Gambar pekerja konstrusi yang sekarang butuh lebih banyak tenaga kerja.
Kredit Gambar: /Unsplash
Setelah
beberapa lama, persentase pengangguran di Jepang akhrinya menurun. Diberitakan oleh
Kyodo News, bahwa bulan Juni 2024 lalu terjadi
penurunan tingkat pengangguran dari 2,6% ke 2,5%.
Pihak
pemerintahan Jepang melaporkan bahwa perbaikan angka pengangguran ini merupakan
peningkatan pertama sejak 5 bulan terakhir. Apakah ini permulaan tanda krisis
tenaga kerja mereda di Jepang?
Apakah Perbaikan Angka Pengangguran Ini Sementara?
Dari pengamatan
sementara, presentase yang membaik ini dapat menjadi langkah awal perbaikan
kondisi lapangan kerja. Data yang tersedia saat ini, tenaga kerja generasi baru
tahun 2024 ini terlihat lebih bersemangat mencari kerja.
Sepertinya
kehadiran tenaga kerja asing menjadi kompor tersendiri dalam menumbuhkan
persaingan di antara para pekerja muda. Hasilnya persentase pengangguran di Jepang terlihat bergerak di arah positif.
Pada data Kementrian
Dalam Negeri dan Komunikasi di Jepang, ditemukan bahwa bulan Juni 2024 ini
pergerakan tenaga kerja berkurang. Ini artinya lebih sedikit orang keluar kerja
ataupun berpindah pekerjaan.
Diharapkan kondisi
kerja yang positif ini berlanjut kedepannya. Tentu saja hanya berharap tidak
cukup. Pemerintahan Jepang sudah mulai mendukung banyak program tambahan bagi
generasi muda lebih udah menemukan pekerjaan yang sesuai kemampuan mereka.
Bursa kerja di Jepang
umumnya tinggi bersaingan untuk pekerjaan kantoran. Namun, untuk golongan yang
low skilled labor, persaingannya masih kecil dan terbuka lebar.
Tercatat pada
Kementrian Kesehatan, Pekerja dan Kesejahteraan, angka tempat kerja tersedia
saat ini memiliki rasio 123 setiap 100 pekerja dari Jepang. Jadi, dapat
disimpulkan kesempatan kerja masih terbuka besar untuk terisi di Jepang.
Pemerintah Jepang Masih Membutuhkan Peran Pekerja Asing
Walaupun
mulai membaik, krisis tenaga kerja di Jepang belum sepenuhnya sembuh. Dari
rasio ketersediaan tenaga kerja dengan pekerja yang di bahas di atas, sudah
bisa dilihat kekosongannya. Untuk isi kekurangan tenaga kerja tersebut,
pemerintah masih membutuhkan peran tenaga kerja asing.
Sementara
ini, negara seperti Vietnam, Filipina dan Indonesia terus mengirim tenaga
kerjanya ke Jepang. Saat peluang
kerja ke Jepang masih terbuka untuk low skilled labor, tiga negara ini pasti
masih kirim orang.
Staff pertanian, buruh
manufaktur, teknisi mesin, staff FnB dan care giver selalu dibutuhkan di
Jepang. Tenaga kerja di Jepang jarang ada yang incar pekerjaan seperti ini,
jadinya tenaga kerja asing di Jepang selalu dibutuhkan untuk kategori kerja
tersebut.
Tiap tahunnya, syarat
kerja magang di Jepang makin mudah. Kesempatan tinggal lama di sana makin
terbuka juga. Hasilnya, Jepang menjadi makin menarik untuk tempat kerja
negara-negara yang memiliki kelebihan tenaga kerja.
Masih Menjadi Kesempatan Bagi Tenaga Kerja Indonesia yang
Mau ke Jepang
Posisi pemerintahan
Jepang yang butuh pekerja asing membuka kesempatan kerja di Jepang bagi orang
Indonesia. Para tenaga kerja Indonesia yang sulit dapat kerja di dalam negeri,
bisa pergi ke Negeri Sakura untuk membantu mengisi kebutuhan kerja di sana.
Kebutuhan tenaga kerja
di sana sangat beragam. Mulai dari low skill labor untuk tenaga kerja pertanian
sampai staff ahli industri IT, banyak dicari. Kamu yang baru lulus SMA tetap
bisa bekerja baik di Jepang selama lulus seleksi.
Maka dari itu, segera
saja daftar LPK untuk kesempatan kerja ini. Hanya dengan latihan 6 bulan, kamu
sudah bisa tes untuk pergi ke Jepang.
Yuk, bantu masalah
krisis tenaga kerja di sana, semoga kedepannya persentase pengangguran di
Jepang membaik dan negaranya makmur.
Jika perekonomian Jepang membaik dan kamu sudah bekerja di sana,
pendapatan kamu pasti lebih melimpah nantinya!