Sudah Tahukah Kamu Budaya Kartu Ucapan Tahun Baru di Jepang? Ternyata Penting Lho!
![]() |
| Budaya kartu Ucapan Tahun Baru di Jepang bisa dilakukan dengan tema anime juga! Kredit Gambar: Danny Choo/Flickr |
Memberikan kartu Ucapan Tahun Baru di Jepang ternyata lebih spesial daripada di banyak negara lain. Walaupun di Indonesia istilah beri kartu ucapan ada, budaya ini tidak terlalu menyeluruh dilakukan. Kalau di Jepang, tradisinya sudah lama ada dan sangat kental.
Tradisi yang dinamai nengajo ini sudah da sejak ratusan tahun
lalu. Budaya Jepang ini menjadi simbolis menjaga hubungan sosial baik dengan keluarga,
teman, rekan kerja, atasan, bawahan dan bahkan kenalan jauh.
Nengajo bukan sekedar ucapan selamat dan kangen saja, tetapi
menjadi simbolis kalau seseorang itu masih diingat dan dihargai keberadaannya!
Orang yang mendapatkan kartu biasanya sangat bahagia dan menyimpan kartu
tersebut sebagai kenang-kenangan lama.
Budaya nengajo sendiri masih dilakukan tiap tahunnya. Namun
budaya tahun baru Jepang ini mulai luntur sekarang. Kartu ucapan mulai
tergantikan dengan ucapan dari sosial media dan pesan di smartphone.
Format penulisan nengajo dan pesan elektronik tentu masih
sama. Pertama ada ucapan selamat tahun baru, harapan baik tahun mendatang dan
kata-kata penutup sopan di akhir. Penulisan ini biasanya dibuat spesial
tergantung penerima-nya.
Nih, contoh video yang jelaskan trend baru di Desember 2025 ini, yaitu mengirim nengajo dengan kata-kata slang baru:
Namun, pergeseran budaya lebih modern membuat ucapan di layar
smartphone terasa hampa. Banyak orang Jepang komplain sekarang kurang hangat
jika menerima ucapan selamat lewat HP. Makanya, trend nengajo mulai muncul lagi
di kalangan Gen Z dan milenial semenjak memudar beberapa tahun belakangan.
Diberitakan oleh SoraNews24,
banyak anak muda sekarang ingin kembali ke masa dulu. Mereka waktu kecil dapat
ucapan dari sanak saudara banyak. Orang tua jaman dulu tidak komplain walaupun
harus buat 100 lebih kartu ucapan untuk orang yang mereka kenal. Gen Z dan
milenial tentu gak mau repot, tapi setelah merasakan sendiri specialnya kartu
ucapan ini, mereka kembali ke tradisi awal.
Banyak orang Jepang mengaku kalau gak menerima barang fisik
kartu nengajo terasa hampa. Walaupun yang muncul di layar Line adalah ucapan
selamat dan sticker gambar lucu, yang kena ke hati hanya percikan kecil saja.
Namun, kalau dapat kartu nengajo yang asli, rasanya benar-benar spesial seperti
di hargai.
Makanya, tradisi tahun baru Jepang yang tadinya dianggap remeh ini kembali dilakukan serius oleh anak muda san. Kebiasaan makan mochi tahun baru, berangkat ke kuil dan berkunjung ke tetangga bisa saja ramai dilakukan lagi di Jepang!
Akibat efek ini, orang asing yang tinggal di Jepang juga
mengikuti kebiasan ini. Walaupun orang Jepang umumnya memahami bahwa orang
asing tidak selalu akrab dengan tradisi lokal. Namun, tidak ada salahnya
berpartisipasi. Dalam konteks mahasiswa, pekerja baru, atau pergaulan santai,
ketidakterlibatan dalam tradisi ini hampir tidak menimbulkan penilaian negatif ke orang baru tersebut.
| Sebaiknya kalau sudah tinggal lama di Jepang, kamu ikut budaya kartu Ucapan Tahun Baru ini! Kredit Gambar: Wikipedia |
Perspektif dan penilaian negatif baru muncul kalau kamu
sudah lama tinggal di lingkungan Jepang. Bila tidak mengirim nengajo dalam
situasi lama di Jepang, kamu bukan dianggap tidak sopan, tetapi bisa dipandang
sebagai kurang peka budaya atau kurang mau adaptasi.
Memiliki relasi hubungan jangka panjang di Jepang harus
digambarkan baik. Makanya budaya kirim Nengajo harus kamu praktekan jika sudah
lama di Jepang.
Kesimpulannya, nengajo bukan kewajiban mutlak, tetapi sebuah
nilai tambah sosial. Mengirim satu atau dua kartu saja ke orang yang tepat
sudah cukup menunjukkan usaha dan pemahaman budaya.
Di Jepang, ikut tradisi bukan soal harus, melainkan soal niat. Dan sering kali, niat kecil itulah yang memberi kesan besar. Yuk, coba partisipasi membuat dan kirim kartu ucapan Tahun Baru di Jepang!


