Gak Nyangka Orang Lulus Tes Konversi SIM WNA di Jepang Turun dari 90 Jadi 30 Persen!
![]() |
| Konversi SIM WNA di Jepang turun drastis, penyebabnya adalah tes yang makin sulit! Kredit Gambar: Wikipedia |
Berita tes konversi SIM WNA di Jepang menjadi ketat memang sudah banyak tersebar. Namun, tidak banyak orang menyangka tes-nya jadi sangat sulit.
Sejak Oktober 2025, Jepang secara resmi memperketat teskonversi SIM asing menjadi SIM domestik. Kebijakan baru ini diberlakukan
setelah meningkatnya kecelakaan yang melibatkan pengemudi asing, termasuk kasus
tabrak lari dan penggunaan jalur yang salah.
Akibat masalah itu, jelas pihak Jepang langsung restriksi
kebutuhan buat SIM Jepang dari sekedar konversi SIM WNA. Orang yang tahu soal
ini paham kalau prosesnya makin ketat, tapi banyak yang bayangkan tesnya hanya
sedikit lebih sulit, bukan sangat sulit seperti sekarang.
SIM yang makin sulit ini juga meliputi semua jenis SIM. Baik surat untuk mobil, motor besar ataupun sepeda listrik kecil juga naik level tingkat sulitnya ternyata!
Kebutuhan tes konversi SIM WNA di Jepang biasanya digunakan
karena memang mudah prosesnya. Setelah berubah sekarang, wisatawan banyak yang
timbang dua kali soal ini.
Sebelum aturan baru, tingkat kelulusan konversi mencapai
lebih dari 90%. Namun setelah revisi, angka tersebut anjlok menjadi sekitar 33%
secara nasional.
Hal yang dibuat lebih sulit adalah tes tertulis. Materi soal
diperluas secara signifikan, bukan hanya gambar situasi lalu lintas sederhana,
tetapi juga mencakup aturan detail keselamatan dan tanggung jawab pengemudi
dalam kecelakaan.
Nih, bahasa video soal tata cara buat SIM di 2025 setelah implementasi level kualitas yang baru:
Bisa dilihat kalau caranya lebih ribet dan terstruktur. Kalau mau buat SIM, harus ikut panduan bahasa Inggris itu sekarang…Tes SIM di Jepang yang tadinya banyak dianggap remeh
sekarang menjadi sumber rasa takut tersendiri. Kalau mau konversi SIM, sekarang
harus banyak belajar buku panduan mengendara di Jepang akhirnya!
Kalau tes praktek sekarang disamakan seperti tes pemula di
Jepang. Tes praktik yang sebelumnya lebih sederhana untuk pemegang SIM asing,
kini mengikuti standar ujian pengemudi baru di Jepang. Termasuk manuver di
jalur sempit, tikungan presisi, tanjakan, dan perlintasan kereta.
Di beberapa daerah, angka kelulusan bahkan jatuh sampai
titik ekstrem. Di Prefektur Mie, tingkat kelulusan tes praktik turun menjadi
hanya 1,8%. Ini artinya, banyak banget yang gagal tes SIM baru!
Dengan kebijakan baru ini, proses konversi memerlukan
persiapan lebih serius, termasuk latihan berkendara sesuai standar Jepang dan
pemahaman hukum lalu lintas lokal. Pemegang SIM asing tidak bisa lagi berharap
pada proses konversi cepat dan mudah seperti sebelumnya.
Kalau orang Indonesia, mereka gak bisa ikut tes konversi SIM WNA di Jepang ini. SIM Indonesia gak bisa di konversi. Makanya, kalau orang Indonesia harus proses buat SIM dari nol sama seperti orang Jepang yang mau bikin SIM baru.


