Jumlah Lansia Umur 100 Tahun di Jepang Pecahkan Rekor, Denger Ini Rasanya Senang Sekaligus Sedih…

Gak nyangka jumlah lansia umur 100 tahun di Jepang sudah ada 99.000 orang lebih!
Kredit Gambar: Joey Huang/Unsplash 

Berita mengagetkan datang dari Jepang! Katanya jumlah lansia umur 100 tahun di Jepang hampir tembus 100.000 orang! Pernahkah kamu membayangkan hidup sampai umur 100 tahun? Angka ini memunculkan rasa penasaran dari banyak negara lain. Namun, dari pihak orang Jepang, berita ini memunculkan dilemma rasa senang dan sekaligus sedih…

Ternyata yang Tembus Umur 100 Tahun Adalah Para Nenek Jepang!

Menurut data Kementerian Kesehatan Jepang, sampai September tahun ini ada 99.763 orang yang berusia 100 tahun atau lebih. Dari total itu, 88% adalah perempuan. Wah, nenek Jepang emang beda!

Fakta ini menegaskan kalau penduduk lansia Jepang yang berumur panjang lebih didominasi oleh nenek-nenek tangguh, kenapa bukan malah kakek-kakek ya? Ternyata alasannya berhubungan dengan kebiasaan kerja dan kebiasaan hidup para pria Jepang.

Kebanyakan perempuan di era dulu merupakan ibu rumah tangga yang tidak bekerja berat. Sedangkan para pria Jepang era dulu harus kerja keras, ikut cara minum-minum, lembur sampai malam dan bahkan mengorbankan waktu makan hanya untuk kerja. Hal ini membuat para pria di Jepang memiliki tubuh yang tidak bisa tembus umur 100 tahun.

Siapa Nenek Paling Tua di Jepang?

Dari informasi jumlah nenek yang banyak tersebut, ada satu yang juara paling tua di Jepang. Saat ini, rekor dipegang oleh Shigeko Kagawa, seorang nenek berusia 114 tahun dari Nara. Sedangkan laki-laki tertua adalah Kiyotaka Mizuno yang berusia 111 tahun dari kota Iwata. Dua nama ini jadi simbol daya tahan hidup di tengah demografi penduduk Jepang yang makin menua.

Kondisi yang Membawa Rasa Bangga Tapi Juga Sedih

Menembus rekor yang hidup lama ini tentu menumbuhkan kebanggaan tersendiri dan rasa senang. Sayangnya, hal ini juga dibarengi masalah demografi di Jepang yang terlalu banyak memiliki penduduk usia tua.

Jika penduduk usia tua diimbangi dengan banyak anak muda, Jepang pasti lebih senang situasinya. Sayangnya, jumlah kelahiran bayi dan anak muda di Jepang terlalu lambat. Hal ini menyebabkan beban hidup terlalu condong.

Orang tua yang lebih besar daripada anak muda juga menyebabkan masalah ketenaga kerjaan. Saat orang tua harus dibiayai tapi jumlah anak muda yang menyokong orang tua tersebut sedikit, pasti berat sebelah jadinya.

Masalah demografi penduduk Jepang inilah yang menghasilkan delima. Walaupun berita lansia umur 100 tahun di Jepang ada banyak menunjukan kondisi lansia sehat, masalah demografi menjadikannya berita sedih.

Pertumbuhkan Jumlah Lansia di Jepang Terus Bertambah

Kalau balik ke tahun 1963, jumlah orang berusia 100 tahun di Jepang hanya 153 orang. Tahun 1981 naik ke 1.000 orang, lalu 1998 sudah 10.000 orang. Sekarang? Hampir 100 ribu! Lonjakan ini menunjukkan betapa cepatnya perubahan dalam demografi penduduk Jepang.

Apakah ada solusi untuk menyeimbagkan demografi tua dan muda di Jepang? Sampai saat ini pemerintah masih melakukan berbagai usaha. Untuk menambal kekurangan tenaga kerja, Jepang akhirnya mengundang tenaga kerja asing untuk isi lowongan yang kosong.

Rahasia Umur Panjang Ala Jepang

Ternyata orang Jepang bisa hidup sehat sampai umur tua ada rahasianya. Dari banyak survey yang dilakukan penduduk lansia Jepang, berikut adalah kebiasaan yang bisa kamu tiru untuk hidup lebih lama:

  • Pola makan sehat dengan membatasi konsumsi daging merah dan lebih banyak konsumsi ikan dan sayuran.
  • Menjaga proporsi berat badan dan tingkat lemak tubuh demi hindari masalah obesitas rendah. Hal ini lebih mudah ditemukan terutama pada perempuan Jepang yang menjaga baik penampilan dan berat badan.
  • Orang Jepang memiliki kebiasaan aktif bergerak. Mulai dari rutin jalan kaki, biasa pakai transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi, memilih bersepeda, sampai rutin ikut Radio Taiso (senam pagi Jepang) ternyata menjadi kontribusi hidup lebih panjang.
  • Mengurangi gula dan garam berlebih. Jika melihat makanan tradisional Jepang yang tidak banyak pakai bumbu dan lebih menunjukan cita rasa bahan yang fresh, hal ini masuk akal. Walaupun kamu bisa temukan makanan dengan garam tinggi seperti ramen dan gyudon, kamu juga bisa temukan makanan seperti sushi yang tidak banyak pakai garam.

Gabungan faktor inilah yang membuat penduduk lansia Jepang relatif lebih sehat dibanding lansia di banyak negara lain.

Jepang memang dikenal sebagai negara dengan harapan hidup tertinggi di dunia. Namun, meningkatnya lansia umur 100 tahun di Jepang juga menimbulkan tantangan sosial dan ekonomi, karena populasi menua sementara angka kelahiran rendah. Akhirnya, umur panjang di Jepang bukan sekadar prestasi kesehatan, tapi juga cermin bagaimana demografi penduduk Jepang akan menentukan masa depan negara tersebut.

Mudah-mudahan kedepannya lansia umur 100 tahun di Jepang bisa bertambah bersamaan dengan kelahiran di sana. Jika bisa berimbang, pasti kondisi penduduk di Jepang akan lebih sehat!

 

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *