Sanae Takaichi Dukung Musik Jepang dengan Banyak Subsidi, Tapi Kenapa Netizen Sayangkan Hal ini?
![]() |
| Keputusan Sanae Takaichi dukung music Jepang dapat pandangan sinis netizen, kenapa ya? Kredit Gambar: /Unsplash |
Berdasarkan berita terbaru, SanaeTakaichi dukung musik Jepang lebih besar mulai tahun ini. Dukungan ini diberikan dengan suntikan dana sebesar 55 miliar Yen atau sekitar 5,9 triliun Rupiah.
Industri musik Jepang memang sempat tenggelam akibat
tertabrak dengan trend K-Pop. Namun, dengan dukungan dari Perdana Menteri baru
hal ini bisa saja berubah. Nih, bukti langsung postingan di X.com soal ini:
日本の才能あふれるアーティストの皆様が、より多くの国でライブや交流を実現できるよう、政府は海外展開支援を強化します。アジア、欧州、北米など多様な市場で、日本の音楽が響く未来を創ります。…
— 高市早苗 (@takaichi_sanae) December 4, 2025
Suntikan dana ini diharapkan dapat mendorong industri musik
Jepang lebih dinikmati secara global. Diharapkan, musik Jepang tumbuh besar
seperti dunia anime saat ini. Berita ini bagus bukan?
Namun, dibalik pemberitaan ini, banyak yang menyayangkan
keputusan ini. Para netizen Jepang dan luar negeri juga memberi kritik dan
cibiran atas berita Sanae Takaichi dukung musik Jepang ini. Mengapa demikian?
Ternyata ini berhubungan dengan terlambatnya pihak Jepang
mengangkat industri-nya. Di era 2010, musik Jepang sangat besar ukurannya.
Apalagi dengan perkembangan internet, anime dan juga video sharing.
Sayangnya, 2 dekade terakhir, Jepang malah menutup
perkembangan musik Jepang dengan melakukan banyak blokir. Akhirnya, sekarang
pamor musik Jepang kalah total dengan Korea Selatan yang mudah dibagikan dan
di-share di internet.
Postingan bahasa Inggris dari netizen di bawah ini bisa jadi
contohnya:
Japan spent the last decades blocking foreign fans from supporting their favorite artists by setting area restrictions on videos preventing them from watching MVs, not letting people purchase concert tickets from abroad, not doing any PR aimed for overseas fans… https://t.co/KI3H2HNUMx
— Naam/ナーム🌙 (@HakataQueen) December 5, 2025
Pernyataan ini memang masuk akal karena dibanding Korea
Selatan yang sekarang mendominasi musiknya, Jepang salah menetapkan ketentuan.
Jika perduli dengan industri musik. sejak dulu mereka harusnya membebaskan
sharing musik asal Jepang.
Sekarang musik yang terkenal dari Jepang adalah buatan anak
muda yang tidak takut sharing karya mereka di internet. Kamu bisa cek musikVocaloid, lagu anime dan cover lagu dari Vtuber di YouTube. Musik yang mudah di
share seperti ini lebih berkembang cepat dan bahkan dapat puluhan juta views.
Contoh saja musik asal Produser Vocaloid yang akhirnya dicover Vtuber berikut ini:
Di era internet sekarang, cover lagu dari Vtuber yang bukan artis mainstream Jepang saja dapat view sampai 61 juta orang. Masak musisi mainstream Jepang gak ada yang bisa saingi angka ini?Bandingkan dengan musik dari Jepang yang berasal dari veteran
Jepang, pasti lebih sedikit yang terkenal di luar Jepang. Memang sangat
disayangkan sekali musik Jepang yang terkenal di dalam negeri banyak yang tidak
diketahui secara global.
Musisi mainstream yang besar sekarang ini seperti Ado dan
Yoasobi muncul karena budaya sharing internet. Tanpa peranan mereka, musik
Jepang bisa mati sekarang. Namun, kamu coba cek artis mainstream Jepang yang
terkenal di era 2010, pasti sekarang susah cari efeknya di dunia global.
Nama band besar seperti Arashi dan penyanyi solo Kana
Nishino besar di Jepang, tapi di era sekarang kalah pamor jauh. Hal ini
disebabkan kurangnya dukungan industri musik Jepang untuk push pemasaran
global.
Semoga kedepannya masalah tersebut bisa berubah. Sanae Takaichi dukung musik Jepang sedang melakukan transisi agar kedepannya musik Jepang bisa lebih bersaing.


