Bandingkan Resiko Kerja Genba di Jepang dengan Bayaran Gajinya, Apakah Masih Worth It?

Resiko kerja genba di Jepang seperti di industri konstruksi memang tinggi, tapi bayarannya juga gede lho!
Kredit Gambar: Taha/Unsplash 

Bayaran besar selalu jadi daya tarik kerja ke Jepang. Orang Indonesia tertarik kerja genba karena alasan ini juga. Bagi yang tidak tahu, kerja genba adalah golongan kerja yang melibatkan tugas di lapangan. Jadi, kerjaan ini selalu identik dengan tanggung jawab dengan resiko besar!

Sebelum berangkat ambil kerjaan ini, penting banget memahami seperti apa keamanan kerja genba di Jepang. Selain itu, kamu harus pahami dulu apakah gajinya benar-benar sepadan dengan tantangannya!

Bagaimana Sebenarnya Keamanan Kerja Genba?

Seperti disinggung sebelumnya, “Genba” (現場) berarti lokasi kerja langsung. Hal ini bisa diartikan kerja di proyek konstruksi, gudang, pabrik, atau area luar ruangan lainnya. Artinya, kamu bekerja di lapangan atau lokasi tempat nilai benar-benar dihasilkan, bukan di belakang meja kerja kantoran biasa. Karena itu, risiko fisiknya jelas lebih tinggi.

Contoh resiko yang bisa kamu hadapi jika kerja genba antara lain:

·         Cuaca ekstrem. Musim panas di Jepang bisa mencapai 35°C lebih, sedangkan musim dingin bisa bersalju. Kondisi ini berpengaruh besar terhadap stamina dan keselamatan kerja.

·         Pekerjaan di tempat tinggi. Banyak pekerja genba seperti tobi (pekerja di ketinggian) yang harus naik scaffolding atau atap bangunan. Salah langkah sedikit, bisa fatal.

·         Kecelakaan menggunakan peralatan berat. Penggunaan alat seperti crane, pemotong logam, atau mesin berat butuh keahlian dan fokus penuh.

·         Salah paham bahasa dan instruksi. Banyak kecelakaan kerja melibatkan pekerja asing karena salah paham instruksi keselamatan dalam bahasa Jepang.

Meski begitu, Jepang dikenal punya standar keamanan kerja yang sangat ketat. Setiap perusahaan wajib menyediakan pelatihan safety, alat pelindung diri (helm, sepatu, harness), hingga asuransi kecelakaan kerja. Jadi selama kamu patuh prosedur, risiko bisa ditekan.

Kamu biasanya dipaksa harus hafal prosedur keamanan dan melakukan pengecekan perlengkapan sebelum kerja. Hal ini ditujukan demi keamanan kamu kerja genba!

Resiko Besar, Tapi Gaji Genba Juga Besar

Kalau resikonya besar, pihak Jepang akan bayar besar juga untuk memastikan pekerjaan ini sesuai bebannya. Inilah yang membuat kerja genba tetap menarik: resikonya tinggi, tapi bayarannya juga tinggi.

Pekerjaan lapangan umumnya dilengkapi berbagai tunjangan seperti lembur (zangyō), tunjangan malam, bonus musim, hingga tambahan untuk pekerjaan berisiko. Misalnya, pekerja tobi yang harus bekerja di tempat tinggi bisa mendapat bayaran lebih tinggi dibanding pekerja konstruksi biasa yang bekerja di tanah.

Selain itu, karena Jepang kekurangan tenaga kerja di sektor lapangan, perusahaan cenderung memberikan insentif lebih besar untuk menarik pekerja asing. Jadi meski capek, banyak yang tetap menganggap kerja genba “worth it”.

Gaji Genba Rata-Rata di Jepang

Besaran gaji genba berbeda tergantung pekerjaan, lokasi, dan pengalaman. Berdasarkan data dari SalaryExpert Japan, rata-rata gaji pekerja konstruksi di Jepang adalah sekitar ¥4.1–4.3 juta per tahun (sekitar Rp 435–460 juta).

Di Tokyo, gaji bisa mencapai ¥5.7 juta per tahun (sekitar Rp 605 juta). Angka ini belum termasuk lembur dan bonus. Pekerjaan dengan risiko tinggi seperti tobi bisa menembus angka di atas itu, terutama bila bekerja malam hari atau proyek besar.

Foto kerja tobi yang perlu alat khusus memanjat, ini bukti resiko kerja genba di Jepang tidak sepadan.
Kredit Gambar: Dean Bennett/Unsplash

Sebagai perbandingan, gaji genba di pabrik atau gudang biasanya sedikit lebih rendah, sekitar ¥3–4 juta per tahun, tergantung jam lembur dan kontrak. Dari besaran perbandingan ini, tinggal kamu sendiri yang tentukan mau pilih kerjaan genba yang mana. Beban kerja genba, resikonya dan bayaran yang diterima pasti jelas dari awal kontrak.

Jadi, meskipun fisik terkuras, secara finansial pekerjaan ini masih menguntungkan. Apalagi jika kamu bisa disiplin menabung selama masa kontrak, dipastikan bawa pulang lebih banyak uang! Gak jarang kok pekerja Indonesia yang kontrak 3 tahun genba bisa pulang bangun rumah baru!

Bagaimana? Tertarik Kerja Genba di Jepang?

Kalau kamu mulai tertarik, pastikan masuk lewat jalur yang aman dan legal. Cara paling direkomendasikan untuk pemula adalah jalur magang, misalnya lewat IM Japan. Program ini menawarkan kerja genba dengan kontrak resmi dan perlindungan yang lebih baik untuk pekerja Indonesia.

Sebelum berangkat, kamu bisa belajar dulu di LPK Saitama. Bagi yang gak tahu, lembaga pelatihan bahasa dan budaya kerja Jepang ini memang spesialis IM Japan. Di sana, kamu akan dapat kurikulum pendidikan yang sudah pas untuk lolos IM Japan sampai bisa ke Jepang!

Dengan persiapan matang, kerja genba bukan sekadar “kerja keras”, tapi peluang nyata untuk memperbaiki kehidupan. Kerja genba di Jepang memang penuh tantangan. Hal seperti cuaca ekstrem, pekerjaan fisik, risiko kecelakaan bisa jadi penghalang. Namun dengan disiplin, pelatihan, dan kontrak yang jelas, penghasilan yang ditawarkan bisa sangat sepadan. Jadi, kalau kamu siap mental dan fisik, yuk kerja genba di Jepang!

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *