Jumat, 08 Januari 2021

Etika Jalan Kaki di Jepang

 Etika Jalan Kaki di Jepang



Jepang merupakan negara yang bukan hanya mengajarkan kedisiplinan kepada warganya, namun mereka juga fokus membentuk karakter. Dengan membiasakan penerapan perilaku baik pada aktivitas sehari-hari merupakan salah satu upaya dalam rangka membentuk karakter masyarakat Jepang.
Bentuk perilaku baik pada aktivitas sehari-hari ialah dengan etika berjalan kaki. Warga Jepang membiasakan diri mereka dengan perilaku baik dalam cara berjalan kaki. Etika berjalan kaki diterapakan oleh orang Jepang dimanapun, seperti saat berada di trotoar, stasiun kereta, bandara, dan lain sebagainya. Budaya tersebut menciptakan rasa saling menghargai antar sesama.
Beberapa etika berjalan kaki di Jepang antara lain, yakni; 

1. Menahan diri untuk tidak bercakap-cakap. Orang Jepang sangat menghindari berbincang-bincang saat berjalan kaki di trotoar. Mereka menjaga kenyamanan orang lain, karena berbicara saat berjalan kaki dianggap akan mengganggu orang lain. Jika terdesak berbicara melalui telefon, maka mereka akan melakukannya di sudut trotoar dan berbicara dengan suara yang tenang.

2. Berjalan dengan ritme yang stabil, tidak terlalu pelan dan tidak terlalu cepat. Jika seseorang berjalan dengan lambat maka akan mengganggu pejalan kaki di belakangnya. Sebaliknya jika berjalan terlalu cepat juga akan mengganggu pejalan lain, bisa dengan menabrak atau menyenggol pejalan lainnya. Sehingga berjalan dengan ritme stabil perlu dilakukan.

3. Tidak merokok. Jepang telah menyediakan tempat khusus untuk para perokok untuk merokok dan mereka menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh asap rokok jika dihirup oleh orang lain, sehingga ketika berjalan kaki mereka tidak akan melakukan kebiasaan tersebut.

4. tidak makan dan minum ketika berjalan kaki. Meskipun hanya berjalan kaki orang Jepang juga membutuhkan konsentrasi agar tidak mengganggu kenyamanan pejalan kaki lainnya. Makan dan minum ketika berjalan akan mengganggu konsentrasi mereka, sehingga pada saat kehausan orang Jepang akan berhenti sejenak untuk minum dan tetap memperhatikan pejalan kaki la9innya.

5. Konsentrasi berjalan di jalur kanan trotoar. Warga Jepang akan berjalan di jalur kanan trotoar, hal ini disebabkan jalur sebelah kiri dipergunakan untuk pesepeda. Jepang membuat kebijakan tersebut bertujuan agar tidak terjadi konflik antara pejalan kaki dengan pesepeda. Dengan begitu mereka akan saling menghargai satu sama lain.

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...