Korban Serangan Beruang di Jepang Pecahkan Rekor Tahun Lalu, Kok Bisa Makin Parah?

Korban serangan beruang di Jepang makin banyak, pastikan patuhi rambu peringatannya!
Kredit Gambar: Suzi Kim/Unsplash

Image Jepang sebagai negara aman dengan alam yang tertata rapi ternyata tidak sesuai fakta. Kenyataannya ada fenomena mengkhawatirkan seperti serangan beruang di Jepang yang semakin sering terjadi. Bahkan tahun lalu tercatat korban meninggal terbanyak sejak data mulai direkam.

Banyak orang hanya tahu soal masalah beruang liar di hutan belantara, tapi kenyataan menunjukkan bahwa ancaman itu mulai merambat ke area yang dulunya dianggap aman, seperti kota pinggir, pedalaman, dan bahkan toko swalayan.

Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Apa penyebabnya dan bagaimana pekerja, khususnya tenaga magang Indonesia yang bisa ditempatkan di pedalaman Jepang, bisa menjaga diri?

Serangan Beruang di Jepang Ternyata Makin Parah

Data terbaru menunjukkan bahwa kasus serangan beruang di Jepang mencapai rekor. Di tahun fiskal terakhir, lebih dari 219 insiden serangan manusia dilaporkan dalam periode 12 bulan hingga April. Dari jumlah ini, 6 orang meninggal akibat serangan beruang.

Belum lama ini, seekor beruang masuk ke sebuah supermarket di Kota Numata, Prefektur Gunma, dan menyerang dua pengunjung. Insiden ini menarik perhatian karena area tersebut relatif dekat ke pemukiman.

Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, angka ini jelas menanjak. Sebagai contoh, pada tahun 2023 Jepang mencatat 193 serangan dengan 6 kematian antara April sampai akhir November.

Secara regional, serangan beruang paling sering terjadi di kawasan pedalaman, hutan, dan di kota-kota pinggiran Hokkaido, Honshu, serta pegunungan di Jepang utara.

Penyebab Serangan Beruang Makin Parah di Pedalaman Jepang

Ada beberapa faktor utama yang memicu melonjaknya serangan beruang di Jepang. Berikut adalah beberapa penjelasannya:

Pertama, keterbatasan makanan alami.

Perubahan iklim dan kegagalan panen kacang beech (buna no mi), makanan penting bagi beruang, menyebabkan mereka kehabisan makanan di habitat normalnya. Saat stok makanan rendah, beruang cenderung keluar dari hutan untuk mencari makanan di area manusia.

Kedua, depopulasi pedesaan dan lahan kosong.

Banyak daerah pedalaman di Jepang mengalami pengurangan populasi manusia, dengan desa-desa yang mulai ditinggalkan. Lahan yang dulunya aktif berubah menjadi alam liar, memberi ruang gerak bagi beruang untuk menyebar ke tempat baru termasuk ke pemukiman manusia.

Ketiga, perubahan pola perilaku beruang.

Karena rantai makanan terganggu, beberapa beruang menjadi lebih berani keluar dari habitat liar. Ada kasus beruang memasuki toko swalayan atau area perumahan bukan karena mereka mencari makanan saja, melainkan karena tersesat atau dalam kondisi bingung.

Keempat, upaya mitigasi dan regulasi Jepang.

Pemerintah Jepang mulai melonggarkan regulasi berburu beruang di area berpenduduk sebagai respons terhadap meningkatnya insiden. Selain itu, sejumlah distrik juga mencoba sistem peringatan berbasis AI dan alat suara pengusir beruang agar hewan ini tidak masuk ke area manusia.

Semua tindakan ini menunjukkan bahwa pemerintah sadar kondisi sudah kritis dan butuh mitigasi aktif agar manusia dan beruang bisa saling menghindar dengan aman.

Lindungi Diri Kamu Saat Kerja di Pedalaman Jepang!

Bagi pekerja Indonesia atau peserta magang yang ditempatkan di daerah pedalaman Jepang, risiko bertemu beruang bukan hanya cerita horor, tetapi kenyataan. Beberapa daerah rawan beruang memiliki komunitas WNI yang bekerja di pertanian, kehutanan, atau proyek infrastruktur di dekat hutan.

Ada beberapa cara yang bisa digunakan pekerja Indonesia yang ada di pedalaman Jepang untuk jaga diri dari Jepang. Pertama adalah memastikan tidak sendiri di area dekat hutan. Selalu bergerombol jika harus keluar ke area hutan. Beruang cenderung menghindari kelompok manusia besar.

Kedua, bawa alat-alat bersuara keras. Silahkan gunakan alat penghasil suara seperti bel, alarm portabel, atau semprotan merica (bear spray) yang menimbulkan suara sesuai rekomendasi pemeriksaan lokal.

Saat kerja di area hutan, coba hindari keheningan ekstrem. Pastikan berbicara atau membuat suara ringan saat melewati jalur hutan. Hal ini dapat menjadi peringatan untuk hewan-hewan di area tersebut pergi menjauh. Terbukti buat suara-suara ini bisa membantu menghindari kejutan mendadak dari hewan di hutan termasuk beruang.

Berikutnya kamu harus cek jadwal musim beruang aktif. Musim semi hingga musim gugur adalah periode paling rawan, jadi hindari pekerjaan luar di jam senja atau dini hari.

Kamu harus pastikan meminta pelatihan dan informasi lokal sebelum ditempatkan. Informasi ini bisa jadi sumber penyelamat untuk jaga-jaga. Pelajari cara menghadapi beruang, rute aman, dan jalur evakuasi darurat dari info yang diberikan perusahaan kamu itu!

Selanjutnya, kamu harus menghindari tempat sampah dan bau makanan yang bisa menarik beruang ke perkampungan pekerja. Pastikan saat buang makanan di penampungan sampah kamu harus ekstra hati-hati.

Apabila benar-benar bertemu beruang, tetap tenang dan jangan lari. Pelajari teknik bertahan sesuai rekomendasi ahli Jepang. Banyak tutorial soal ini disediakan di area rawan beruang di Jepang. Kamu juga bisa belajar juga dari video di YouTube soal penanganan hadapi beruang Jepang.

Mengetahui kondisi daerah kerja, memiliki peralatan perlindungan dasar, dan selalu waspada menjadi bekal penting. Jangan sampai perjalanan ke Jepang yang seharusnya jadi jalan menuju kesuksesan justru berubah menjadi pengalaman berbahaya karena kurang persiapan terhadap risiko alam.

Lebih Siap ke Jepang Bersama LPK Saitama

Peristiwa serangan beruang yang semakin sering terjadi menunjukkan bahwa bekerja di Jepang, terutama di daerah pedalaman, tidak lepas dari tantangan alam. Namun dengan edukasi, persiapan, dan perlindungan yang tepat, risiko bisa diminimalkan.

Kalau kamu ingin lebih tahu tentang realita kehidupan di Jepang, termasuk kondisi alam, keamanan kerja, dan persiapan magang, LPK Saitama bisa menjadi pilihan yang tepat. Lembaga ini bukan hanya mengajarkan bahasa Jepang dan teknik kerja, tetapi juga membekali siswa dengan pengetahuan tentang kondisi kerja di Jepang, termasuk daerah yang rawan satwa liar.

Jadi, kalau kamu serius ingin kerja ke Jepang melalui program magang IM Japan, segera daftar di LPK Saitama. Persiapkan dirimu dengan matang, baik dari segi kemampuan maupun kesiapan menghadapi berbagai tantangan hidup di Jepang.

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *