Rabu, 18 Desember 2024

CEO Perusahaan Besar Berpendapat Jepang Butuh Imigrasi untuk Maju, Bener Gak Sih Pendapat Ini?

Jepang butuh imigrasi untuk maju dan melepas kondisi bermasalah sekarang ini.
Kredit Gambar: Vic Lee/Pexels

Pada saat wawancara, Lekh Juneja yang merupakan CEO perusahaan makanan Kameda Seika mengutarakan pendapat tajam. Ia mengatakan bahwa Jepang butuh imigrasi untuk maju. Opini yag keluar dari CEO kelahiran India ini ditanggapi berbeda oleh banyak orang. Apakah benar pendapatnya ini?

Pendapat yang Membuat Diskusi Banyak Pelaku Bisnis di Jepang

Kata-kata CEO kelahiran India ini menjadi diskusi hangat di sosial media, terutama di antara pelaku bisnis. Ada yang bilang opini Juneja bias karena dirinya adalah kelahiran India. Namun, pandangan bias ini tidak sepenuhnya benar karena Juneja sudah tinggal tetap di Jepang sejak 1984. Jadi, walaupun kelahiran India, Juneja bisa dibilang termasuk orang Jepang saat ini.

Tanggapan lain dari opini Juneja adalah dukungan yang kuat dari para pelaku bisnis. Banyak pelaku bisnis mengaku sulit menggaet tenaga kerja muda Jepang. Kondisi krisis tenaga kerja di Jepang makin parah sekarang., para pelaku kerja tidak bisa hanya andalkan tenaga kerja Jepang, jadi usulan imigrasi menarik bagi mereka.

Sekarang saja, banyak pelaku bisnis yang sudah menggunakan agensi untuk cari tenaga kerja asing. Kerja sama dengan agensi tersebut mendatangkan pekerja banyak dari Vietnam, Pakistan, China, Myanmar dan Indonesia.

Para tenaga kerja yang digunakan dari agensi jauh lebih baik dalam mengisi kebutuhan kerja usaha. Terutama pada industri konstruksi, manufaktur, caregiver dan pertanian. Semua pekerjaan yang intensif butuh banyak tenaga kerja inilah yang paling parah terkena imbas krisis tenaga kerja.

Jika Jepang tetap tertutup seperti sekarang, krisis tenaga kerja tidak akan terselesaikan. Walaupun bisa memasukan tenaga kerja asing sekarang, besaran yang bisa terserap tetap terlalu kecil. Selain itu, birokrasi menjadi tenaga kerja asing di Jepang tetap sulit.

Banyak orang ingin bekerja di Jepang tapi terhalang karena tidak bisa mendaftar ke agency. Di Jepang, jika kamu tidak daftar lewat agency, hanya kemungkinan kecil kamu diterima kerja di sana. Walaupun ada lowongan kerja yang terbuka, perusahaan tidak bisa asal ambil tenaga kerja tanpa tekanan birokrasi aturan Jepang yang ada.

Jepang Perlu Bergerak Adaptasi Pasar Global

Menurut Lekh Juneja Jepang sebenarnya sudah punya potensi tumbuh yang besar. Hal ini terbukti dengan situasi ekonomi Jepang yang tumbuh cepat di era pasca perang dulu. Perkembangan ekonomi Jepang setelah kalah Perang Dunia ke 2 bisa dibilang sebagai keajaiban ekonomi.

Hal yang mendorong keajaiban ekonomi Jepang adalah motivasi tinggi dan ide baru. Orang Jepang di era itu mencoba berbagai hal yang mereka pelajari di luar dan merubahnya menjadi hal unik untuk negara mereka.

Sekarang, orang Jepang condong anti perubahan. Bagaimana bisa berkembang di era global jika takut mencoba hal baru? Hal unik yang dikembangkan Jepang sekarang ini sudah kalah bersaing dengan Amerika, Korea Selatan dan China.

Bila Jepang terlalu nyaman dengan kejayaan masa lalu dan tidak mau berubah dan adaptasi, mereka akan tertinggal. Untuk mengubah mindset yang sekarang menghalangi globalisasi Jepang, migrasi dapat jadi solusi. Jepang butuh imigrasi untuk maju karena jalur ini mendatangkan orang baru dan konfrontasi global ke dalam Jepang.

Migrasi Bisa Perbaiki Demografi di Jepang Juga

Orang luar juga dapat membawa motivasi tinggi untuk berkeluarga. Sekarang di Jepang sedang terjadi krisis pernikahan dan kelahiran. Jika orang Jepang banyak yang ingin menikah tapi sulit mencari pasangan orang Jepang juga, orang asing yang datang bisa jadi target.

Banyak cerita sukses keluarga blasteran di Jepang saat ini. Orang Indonesia saja ada yang beruntung bisa menikahi orang Jepang dan menjadi keluarga bahagia. Jika kesuksesan keluarga bisa muncul berkat peran pendatang, mengapa tidak membuka imigrasi lebih baik di Jepang?

Sebagai solusi masalah demografi Jepang, migrasi dapat mendatangkan keluarga juga. Orang asing yang suka bekerja di Jepang bisa dapatkan visa untuk mengajak keluarga mereka tinggal di Jepang. Secara tidak langsung, program ini mendatangkan anak dan generasi baru ke Jepang.

Banyaknya Lansia di Jepang Menghambat Perkembangan

Aspek lain yang membuat perkembangan Jepang lebih lambat adalah banyaknya lansia di Jepang. Lansia di Jepang masih memegang kendali besar dalam berbagai aspek keputusan di sana. Para lansia umumnya sangat anti perubahan dan sulit adaptasi untuk globalisasi.

Semakin banyak lansia, makin kecil suara anak muda Jepang yang ingin perubahan. Pemerintah juga lebih fokus pada suara mayoritas tentunya. Sayangnya, kondisi masyarakat Jepang sekarang adalah mayoritas generasi lansia.

Jika ada suntikan penduduk dari luar berkat imigrasi, ada kemungkinan demografi Jepang juga bergeser. Semakin banyak tenaga kerja muda datang dari luar, perubahan suara dominan di Jepang bisa berubah menjadi lebih global.

Para Pendatang Dari Luar Dapat Menumbuhkan Angka Anak Muda dan Ide Baru

Manfaat kedatangan warga asing ke Jepang adalah datangnya ide-ide baru. Contoh mudah saja soal kuliner. Opsi kuliner di Jepang bisa jadi banyak seperti sekarang berkat kedatangan banyak orang luar ke Jepang.

Contoh saja hidangan kebab yang terlihat otentik di Jepang tidak akan ada tanpa imigran timur tengah yang menetap di Jepang. Para pengusaha tersebut membuka opsi kuliner orang Jepang dan membuatnya lebih global.

Jepang butuh imigrasi untuk maju, dapat ide baru dan mengobati masalah demografi. Semoga kedepannya, Jepang mencoba ide baru ini secara lebih serius. Sangat disayangkan jika Jepang terus tergerus masalah krisis tenaga kerja, kelahiran dan pernikahan terus menerus.

LPK Saitama Membuka Pendaftaran Angkatan 121, Lulusan SMA Bisa Langsung Kerja ke Jepang Jika Daftar Sekarang!

Daftar di LPK Saitama membuka peluang lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang dengan mudah! Lulusan SMA bisa langsung kerja ke Jepang? Ben...