Kondisi Inflasi Jepang Katanya Makin Parah, Kok WNI di Sana Masih Santai? Berikut Faktanya di Lapangan!

kondisi Inflasi Jepang memang makin parah, tapi ini juga tanda ada pergerakan positif di ekonomi Jepang.
Kredit Gambar: Shutter Speed/Unsplash

Banyak berita membahas kondisi inflasi Jepang. Kebanyakan bahas soal bahaya inflasi ini dan juga kondisi harga-harga yang makin mahal di sana. Namun, reaksi dari para WNI yang kerja di Jepang tidak terlalu takut. Apa alasan mereka merasa masih aman?

Ternyata fakta di lapangan tidak terlalu menyeramkan. Harga-harga jadi mahal di Jepang memang berpengaruh ke WNI di sana, tapi ada banyak benefit lain yang dinikmati para pekerja Indonesia tersebut. Pada kesempatan ini, mari bahas lebih dalam soal ini pada artikel berikut!

Fakta Inflasi di Jepang yang Terjadi Saat Ini

Data terbaru menunjukkan kalau inflasi inti Jepang (yang tidak menghitung harga makanan segar) naik menjadi 2,9% di bulan September, dari 2,7% di Agustus. Ini kenaikan pertama sejak Mei, dan menandai kalau harga-harga memang mulai bergerak lagi.

Walaupun begitu jangan samakan inflasi di sini seperti di negara-negara lain yang melonjak drastis. Jepang masih termasuk stabil dalam kondisi kenaikan harga. Apalagi inflasi “core-core” justru turun sedikit menjadi 3,0%.

Bagi yang tidak tahu, inflasi core-core adalah jenis inflasi yang menghitung kenaikan harga tanpa memasukkan biaya makanan segar dan energi, karena dua komponen itu sering berfluktuasi tajam. Pengukuran ini mencerminkan tekanan harga yang lebih “murni” dan stabil dalam perekonomian Jepang, sehingga menjadi ukuran utama yang diawasi oleh Bank of Japan.

Jadi, kenaikan harga di Jepang lebih terasa di sektor tertentu saja, seperti energi dan makanan olahan, bukan di semua lini kehidupan. Bahkan, harga beras yang sempat bikin heboh karena naik lebih dari 100% pada Mei, kini sudah turun ke sekitar 49%. Perlahan, tekanan harga mulai menurun kok di Jepang!

Makanya, walaupun biaya hidup di Jepang naik, kondisi WNI di sana masih aman-aman aja. Jangan mudah termakan berita yang hiperbola soal gak worth it lagi kerja di Jepang karena pengeluaran hidup di sana. Itu semua gak 100 persen akurat!

Kenaikan Standar Gaji di Jepang Menangkal Efek Harga Naik

Banyak orang yang gak paham arus ekonomi makro sering menganggap inflasi hanya berpengaruh ke harga. Padahal, efeknya akan tampak juga di gaji rata-rata sebuah negara.

Nah, di Jepang inflasi memang merambat naik, tetapi ada pergerakan kenaikan gajirata-rata juga di sana. Kalau dilihat rata-rata gaji Jepang dulu dan 2025 sekarang, kamu akan saksikan peningkatan cukup signifikan.

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Jepang melaporkan bahwa upah nominal naik sekitar 4,1% dibanding tahun lalu. Bahkan, hasil negosiasi tahunan antara pekerja dan perusahaan (yang dikenal sebagai shunto) menghasilkan kenaikan rata-rata gaji 5,25%. Pencapaian ini merupakan kenaikan gaji tertinggi sejak tahun 1991!

Bukan cuma itu, upah minimum nasional juga naik 6,3%, menjadi sekitar ¥1,121 per jam (sekitar Rp118.000-an). Kenaikan ini menunjukkan bahwa Jepang sedang serius memperbaiki daya beli warganya. Tentu saja kenaikan gaji minimal ini termasuk unutk pekerja asing yang ikut berkontribusi dalam industri di Jepang.

Artinya, meski biaya hidup naik, keseimbangan antara penghasilan dan pengeluaran tetap bisa dijaga, terutama kalau kamu pintar memilih lokasi dan jenis pekerjaan.

Kondisi Pekerja Indonesia Sekarang di Jepang Hadapi Inflasi

Bagi kamu yang sedang mempersiapkan diri ke Jepang, berita inflasi ini bukan alarm bahaya, tapi tanda bahwa ekonomi Jepang sedang aktif dan terus tumbuh. Coba kamu cek para pekerja Indonesia yang aktif di Jepang. Rata-rata masih semangat kok kerja di sana.

Memang komplain kenaikan harga dan masalah biaya hidup pasti muncul. Namun, tidak akan buat mereka terlalu tertekan. Paling ujung-ujungnya cari alternatif belanja dan memanfaatkan lebih banyak diskon untuk keperluan bulanan.

Selama kamu pandai mengatur keuangan dan pilih-pilih saat belanja, dijamin tetep untung besar kerja di Jepang. Ingat, kondisi hidup hemat lebih baik di Jepang daripada di Indonesia. Walaupun harga-harga terlihat murah di Indonesia, gaji dan tingkat penganggurannya lebihparah daripada Jepang!

Saatnya Melihat Peluang ke Jepang, Bukan Ketakutan dari Media Aja!

Banyak orang fokus pada sisi negatif inflasi dan langsung terpengaruh berita bombastis seputarnya. Padahal, bagi pekerja asing yang siap dan terampil, ini justru masa terbaik untuk melangkah ke Jepang.

Negara itu sedang berusaha menstabilkan ekonomi, menaikkan gaji, dan memperkuat sistem tenaga kerja mereka. Hal inilah membuat dinamika ekonomi seperti inflasi tetap ada di Jepang.

Jadi, daripada takut dengan berita inflasi, ubah cara pandangmu! Inflasi bukan musuh, tapi indikator bahwa ekonomi Jepang bergerak dan butuh orang seperti kamu untuk mengisi celah tenaga kerja yang kosong.

Selama kamu datang dengan skill, semangat belajar, sikap pantang menyerah dan kesiapan finansial, situasi ekonomi seperti ini justru bisa menjadi batu loncatan untuk mencapai impianmu di Negeri Sakura. Bukti orang suskses kerja di Jepang sudah banyak kok! Kamu gak mau seperti mereka?

Inflasi Jepang memang sedang naik, tapi jangan buru-buru pesimis. Ini bukan tanda bahaya, melainkan tanda perubahan. Inflasi yang tidak drastis adalah tanda adanya pertumbuhan ekonomi. Jangan samakan dengan kondisi stagnasi yang sudah beberapa tahun dialami ekonomi Jepang!

Saat Jepang berkembang secara ekonomi, sekarang adalah waktunya bagi kamu bergabung. Bagi yang ingin kerja ke Jepang, pastikan pakai jalur IM Japan. Jalur ini adalah magang kerja ke Jepang hasil kerja sama pemerintah Jepang dengan KEMNAKER RI. Magang IM Japan terkenal berikan tunjangan dan keamanan kerja di Jepang yang lebih pasti. Kalau tertarik, jangan lupa belajar dulu di LPK Saitama untuk perlancar ke Jepang jalur IM Japan!

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *