura, semangat itu juga berkibar di hati
para pekerja Indonesia. Mereka adalah pahlawan masa kini yang berjuang bukan di
medan perang, melainkan di tempat kerja, dengan disiplin dan dedikasi yang
tinggi.
Mari bersama apresiasi pejuang devisa Indonesia di Jepang! Melalui kerja keras tenaga kerja Indonesia di Jepang, dunia melihat bahwa bangsa ini memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Kamu yang ingin kerja ke Jepang, banggalah dengan posisi kamu nanti sebagai pejuang Indonesia di era modern ini!