Ternyata Skill Bahasa Inggris Orang Jepang Lebih Rendah Daripada Indonesia, Kok Bisa Gitu?
![]() |
| Skill bahasa Inggris orang Jepang makin turun, apakah generasi muda di sana kurang belajar? Kredit Gambar: /Unsplash |
Pada gak nyangka kalau skill bahasa Inggris orang Jepang itu rendah sekali. Katanya setiap tahun level bahasa Inggris negara ini turun terus di ranking. Berdasarkan hasil laporan terbaru organisasi EF (Education First), menemukan orang Jepang sangat lemah bahasa Inggris.
Berdasarkan EF English Proficiency Index (EF EPI) tahun
2025, Jepang ada di peringkat 96 dari 123 negara yang dinilai. Bayangkan,
Indonesia aja ada di ranking 80 lho! Ini artinya level bahasa Inggris orang
Jepang sangat kurang!
Berikut gambar peta penyebaran ranking negara-negara yang
masu dalam laporan EF English Proficiency Index 2025 sebagai bukti lebih
jelasnya:
![]() |
| Kredit Gambar: Laporan PDF EF English Proficiency Index 2025 |
Terlihat kalau peta Jepang menunjukan low proficiency yang ternyata
cukup parah (warna orange). Secara skor rata-rata, Jepang memperoleh skor 446 tahun
ini. Dari penilaian, mereka dapat 8 poin lebih rendah dari tahun sebelumnya,
dan 42 poin di bawah rata-rata global (488). Hasil tersebut menegaskan bahwa
Jepang tergolong dalam kelompok “very low proficiency” menurut klasifikasi EF.
Dari tahun ke tahun, kondisi nilai Jepang juga ikut turun.
Nih, hasil pengumpulan data oleh Nippon.com:
![]() |
| Tampilan penurunan ranking bahasa Inggris orang Jepang dari tahun 2011-2025. Kredit Gambar: Nippon.com |
Kebanyakan orang Indonesia ternyata lebih lemah di output,
alias menulis dan berbicara bahasa Inggris. Sedangkan untuk memahami kata dan
mendengarkan, orang Jepang masih lumayam bagus.
Ketimpangan ini mencerminkan fenomena pendidikan yang sudah lama
terjadi di sana. Sistem pendidikan di Jepang cenderung fokus pada hafalan tata
bahasa dan persiapan ujian. Hasilnya, orang Jepang kurang banget pada
penggunaan praktis bahasa Inggris, percakapan, atau ekspresi diri.
Akibatnya, banyak warga Jepang mungkin mampu memahami teks atau
audio dalam bahasa Inggris, tetapi kesulitan ketika harus berbicara atau
menulis secara aktif.
Salah satu penyebab utama lemahnya kemampuan berbahasa
Inggris ini terletak pada metode pengajaran. Di banyak sekolah di Jepang,
pelajaran bahasa Inggris dominan dibawakan dalam bahasa Jepang, dengan
aktivitas berbicara/berinteraksi dalam bahasa Inggris yang sangat minim.
Untuk soal komunikasi, orang Indonesia masih lebih mahir karena sering pakai kata-kata serapan bahasa Inggris. Selain itu, ada daerah Indonesia yang sering kedatangan wisatawan dan menghasilkan interaksi unik. Contoh saja Pulau Bali dan Jakarta, pasti banyak yang bisa komunikasi bahasa Inggris di sana.
Kalau kondisi di Jepang, jauh berbeda karena banyak mementingkan mendengar dan skill pasif bahasa Inggris. Kondisi ini menghasilkan fenomena yang dikenal sebagai Mute
English alias kemampuan pasif tinggi, tetapi sangat terbatas dalam kemampuan
berkomunikasi aktif.
Selain itu, ada faktor motivasional dan sosial juga soal
ini. Banyak orang dewasa di Jepang, terutama di luar pusat metropolitan, kurang
kesempatan pakai bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
Tanpa insentif nyata seperti pekerjaan internasional,
pendidikan tinggi di luar negeri, atau lingkungan multibahasa, dorongan pakai
bahasa Inggris juga kecil.
Orang yang lebih banyak belajar bahasa Inggris di Jepang itu
malah YouTuber pada akhirnya karena trend internet yang banyak dari bahasa
Inggris. Kalau orang biasa, dorongan untuk meningkatkan kemampuan Inggris sangat
rendah.
Nih, ada contoh Vtuber Jepang yang coba bicara bahasa Inggris dengan audience-nya:
Para YouTuber Jepang ini mau coba komunikasi sebisanya dengan bahasa Inggris. Namun, karena sering coba, mereka jadi lebih pandai bicara bahasa Inggris daripada orang-orang Jepang pada umumnya.
Di era global sekarang ini, sangat disayangkan kalau skill
bahasa Inggris orang Jepang masih kurang. Apalagi untuk komunikasi lancar tidak
hanya butuh pemahaman, tapi juga kemampuan meresponsecara spontan.
Mudah-mudahan kedepannya Jepang bisa perbaiki diri soal ini.
Kalau orang Jepang makin jago bahasa Inggris, orang Indonesia yang ahli bahasa
Inggris pasti lebih mudah kerja ke sana nantinya!




