Makin Tekor Nih Main ke Negeri Sakura! Apa Penyebab Kebijakan Biaya Wisata Jepang Naik Akhir Tahun 2025?

Biawa wisata Jepang akan naik tahun depan, apakah kamu sudah siapkan dana?
Kredit Gambar: Gio Almonte/Unsplash

Kabar terbaru dari pemerintah Jepang membuat banyak calon wisatawan mulai menghitung ulang bujet perjalanan mereka. Mulai akhir tahun 2025 menuju 2026, Jepang akan menaikkan berbagai biaya bagi wisatawan asing, mulai dari pajak keberangkatan hingga visa masuk.

Kebijakan ini muncul setelah lonjakan besar jumlah wisatawan pasca-pandemi menimbulkan tekanan berat pada infrastruktur dan lingkungan pariwisata di banyak kota besar Jepang.

Dengan langkah baru ini, biaya wisata ke Jepang dipastikan naik, dan pelancong asing diharapkan lebih siap menghadapi berbagai penyesuaian harga yang akan diberlakukan secara bertahap.

Informasi Terkini Soal Kenaikan Biaya Wisata Jepang Naik

Menurut laporan dari Time Out, Euronews, dan Business Today, pemerintah Jepang telah menyiapkan kebijakan untuk menaikkan biaya bagi wisatawan asing mulai 2026, dengan tahap penyesuaian dimulai di penghujung 2025. Dua sektor utama yang terdampak langsung adalah pajak keberangkatan dan biaya visa wisata.

Saat ini, pajak keberangkatan atau departure tax dikenakan sebesar ¥1.000, atau sekitar Rp105.000, bagi setiap orang yang meninggalkan Jepang melalui bandara internasional. Jumlah ini akan dinaikkan agar sejalan dengan “standar internasional” yang berlaku di banyak negara lain. Meskipun belum ada angka resmi, analis memperkirakan kenaikan pajak ini bisa mencapai lima hingga sepuluh kali lipat dari nilai sekarang.

Selain itu, biaya visa wisatawan juga akan disesuaikan. Saat ini biaya visa satu kali masuk berada di kisaran ¥3.000 dan multi-entry ¥6.000. Pemerintah menyebutkan bahwa kenaikan ini bertujuan menutupi beban operasional keamanan, layanan imigrasi, serta perawatan fasilitas bandara. Negara-negara yang memiliki kebijakan bebas visa tidak akan terkena dampak langsung dari perubahan ini, namun tetap akan membayar pajak keberangkatan yang naik.

Beberapa daerah wisata populer seperti Kyoto dan Osaka juga sedang mengkaji penerapan pajak turis lokal atau local tourist tax untuk menekan jumlah pengunjung dan membiayai perawatan infrastruktur pariwisata di wilayahnya.

Mengapa Jepang Menaikan Biaya Wisata?

Kebijakan kenaikan biaya wisata ini bukan keputusan tiba-tiba. Jepang menghadapi lonjakan besar jumlah wisatawan asing setelah pandemi berakhir, dengan lebih dari 33 juta kunjungan tercatat pada 2024. Ini jumlah tertinggi dalam sejarah Jepang lho!

Kota-kota besar seperti Tokyo, Kyoto, dan Fukuoka kini menghadapi masalah overtourism, di mana arus wisatawan yang terlalu padat menyebabkan tekanan berat terhadap transportasi publik, lingkungan, dan fasilitas umum.

Pemerintah Jepang juga tengah mencari sumber dana tambahan untuk membiayai proyek nasional. Pendapatan dari pajak wisatawan akan dialokasikan untuk program pendidikan menengah gratis, peningkatan keamanan bandara, serta pemeliharaan fasilitas publik yang banyak digunakan wisatawan asing.

Di sisi lain, inflasi global membuat biaya pemeliharaan fasilitas wisata meningkat tajam. Harga energi dan bahan bangunan naik, sehingga pemerintah perlu mengalihkan sebagian beban pembiayaan kepada pengunjung internasional.

Langkah ini juga bagian dari upaya menyesuaikan diri dengan standar global. Jepang selama ini dikenal memiliki biaya wisata relatif murah dibandingkan negara Asia Timur lain seperti Korea Selatan atau Taiwan. Dengan kebijakan baru ini, Jepang berusaha menyeimbangkan antara daya tarik pariwisata dan keberlanjutan jangka panjang.

Berbagai Aspek yang Makin Mahal di Jepang Dari Sudut Pandang Wisatawan Asing

Kenaikan biaya wisata ke Jepang tidak hanya terjadi pada pajak keberangkatan atau visa masuk saja. Bagi wisatawan asing, berbagai aspek lain dari perjalanan ke Jepang kini juga terasa semakin mahal. Urusan pajak Jepang memang unik bagi para wisata yang gak biasa mengurusnya!

Mulai tahun 2026, sistem tax-free shopping yang selama ini menjadi daya tarik bagi wisatawan akan diubah. Jika sebelumnya turis bisa langsung bebas pajak saat berbelanja di toko tertentu, nantinya mereka tetap harus membayar pajak konsumsi sebesar 10 persen di tempat, dan baru dapat mengajukan pengembalian atau refund ketika meninggalkan Jepang. Perubahan ini membuat aliran uang keluar lebih besar di awal perjalanan dan sedikit mengurangi kenyamanan berbelanja.

Harga penginapan juga terus meningkat. Beberapa kota seperti Kyoto dan Tokyo telah menerapkan pajak menginap khusus untuk wisatawan asing, sementara sejumlah hotel mulai memberlakukan tarif berbeda antara warga lokal dan wisatawan luar negeri.

Selain itu, biaya tiket masuk ke berbagai tempat wisata seperti kuil, taman, dan museum juga naik sekitar 20–30 persen dalam satu tahun terakhir, seiring meningkatnya kebutuhan dana perawatan.

Bahkan, layanan wisata berbahasa asing dan tur berpemandu yang sebelumnya gratis kini mulai diberlakukan biaya tambahan. Semua perubahan ini memperlihatkan bahwa Jepang sedang mencoba mengatur kembali keseimbangan antara menjaga kualitas pariwisata dan membatasi dampak overtourism.

Ingin Nikmati Jepang Tapi Tetap Murah?

Kenaikan biaya wisata ke Jepang memang membuat banyak orang berpikir dua kali untuk datang hanya sebagai turis. Namun, menikmati kehidupan di Negeri Sakura tidak harus lewat jalur wisata. Jepang juga menawarkan peluang besar bagi anak muda Indonesia untuk bekerja dan tinggal sementara melalui program resmi pemerintah.

Salah satu jalur yang paling populer adalah program IM Japan, yaitu program magang kerja ke Jepang hasil kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang. Melalui jalur ini, kamu tidak hanya bisa merasakan tinggal di Jepang tanpa biaya besar, tetapi juga memperoleh gaji, pengalaman kerja, dan kesempatan memahami budaya Jepang dari sisi kehidupan sehari-hari.

Untuk kamu yang tertarik memulainya, LPK Saitama merupakan salah satu lembaga pelatihan terpercaya yang telah membantu banyak peserta lolos program IM Japan. Lembaga ini membimbing calon peserta mulai dari pelatihan bahasa, fisik, hingga kesiapan seleksi.

Kalau kamu ingin merasakan hidup di Jepang tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk wisata, saatnya ambil langkah nyata. Daftarkan dirimu ke LPK Saitama, lembaga pelatihan yang membantu anak muda Indonesia mempersiapkan diri mengikuti program IM Japan dan membuka jalan menuju pengalaman hidup langsung di Jepang!

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Pendaftaran Siswa Baru

banner

Artikel Terbaru