Barang Bekas di Jepang Bukan Murahan, Melainkan Solusi Hidup Hemat Buat Pekerja Indonesia di Sana!

Jangan malu beli barang bekas di Jepang untuk keperluan pakaian, dijamin hemat dan kualitasnya bagus kok!
Kredit Gambar: Becca McHaffie/Unsplash

Bagi yang akan kerja ke Jepang, kamu pasti bingung jika lihat barang-barang keperluan sehari-hari di sana. Harga kebutuhan seperti peralatan dapur, alat masak hingga pakaian bisa menguras tabungan dengan sekejap.

Untungnya, ada satu solusi yang bisa digunakan para pekerja Indonesia di Jepang soal ini! Solusinya adalah membeli barang bekas!

Di Jepang, membeli barang bekas bukan tanda tidak mampu, melainkan bagian dari gaya hidup cerdas dan sadar lingkungan. Pemerintah Jepang sendiri kini sedang mendorong pasar barang bekas sebagai model konsumsi baru. Nilainya terus meningkat, dari 3,1 triliun yen pada tahun 2023 dan diperkirakan mencapai 4 triliun yen pada 2030. Banyak orang Jepang kini lebih memilih membeli barang second yang masih berkualitas dibanding membeli yang baru.

Di Jepang sedang ada memanfaatkan barang second. Naiknya trend reuse di Jepang sudah dibahas berbagai platform jual beli seperti Mercari, Yahoo! Auction, dan Rakuma. Selama bisa pahami menu dan membaca bahasa Jepang, kamu dengan mudah dapatkan barang bagus dengan harga relative murah.

Untuk mencari barang second tanpa platform online, kamu bisa coba toko fisik seperti Hard Off, Book Off, dan 2nd Street. Toko-toko ini terkenal di Jepang karena memiliki standar seleksi ketat untuk menerima barang second. Sebagai gambaran barang elektronik akan diperiksa ulang dan dibongkar kondisi dalamnya. Lalu, pihak toko akan beri label barang tersebut sesuai kondisi yang layak jual. Jadi, pembeli tetap aman dan tahu bagaimana kondisi barnag yang mereka beli.

Kalau mau cek contoh nyatanya, Nih ada konten kreator Jepang yang posting soal pengalaman belanja pakaian bekas di Jepang:

Memanfaatkan fasilitas-fasilitas tersebut, banyak orang Indonesia bersyukur bisa dapat barang murah. Bayangkan harus keluar uang banyak beli barang baru. Hal yang perlu kamu pelajari dari tersedianya layanan pasar barang reuse ini adalah teknik belanja barang second di Jepang.

Inisiatif memanfaatkan barang bekas sudah lama ada di komunitas orang Indonesia yang kerja di Jepang. Namun, biasanya mereka cari dari memulung barang-barang Jepang. Hal ini dilakukan dengan ambil bagus yang dibuang di tempat pengumpulan sampah besar Jepang. Sekarang daripada harus susah payah lakukan hal ini, belanja barang bekas jelas lebih mudah dan pasti kualitas barangnya lebih baik!

Bayangkan kamu baru pindah ke Jepang dan butuh rice cooker, meja, atau sepeda. Bila memanfaatkan pasar barang bekas, semua itu bisa didapat dengan harga terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Selain menghemat pengeluaran, kebiasaan ini juga membantu lingkungan.

Jepang sedang beralih menuju ekonomi sirkular, yaitu sistem di mana setiap barang yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan kembali. Dengan membeli barang bekas, kamu ikut mengurangi sampah dan mendukung kebijakan ramah lingkungan yang sedang digalakkan pemerintah.

Tren ini sebenarnya lebih dari sekadar pilihan ekonomi. Ini adalah cara berpikir baru tentang bagaimana sesorang memaknai barang dan nilai. Hidup hemat di Jepang tidak berarti menurunkan standar hidup, tetapi belajar menggunakan apa yang sudah ada dengan bijak.

Barang bekas di Jepang adalah bukti bahwa kualitas tidak selalu datang dari sesuatu yang baru. Kadang, barang terbaik justru yang sudah punya cerita dan masih terus berguna bagi orang berikutnya.

Bagaimana menarik bukan bahasan soal barang bekas di Jepang? Kalau mau belajar hal seperti ini sebelum kamu berangkat kerja ke Jepang, coba belajar dulu di LPK Saitama! Kamu bakal dapat pendidikan seputar budaya dan pengetahuan yang tidak banyak dibahas soal Jepang! Yuk, belajar di sini!

 

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *