Sudah Gak Pusing Lagi Karena Harga Beras di Jepang Diprediksi Turun, Biaya Hidup Kerja di Sana Jadi Murah Nih!
![]() |
| Harga beras di Jepang diprediksi turun karena hasil panen yang melimpah tahun ini. Kredit Gambar: /Unsplash |
Tahukah kamu kalau harga beras di Jepang tidak hanya kembali normal tapi malah lebih murah. Di tahun 2024 dan awal 2025, krisis harga beras menjadi perhatian khusus pemerintah. Nah, di akhir tahun ini masalahnya sudah membaik. Namun, tidak disangka perbaikan ini malah akan membuat harga beras makin murah di 2026.
Alasan
utama perbaikan harga menjadi lebih murah ini adalah produksi yang meningkat di
tahun 2025. Setelah
panen 2023 rusak akibat gelombang panas ekstrem, kondisi cuaca pada 2024 dan
2025 jauh lebih bersahabat. Data dari Kementerian Pertanian Jepang (MAFF)
menunjukkan hasil panen di wilayah utama seperti Niigata dan Akita kembali
meningkat. Peningkatan pasokan ini menjadi faktor utama yang mendorong harapan
penurunan harga beras dalam beberapa bulan ke depan.
Faktor
lain yang dukung peningkatan ketersediaan beras di pasaran sekarang adalah
peran pemerintah. Untuk menstabilkan harga yang sempat melonjak, pemerintahJepang mulai melepaskan sebagian stok beras cadangan nasional atau bichikumai.
Langkah ini dilakukan sejak pertengahan 2024 dan mulai menunjukkan dampak
nyata. Harga grosir di Tokyo dan Osaka mulai menurun, dan laporan Reuters pada
Mei 2025 mencatat penurunan harga ritel beras untuk pertama kalinya dalam 18
minggu.
Perbaikan
harga beras juga membantu stabilisasi harga bahan makanan di Jepang lainnya.
Saat harga beras naik, ada kemungkinan pengaruhnya menyebar ke produsen makanan
lain. Jadinya, menghasilkan chain reaction. Namun, sekarang sudah stabil dan
bahkan berkurang, jadi bisa dibilang harga beras di Jepang sudah membaik.
Faktor
lain seputar perbaikan harga beras ini berasal dari pengaturan stock beras
untuk konsumsi warga lokal dan asumsi lonjakan wisatawan. Tingginya harga beras
tahun lalu dipicu oleh lonjakan konsumsi dari wisatawan asing dan restoran
setelah pandemi. Namun, pada 2025, permintaan kembali stabil sementara stok
terus bertambah berkat panen baru dan pelepasan cadangan pemerintah. Kondisi
ini menciptakan surplus ringan di pasar, yang memperkuat kemungkinan harga
beras akan turun 3–7 persen hingga awal 2026.
Faktor-faktor
yang mendukung akhirnya menghasilkan kesimpulan dari research para pelaku
bisnis di Jepang. Media bisnis seperti Nikkei dan Mainichi Shimbun melaporkan
bahwa para pedagang grosir serta koperasi pertanian Jepang (JA Group) mulai
memperkirakan harga beras akan melemah. Mereka menilai situasi tahun 2025 lebih
mendekati kondisi normal sebelum inflasi pangan global 2022–2023, dengan pasar
yang kini jauh lebih stabil dibanding tahun sebelumnya.
Kondisi seperti ini adalah kabar baik bagi WNI yang mau kerja ke Jepang. Dulu saat harga beras mahal, ada rasa takut kerja ke Jepang karena biaya hidup yang tinggi. Sekarang akibat biaya hidup kerja di Jepang menjadi terjangkau, kemungkinan menabung bakal lebih tinggi terjadi.
Jadi, tunggu apalagi, langsung rencanakan kerja ke Jepang lewat LPK Saitama dan IM Japan mumpung biaya hidup kerja di Jepang makin murah!


