Masalah Sampah Shibuya Hasilkan Aturan Baru yang Membuat Netizen Jepang Gak Puas, Berikut Penjelasannya!
![]() |
| Masalah sampah Shibuya tidak kunjung selesai walaupun banyak yang volunteer bersihkan. Kredit Gambar: Hugo Sykes/Pexels |
Beberapa waktu terakhir, bahasan masalah sampah Shibuya sempat viral. Jika cek topik soal sampah Shibuya di YouTube ataupun TikTok, kamu bisa temukan banyak videonya.
Jepang yang terkenal sebagai negara bersih ternyata memiliki
masalah penumpukan sampah juga. Apalagi jika di lokasi shibuya. Sebagai bukti,
kamu bisa cek video berikut ini:
Terlihat kalau ada tumpukan sampah yang banyak tidak terurus
di Shibuya. Bayangkan jika ini terjadi setiap hari. Para petugas dan relawan
sudah banyak yang bertindak, tapi hasilnya belum maksimal.
Berikut contoh orang Jepang yang bertugas sebagai relawan
mengurusi sampah di Shibuya:
渋谷区におけるポイ捨てゴミ対策に関する条例がより厳しくなりました。
— スミレンジャーZ(愛称スミレちゃん、元スラウザーです) (@iijNWqUQ7i41630) December 2, 2025
何年もゴミ拾いをし続ける中で啓発活動も大事ですが より厳しい仕組みが必要と訴え続けてきたので、この改正には嬉しく思います。
引き続き、ポイ捨てゴミ問題の根本解決に向けて声を上げていきます。#リアルライフヒーロー https://t.co/kgyfWRzdwE pic.twitter.com/m6GJEbnZkY
Akibat masalah sampah Shibuya tidak membaik, pemerintah di Shibuya, Tokyo
sedang merevisi aturan kebersihan kotanya melalui ordinansi “Kita Bangun Kota
Shibuya yang Bersih Bersama”. Revisi ini memasukkan kewajiban bayar denda bagi
pihak yang buang sampah sembarangan.
Selain denda pada pelaku yang buang sampah sembarangan,
pelaku usaha makanan dan minuman juga diberi kewajiban untuk menyediakan tempat
penampungan sampah atau wadah pengumpulan di area usahanya.
Kewajiban tersebut berlaku khususnya bagi toko makanan,
kafe, convenience store, dan pengelola vending machine di lokasi yang menjadi
spot penumpukan sampah. Jika tidak memenuhi kewajiban penyediaan tempat sampah,
usaha terkait berpotensi dikenakan denda administratif hingga 50.000 yen.
Latar belakang perubahan aturan ini dipicu oleh meningkatnya
volume sampah setelah lonjakan kembali wisatawan dan konsumsi makanan take-out
pascapandemi. Pemerintah daerah menilai himbauan tidak lagi cukup dan
diperlukan kewajiban agar pengelolaan sampah tidak sepenuhnya dibebankan kepada
tenaga kebersihan kota.
Sayangnya, kebijakan baru ini terasa kurang tepat di hati
para netizen Jepang. Kebanyakan malah kritik, mengapa beban kebersihan di
berikan ke pihak swasta seperti pemilik usaha café, konbini dan vending
machine?
Pemerintah yang punya program, harusnya yang tanggung jawab
juga sebagian dikelola pemerintah. Contoh saja, pembangunan pusat pembuangan di
area Shibuya ataupun pembangunan tempat sampah baru.
Sejumlah anggota dewan lokal dilaporkan menuntut agar
pemerintah ward turut menyediakan dukungan, bukan hanya menetapkan kewajiban
dan sanksi. Namun, menurut laporan media, pejabat ward menyatakan belum ada
rencana dukungan konkret untuk instalasi tempat sampah oleh pelaku usaha.
Selain komplain dari anggota dewan, netizen juga banyak yang
suarakan pendapat. Contoh saja postingan di X.com berikut ini:
ポイ捨て問題に関する渋谷区の条例改正について。
— スミレンジャーZ(愛称スミレちゃん、元スラウザーです) (@iijNWqUQ7i41630) December 2, 2025
文面見ると分かると思うのですが、これについては半分嬉しいが半分は複雑な気持ちです。
ポイ捨ての過料化についてはまだ安さを感じるも小さな一歩ですが、問題なのは『対象店舗に対するゴミ箱の設置の義務化』の方。… https://t.co/M9XnSLBteg pic.twitter.com/Ub9HDAFSaG
Pada postingan tersebut, individu ini suka ada aturan denda
yang lebih tegas. Namun, merasa kurang pas jika ada denda ke masyarakat Shibuya
yang punya usaha. Harusnya penyediaan sampah dilakukan bersama sebagai
komunitas, pemerintah dan masyarakat, bukan menekan pihak swasta untuk ambil
alih bebannya.
Kalau menurut kamu, aturan baru pemerintah daerah Shibuya
ini bagaimana? Apakah menurut kamu sudah bagus kalau tidak ada revisi?
Kalau mau update terus soal aturan hidup di Jepang seperti ini, kamu bisa coba belajar dulu di LPK Saitama. Belajar di sini mempersiapkan kamu tidak hanya ikut program IM Japan tapi siap hidup dan kerja di Jepang!


