Sanae Takaichi Janjikan Dukungan Untuk Industri Konten Jepang, Dapat Subsidi 55 Miliar Yen, lho!
![]() |
| Sanae Takaichi sudah bertemu perwakilan industri konten Jepang dan akan beri dukungan subsidi. Kredit Gambar: Wikipedia |
Gak nyangka industri konten Jepang dapat dukungan besar pemerintah. Pada pertemuan konten kreator Jepang di 22 Desember 2025 lalu, diputuskan beberapa langkah pemerintah untuk dukung industri tersebut.
Salah satu dukungan ditunjukan dengan pemberian subsidi
sebesar 55 miliar Yen mulai tahun 2026. Keputusan ini sangat mengejutkan karena
besarannya dua kali lipat lebih besar daripada tahun lalu.
Dukungan pemerintah tidak setengah-setengah karena industri
konten sudah dianggap sangat krusial. Pihak Sanae Takaichi bahkan menyamakannya
dengan sektor teknologi, industri kreatif dan entertainment.
Nih, ada liputan singkat videonya yang menggambarkan
pertemuan tersebut:
Apa Isi Pertemuan Pemerintah dan Perwakilan Industri
Konten Jepang?
Pertemuan Sanae Takaichi dengan industri konten Jepang
berusaha meningkatkan persaingan ke luar. Bahasan utama pemerintah dengan para
kreator dan pelaku bisnis konten adalah promosi segala sesuatu soal Jepang.
Jika aspek konten bisa menjual secara global, keuntungan
industri ini bisa mengalir juga ke banyak pihak, termasuk seniman, musisi,
sutradara, illustrator, editor, pelaku IT serta banyak pelaku industri
pendukung lainnya.
Selain kompetisi dan promosi ke luar negeri, diskusi
membahas masalah nyata yang selama ini dihadapi industri konten Jepang,
seperti:
·
Kekurangan dan regenerasi talenta kreatif
·
Pengembangan sumber daya manusia (SDM)
·
Kesulitan menarik lokasi produksi dan syuting
·
Hambatan ekspansi ke pasar luar negeri
·
Masalah pembajakan dan perlindungan hak cipta
Dari diskusi tersebut, terlihat jelas bahwa pemerintahan
tidak hanya fokus pada hasil akhir berupa popularitas, tapi juga struktur
industri dari hulu ke hilir serta pengembangannya!
Kenapa Pemerintah Jepang Anggap Serius Industri Konten?
![]() |
| Pekerjaan sebagai pembuat konten di Jepang makin menarik dan bisa mendatangkan sukses sebagai industri. Kredit Gambar: rasta.rudebowyz/Flickr |
Dalam pernyataannya, Sanae Takaichi menyebut bahwa saat
bertemu pemimpin negara lain, ia sering mendengar minat dan pengetahuan
mendalam mereka terhadap anime, musik, dan film Jepang. Dari situ, pemerintah
semakin yakin bahwa konten Jepang punya daya saing global nyata, bukan sekadar
tren sesaat.
Maka dari itu, industri konten kini masuk ke dalam 17 sektor
strategis pertumbuhan Jepang. Keseriusan pemerintah ini menandai perubahan
besar dari Jepang. Berbagai konten dan bisnis seputarnya tidak lagi dianggap
“budaya pop”, tapi industri ekonomi nasional yang bisa berefek pada
kesejahteraan warga Jepang.
Ekspektasi ke Depan Soal Industri Konten Jepang
![]() |
| Industri konten Jepang dapat berkembang cepat dengan dukungan yang diberikan pemerintah. Kredit Gambar: /Unsplash |
Peluang
Jepang mengembangkan media konten-nya sangatlah besar. Soft power Jepang di
internet itu kuat. Coba saja cek seberapa populer konten soal Jepang di sosial
media, bahasan anime dan music Jepang juga tidak kalah ramai.
Dukungan
pemerintah yang lebih besar diharapkan menghasilkan impact lebih baik di 2026.
Harapan dan perubahan yang paling dinantikan tersebut antara lain:
·
Kreator Jepang bisa lebih mudah menembus pasar
global
·
Industri konten lebih stabil dan berkelanjutan
·
Ekspor konten Jepang meningkat signifikan dalam
satu dekade ke depan
·
Mengembangkan jalur-jalur pemasukan baru bagi
masyarakat Jepang
Bisnis konten di Jepang diharapkan bisa mendorong individu
kecil dan besar untuk makin bergerak. Kelas untuk menjadi YouTuber misalnya,
bisa mengembangkan potensi karir lebih baik.
Tentu untuk kesuksesan industri konten Jepang perlu banyak
perencanaan dan pengembangan. Bila dikelola dengan baik, Jepang akan perkuat
pengaruhnya dalam media internet dan menyebarkan budaya-nya ke lebih banyak
orang!
Apakah Bisa untuk Kerja Warga Asing di Jepang?
Bagi kamu orang Indonesia Ini bagian menariknya. Ketika
bisnis konten di Jepang berkembang, kebutuhan SDM juga ikut naik. Kebutuhan ini
tidak sekedar kreator, tapi juga penerjemah, animator, IT, marketing global,
hingga manajemen produksi.
Pihak Jepang ingin kontenya lebih global, jadi peran warga
asing, termasuk orang Indonesia, pasti dicari. Tinggal menunggu saja bentuk
kesempatan yang terbuka seperti apa. Jepang mulai menyerap talenta Indonesia
lho untuk pembuatan konten.
Cek saja Vtuber Indonesia yang kerja di perusahaan Jepang
seperti Hololive. Mereka produksi konten musik, video dan live streaming dengan
sentuhan budaya Jepang bukan?
Kalau gak percaya, nih cek Vtuber Kobo Kanaeru yang bisa kolaborasi dengan musisi Jepang untuk hasilkan lagu original Help!!
Kalau bisa berperan seperti itu, pasti banyak WNI yang mau bukan? Walaupun prioritas tetap talenta lokal, peluang bagi warga asing tetap terbuka, terutama untuk posisi yang mendukung ekspansi internasional. Artinya, industri konten bisa menjadi jalur kerja baru bagi foreign talent, termasuk dari Asia Tenggara.Semoga industri konten Jepang makin maju dan bisa membantu warga Indonesia untuk masuk ke sana. Bagi kamu yang ingin persiapkan diri lebih mudah kerja di Jepang, silahkan ikut program IM Japan dan belajar di LPK Saitama ya!




