![]() |
Tampilan bentuk rumah di area Tokyo yang sudah tergolong mahal dibanding prefektur lain di Jepang. Kredit Gambar: /Unsplash |
Banyak orang tahu bahwa harga properti Jepang sedang naik. Orang Jepang makin sulit cari properti dengan harga sesuai pendapatan rata-rata. Namun, bukan berarti situasi ini merata ke seluruh Jepang.
Sama dengan Indonesia
dan negara lain, properti di area yang ramai penduduk pasti lebih mahal. Namun,
hal ini lebih parah di Jepang. Kepadatan penduduk Jepang sangat tinggi dan
membuat jelas jurang perbedaan harga properti di sana.
Tokyo sebagai kota
terpadat di dunia pastinya memiliki masalah properti yang parah. Sama halnya di
Jakarta, tapi ya di Jepang masalah properti ini diikuti juga dengan masalah
demografis kependudukan.
Postingan yang Tentang Ketidak Merataan Harga Properti di
Jepang
Satu postingan di
X.com menunjukan perbedaan jauh antara properti area Tokyo dengan area
prefektur Aichi. Harga rumah ¥200.000.000 di Shinjuku, Tokyo tampilkan rumah
yang terkesan kecil dan sempit. Sedangkan harga sama di Nagoya City, Aichi
dapatkan rumah kelas mewah bagaikan mansion.
←東京都新宿区、2億円
— 人類の日常BOT (@YouHumanBot) November 18, 2024
愛知県名古屋市、2億円→ pic.twitter.com/G9GOHldZk3
Prefektur yang padat
seperti Tokyo atau Chiba memang memiliki masalah properti parah. Harga mahal
tapi yang di dapat tidak sesuai ekspektasi. Dari perbandingan foto di postingan
itu, kamu bisa timbang sendiri bagaimana sulitnya beli rumah di Jepang.
Pada satu sisi, kamu
dapat tinggal di lokasi paling terkenal di Jepang. Tempat ramai seperti Tokyo
memiliki kesempatan kerja lebih besar, fasilitas hidup lebih lengkap dan
tentunya lebih maju dibandingkan area lain di Jepang.
Sayangnya, semua
kelebihan tersebut dipadukan bersama kelemahan soal harga properti. Jika tanyak
berapa harga rumah di Jepang, kebanyakan info yang kamu temukan adalah rumah
dari area ramai seperti Tokyo atau Osaka. Harga properti Jepang yang muncul
pada akhirnya terlihat mahal sekali!
Padahal dalam
kenyataannya, harga properti di Jepang ada yang murah dan benar-benar
terjangkau. Jika kamu punya ratusan juta Yen, coba saja cek rumah-rumah di area
lain Jepang.
Cari kota atau area
dengan kepadatan rating penduduk di area 3.000-4.000 orang per kilometer di
Jepang, nanti kamu akan temukan properti bagus dengan harga miring. Beda harga
dan kualitasnya tentu jauh dengan prefektur rame di Jepang tentunya.
Masalah Demografi Plus Properti di Jepang
Di Jepang, masalah
properti mahal mungkin mengagetkan bagi sebagian orang. Masalahnya, demografi
di Jepang sedang menyusut. Jika orangnya bekurang tiap tahunnya kok harga
properti makin mahal?
Ternyata properti yang
mahal hanya ada di tempat yang padat penduduk. Sedangkan demografi menyusut
lebih terasa di pedalaman Jepang yang mulai tergerus jumlah warga-nya.
Orang muda di area
pedalaman pergi ke kota untuk cari kerja lebih baik. Nah, yang tinggal di pedalaman
tinggal orang tua saja akhirnya. Saat para orang tua tersebut meninggal,
demografi area tersebut akan menyusut sampai akhirnya bisa hilang dari peta
administrasi Jepang.
Rumah di padalaman ini
banyak yang besar dan murah harganya, tapi siapa sih yang mau tinggal di
pedalaman dibanding kota besar? Disinilah titik inti masalah properti Jepang
yang tidak merata.
Jadi, bagi kamu yang
ingin cari harga
properti Jepang murah untuk tinggal di Jepang, jauhi area metropolitan. Lebih
baik hemat uang untuk keperluan investasi dan kebutuhan harian daripada beli
rumah mahal di kota yang hitungannya boros.