Musim Flu di Jepang Katanya Datang Lebih Awal? Kalau Kerja di Sana Wajib Pakai Masker!
![]() |
| Musim flu di Jepang datang dan menyebabkan banyak orang di sana pakai masker saat ini! Kredit Gambar: /Unsplash |
Berdasarkan berita update situasi Jepang terkini, di sana lagi musim flu ternyata. Musim flu di Jepang umumnya datang pada bulan November, tapi sekarang di awal Oktober sudah menyebar luas di beberapa daerah.
Lonjakan
terlihat jelas di area Okinawa, Tokyo dan Kagoshima. Sedangkan daerah lain juga
mengalami peningkatan pasien yang kena penyakit flu walaupun tidak sebanyak 3
daerah tersebut.
Peningkatan
kasus influenza yang terjadi lebih awal menyebabkan pihak otoritas mengeluarkan
pengumuman darurat. Status flu di Jepang adalah epidemic nasional mulai Oktober
2025 ini!
Berdasarkan
penelitian, diketahui bahwa flu tahun ini menyebar lebih cepat daripada
sebelumnya. Akibatnya, banyak rumah sakit di Jepang mengaku kewalahan. Selain
itu sekolah-sekolah ada yang dipaksa tutup karena banyaknya korban flu di
antara para siswa.
Memang masalah
wabah flu Jepang tidak main-main kali ini. Korbanya terus bertambah dan bahkan
diperkirakan bisa makin para sampai akhir Oktober 2025 nanti.
Kemungkinan
besar virus influenza yang menyebar kali ini adalah hasil adaptasi dari virus
sebelumnya. Walaupun begitu, pihak peneliti di Jepang menyatakan efeknya masih
bisa ditangani layaknya flu biasa. Namun, bahaya flu ini tetap mengandung
resiko bagi mereka yang lemah imun seperti golongan lansia dan bayi. Makanya,
diharapkan masyarakat masih harus waspada.
Yoko
Tsukamoto sebagai salah satu profesor ternama di Universitas Ilmu Kesahatan
Hokkaido, menyatakan musim flu tahun ini datang lebih awal akibat perubahan
kondisi cuaca yang tidak stabil. Dirinya prediksi kejadian yang sama akan
terjadi pada tahun-tahun mendatang.
Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa virus yang menyebar ini tidak hanya lebih efisien
menular, tetapi juga mulai mengembangkan resistansi terhadap pengobatan
konvensional. Istilahnya, obat-obat generic yang digunakan para warga Jepang
tidak lagi efektif. Walaupun masih bisa menunjukan efek, hasil sembuhnya tetap
lebih lambat dibandingkan virus flu tahun-tahun sebelumnya.
Tsukamoto juga
menyatakan beberapa info saat wawancara dengan This Week in Asia. Ia berkata bahwa
perubahan wabah flu ini juga terjadi di belahan dunia yang lain. Jadi, tidak
hanya Jepang saja yang mengalami evolusi penyakit yang lebih efisien menular ke
banyak orang.
Para
petugas kesehatan dan ilmuan menilai peningkatan kasus flu diperparah dengan
naiknya angka wisatawan. Jumlah warga yang keluar masuk Jepang mempercepat
mobilitas manusia. Hasilnya, virus mudah bertukar badan, menular dan mengalami
mutasi dari lebih banyak sampel manusia yang berbeda.
Virus dari
luar juga ada kemungkinan masuk ke Jepang lewat para wisatawan lalu bermutasi
dengan flu lokal. Kombinasi seperti ini bisa jadi alasan mengapa virus flu
tahun ini menjadi lebih kuat.
Faktor lain yang menyebabkan masalah kesehatan adalah cuaca yang naik turun September 2025 lalu. Ada kemungkinan masalah cuaca Jepang ini sudah melemahkan imunitas masyarakat di awal Oktober 2025 ini.
Pada 3
Oktober, Kementerian Kesehatan Jepang telah menyatakan epidemi. Hal ini
berdasarkan jumlah korban yang mencapai 4.030 orang waktu itu. Jumlah ini
meningkat 957 kasus dibandingkan minggu sebelumnya. Ada kemungkinan, penambahan
jumlah korban akan naik lagi dengan kondisi cuaca yang mulai transisi ke
November 2025. Kementerian menyatakan angka kasus saat ini telah melampaui ambang batas status
epidemic. Batasannya adalah rata-rata 1,04 pasien per fasilitas.
Pada awal
Oktober ini juga, tercatat 135 sekolah, taman kanak-kanak, dan pusat penitipan
anak terpaksa tutu. Maslahnya wabah di kalangan anak-anak dinilai tiga kali
lipat lebih berbahaya. Para pengolala layanan anak tersebut lebih memilih
menutup fasilitasnya daripada ada anak yang jadi korban. Jumlah penutupan ini
juga lebih banyak dibandingkan saat musim flu di bulan yang sama tahun lalu.
Di
Prefektur Yamagata, Jepang utara, dikabarkan ada SD yang tiba-tiba tutup. Pada
Senin setelah 22 dari 36 siswanya menunjukkan gejala flu. Bagi yang memiliki
anak kecil dan berniat kunjungi Jepang, pastikan jaga si kecil dengan baik
karena kondisi flu ganas sedang gencar menular di sana!
Masyarakat disarankan jaga kesehatan di Jepang dengan mengurangi kontak langsung dengan
pihak yang sakit. Selain itu, ada arahan untuk mengurangi keluar rumah juga
jika tidak mau tertular penyakit flu di lingkungan terbuka.
Bagi kamu
yang akan berangkat ke Jepang untuk kerja, jangan lupa vaksin flu terlebih
dahulu. Pastikan tubuh kamu siap menghadapi resiko kerja di situasi epidemi flu
pada bulan Oktober 2025 ini.
Selain itu,
kenakan perlengkapan jaga diri seperti masker, hand sanitizer dan juga
supplemen penguat imunitas. Semakin kamu siap, kecil kemungkinan kamu KO di musim flu di Jepang kali ini!


