Ilustrasi tampilan restoran izakaya Jepang bangkrut karena sepi pengunjung.
Kredit Gambar: /Unplash
Siapa
sangka banyak restoran izakaya
Jepang bangkrut di tahun 2024. Walaupun kondisi ekonomi Jepang tidak sehat,
efeknya ke izakaya ternyata lebih besar dari industri lainnya. Banyak orang dan
pengamat industri kaget soal ini.
Masalahnya di Jepang
sedang booming wisatawan banyak. Nah, wisatawan harusnya mampu datangkan uang
ke izakaya walaupun orang lokal Jepang sedang krisis dan tidak mampu makan di
sana. Apa yang sebenarnya terjadi?
Sekilas Penjelasan Tentang Restoran Izakaya Jepang
Sebelum
lanjut bahas soal alasan bangkrut izakaya di Jepang, kamu harus tahu
definisinya dulu. Bagi kamu yang tidak tahu apa itu restoran izakaya, tempat ini bisa disamakan dengan tempat makan
tradisional Jepang yang digabungkan dengan bar.
Tempat ini menjadi
langganan bannyak orang Jepang untuk sosialisasi. Mulai dari minum beer dan
menikmati hidangan snack tradisional sampai puas, pasti orang lokal langsung ke
izakaya.
Izakaya bukan restoran
biasa, melainkan tempat untuk kumpul dan menikmati kebersamaan. Banyak acara
kantor dan organisasi di Jepang selalu makan di izakaya agar bisa bercengkrama
sambil ngobrol kerja.
Bisa dibilang izakaya
merupakan tempat makan unik di Jepang yang budaya-nya tidak bisa diduplikasi
restoran jenis lain di sana. Jika memang populer, unik dan dekat dengan budaya
Jepang, mengapa izakaya bisa bangkrut di tahun 2024 ini?
Faktor yang Sebabkan Banyak Restoran Izakaya Jepang Tutup
Tahun 2024
Ternyata
ini ada hubungannya dengan kondisi perekonomian
Jepang tahun 2024. Di tahun ini, gejolak ekonomi di Jepang sangat besar. Mulai
dari inflasi besar, nilai Yen yang melemah sampai imbas efek resesi global,
menerpa ekonomi Jepang bersamaan.
Hal ini menyebabkan
kondisi harga di Jepang mulai mahal padahal kekuatan daya beli masyarakat tidak
bisa mengimbangi. Apalagi kondisi industri restoran masih dalam recovery
setelah masa pandemi, jadinya efek berganda memukul banyak izakaya di Jepang.
Perlu diingat bahwa banyak
restoran izakaya Jepang bangkrut karena kurangnya kunjungan. Saat pandemi,
orang yang kunjungan ke izakaya jadi sedikit sekali. Selain karena banyak
karyawan work from home, aturan tidak boleh berkumpul mengurangi keinginan
orang makan di restoran izakaya.
Nah, setelah kondisi
pandemi selesai, Jepang malah bergejolak ekonomi-nya. Para pebisnis izakaya
harus beli bahan makanan dengan harga lebih mahal di masa ini. Di sisi lain,
para pengunjung mulai kurangi pengeluaran makan di luar karena daya beli yang
tidak bisa ikuti harga yang naik.
Masalah kondisi
inflasi di sana masih di tambah dengan krisis tenaga kerja. Banyak izakaya yang
tutup karena tidak bisa operasi setelah gagal menemukan pegawai tetap baru.
Kejadian seperti ini sangat disayangkan mengingat izakaya adalah bagian dari
budaya makan di Jepang.
Apakah Arus Wisatawan Tidak Bisa Selamatkan Izakaya Jepang?
Di antara
kamu pasti ada yang berfikir bukanya wisatawan yang datang ke Jepang bisa
selamatkan izakaya dari bangkrut? Ternyata ini tidak sepenuhnya dapat terjadi.
Izakaya
yang ada di area ramai wisatawan seperti Osaka, Tokyo dan Kyoto masih aman.
Namun di area lain yang tidak terlalu terkenal dengan wisatawan asing,
izakaya-nya pasti tidak dapat pemasukan besar.
Jadi, bisa
dibilang banyak restoran izakaya
Jepang bangkrut karena pengaruh kondisi ekonomi yang lagi susah. Jika kondisi
ekonomi bisa membaik, kedepannya banyak izakaya baru pasti muncul di Jepang.